Female Sub Diary (COMPLETED)

6

Tahun 2019 ini banyak sekali pembelajaran yang kudapat ttg dunia alterku ini, karena di tahun ini saya dapat banyak kenalan dari para "senior-senior" di dunia alter ini yang sudah menghadapi pait manisnya hidup di dunia ini, dan beberapa waktu lalu saya mendapat kenalan dari para mistress cantik yang mau berbagi ilmunya tentang bagaimanakah bdsm yang benar dan dihargai oleh banyak pelaku di dunia alter ini.

Sebelumnya, saya sudah mendapat ijin untuk mengambil dan merepost ulang materi - materi ini kepada pihak bersangkutan.

Jadi yang pertama kali kita ketahui adalah apa itu bdsm ?

BDSM adalah akronim yang mengacu pada Bondage - Dicipline, Dominant - Submissive dan Sadism - Masocishm antara orang dewasa yang telah memberikan persetujuan. ini bisa dianggap praktik, gaya hidup, oriental dan subkultur. Dari sini kita bisa memahami bahwa bdsm mengacu pada aktivitas resiprokal (timbal balik), sesuai dengan persetujuan semua yang terlibat.  Hal ini berbeda dengan kelainan seksual (Parafilia) dimana perlakuan yang sama diberikan kepada pihak yang tidak setuju atau bahkan tidak mengetahui adanya perlakuan tersebut.

Kemudian ada namanya personal preference, karena dalam BDSM tidak otomatis terkait dengan aktifitas seksual. maka dari itu fetish dalam BDSM adalah yang terkait dengan aktifitas yang dilakukan dalam BDSM dengan tambahan elemen seksual.

Beberapa contohnya adalah seperti Dominant, Submissive, Switch, Sadist, Masocist, Ageplayer, Exhibisionis, Voyeur, Degradation, Experimentalist, Package(Bondage object), Cuckold, Gender Bender dan Cross Dresser.

Dalam dunia ini pun mengenal Hubungan seperti Monogamy, Non-Monogamy, Non-Sexual, Harem, dan No String Attached (NSA). Penting untuk diingat bahwa hubungan tersebut bersifat AD HOC, artinya preference tersebut bisa berubah sewaktu-waktu sesuati dengan kesepakatan kedua belah pihak. that being said, seorang sub tidak bisa dipaksa/ dipersalahkan jika sewaktu-waktu dia ingin berhenti melakukan role yang sama. Begitu juga Dom yang tidak bisa dipaksa/ dipersalahkan jika sewaktu-waktu ingin berhenti melakukan role spesifik. Komunikasi adalah kunci utamanya. seorang Budak pun bisa merdeka, apalagi sub yang tidak punya ikatan apapun dengan Dom kecuali melalui kesepakatan. Kepatuhan sub adalah otoritas sepenuhnya dari sub, dan Dom lah yang harus berjuang untuk tetap mendapatkannya.

Berikut adalah contoh interaction preference :

1. Dominant - Submissive , istilah umum untuk hubungan relasi kuasa yang dcetuskan oleh Michael Foucault yang dipengaruhi oleh Nietzsche. hubungan Dom-Sub merupakan displinary power hukum bukan sebagai sovereign power, artinya hubungan dom-sub merupakan bentuk normalisasi (disiplin) kelakukan yang di disain dengan memanfaatkan kemampuan produktip dan reproduktip tubuh, bukan konsep tentang kekuasaan yang dimiliki berdasarkan otoritas untuk mengontrol yang lain.

2. Master/Mistress - Slave , Bentuk khusus dari hubungan Dom - Sub yang mengadopsi sistem hidup feudal. Master bertanggung jawab atas hidup dan aktivitas slave dengan memanfaatkan slave sebagai "alat" untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup master. Slave dianggap sebagai "property" Master dan diminta patuh terhadap perintah Master. Didalam konteks BDSM, hubungan ini tidak permanent, maka dari itu dibutuhkan kontrak yang disetujui oleh semua pihak tanpa paksaan.

3. Rigger - Rope Bunny , Merujuk kepada salah satu spesifikasi bondage dari Jepang (Kinbaku) yaitu Shibari (Seni mengikat). yaitu seni menggunakan tali untuk mengikat objek. Rigger adalah orang yang menggunakan tali untuk mengikat dan Rope Bunny adalah objek yang diikat.

4. Owner - Pet , Bentuk khusus dari hubungan Dom - Sub dalam bentuk role play binatang dan tuan. umumnya melibatkan atribut binatang peliharaan yang tidak berkaitan dengan unsur seksual. Penting diingat bahwa pet tidak selalu berhubungan dengan humiliation/degradasi dan owner tidak lantas dihubungkan dengan pelaku bestiality.

5. Tamer - Brat , Bentuk khusus dari hubungan Dom - Sub yang melibatkan tindakan ketidakpatuhan terhadap relasi kuasa yang dibangun.

6. Primal Hunter - Primal Prey , bentuk khusus dari hubungan Dom - Sub dalam bentuk role play insting kebinatangan yang ada di manusia. umumnya melibatkan tindakan buas seperti mengigit, mencakar, menerkam, dan tindakan pemangsa.

7. Daddy/Mommy - Little boy/girl , Bentuk khusus dari hubungan Dom - Sub dalam bentuk role play pengasuhan anak kecil. umumnya melibatkan atribut anak-anak dan orang tuanya.

Diluar dari 7 hal itu dianggap hanya sekedar fetish dan tidak berhubungan dengan BDSM.

Kemudian ada beberapa hak sebagai Sub yang harus dijamin oleh Dom-nya, yaitu :

1. Right of Health , Sub punya hak untuk sehat, baik secara fisik, psikis maupun emosional sebab BDSM tidak sama dengan abuse.

2. Right of Speak , Sub mempunyai hak untuk didengarkan pendapatnya.

3. Right of Security, Disini sub mempunyai hak diperlakukan dengan hormat, menjadi sub bukan berarti kita lebih rendah dari orang lain. Sub juga berhak atas rasa aman bukan berarti menjadi sub bisa membuatmu merasa takut, insecure ataupun terancam.

4. Right of Social Sense, Sub berhak menjaga reputasinya terkait hubungannya dengan teman, kolega dan keluarga. Sub berhak mendapatkan kebahagiaannya dan pengendaliannya terhadap Dom harus bisa membuat Sub merasa senang, nyaman dan damai.

yah, seperti itulah pelajaran-pelajaran yang dapatkan dari seminar singkat mistress dan subnya yang sudah lama berkecimpung di dunia BDSM ini. Sebenarnya masih banyak hal yang perlu dipelajarin, bahkan ada sesi tanya jawab dari beberapa master dan sub yang ada dalam seminar tersebut tetapi tidak dapat saya tuliskan satu persatu.

oiya part ini dimulai di tahun 2019 dan aku tutup di 2021 April ini, karena beberapa hal saya pun sudah release (istilah lepas dari sistem Dom-Sub) dengan Dom saya, mohon maaf jika penulisan saya pemula sekali di dunia penulisan ini, di next part mungkin saya akan kembali bercerita tentang BDSM dan kenapa saya memutuskan release dari Dom saya.

.
.
.
.
.
.

Seminar tersebut dilakukan di Square Line tahun 2019.