1

17.9K 127 7
                                    

Pertemuan pertama kami di sebuah cafe starbak, dia sudah menungguku disana hampir sejam, sebab aku kerja jadi aku baru menemui dia sepulang ku kerja.

awal ketemu kami seperti ga canggung gitu, mungkin karena sudah kebanyakan banyak chat di medsos jadi sudah biasa dan akrab gitu,,

oiya sebelum pertemuan, dia memerintahkanku untuk mengikat payudaraku dengan karet 3 biji masing-masing.

dan aku pun tiba di cafe starbak itu,

"Dom A ya,, hei.. maap ku jadi buatmu menunggu"

"Ya.. kamu ikutin perintahku ga?"

"Iya dom, aku pakai kok, umm dom yang pesankan minum saja, aku apa aja mau kok dom" kataku sambil menarik bangku didepanku dan ku duduk

kemudian dia melangkah ke kasir dan membelikan sebuah minuman kopi latte dan sebuah cake.

aku pun duduk dan meminumnya.

"Hei coba lihat kamu turutin perintahku atau tidak" katanya dengan nada kurang mempercayai

"Bagaimana caranya dom?"

"Jangan panggil dom kalau diluar, panggil abang saja" kemudian dia melangkah kedekatku, dan aku sedikit menurunkan kaosku agar keliatan karetnya dari atas.

"Ya oke, lalu kamu tinggal dimana?" katanya mulai seperti menginterogasiku.

"Aku dibekasi bang, kalau abang dimana?"

"BSD, lalu kamu anak ke berapa?"

"Anak pertama, oiya abang sudah menikah?" kataku mulai mencoba beberapa pertanyaan untuk menyakinkanku

"Iya sudah"

"Uda punya anak?"

"Iya satu, kenapa?"

"Gapapa kok bang"

ya kami pun berbincang cukup lama hingga tidak menyadari sudah mau sejam kami disana, dan aku diperintahkan untuk melepas ikatan karet dipayudaraku.

kemudian aku pun ijin ingin pulang, dan ternyata dia juga menggunakan transportasi yang sama denganku yaitu kereta api.

kamipun berjalan kearah stasiun kereta, selama berjalan itu tiba tiba Dom menjambak rambutku membuat kepalaku mendongak agar mengurangi rasa sakitnya.

"ouch..." eluhku

"Kenapa, kepalanya tegak jangan dongak gitu!!" bisikku pelan

"I...Iyaa..." sambil ku berusaha mendongakkan kepala walau sakit dijambak kebelakang gitu.

"Jalannya yang bener, nanti dicurigai" dom mulai kesal karena aku berjalan agak lambat dan miring miring

"I..Iya.. dom... eh abang" mencoba berjalan lurus dan menarik rambutku agar tidak mendongak.

akhirnya dia melepaskan jambakannya dari rambutku, tapi berganti dengan mencekik leherku dari belakang.

"ouch.. sa..kit.. bang.." eluhku

"oke.. tapi enak kan?" ejeknya

"i..iya.. tapi.. ouchh.."

cekikkannya membuatku berjalan lurus dan sangat pelan.

akhirnya tiba dikereta tujuanku, aku pun menaiki kereta tujuanku tersebut, dan dia pun melepaskan cekikkannya dan membiarkanku naik kereta sendiri.

"Jangan lupa hubungi setelah sampai ya, dan jangan nakal" katanya

"Iya.. bang,, makasi untuk hari ini ya" jawabku

aku naik keretaku dan tidak berapa lama keretaku pun tertutup pinunya dan jalan.

sepanjang jalan aku masi merasakan jambakan dan cekikkannya tersebut, sepertinya ku menyukainya.

.
.
.
.
.

be continue.....

Female Sub Diary (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang