Langit bilang 'cukup menangis Awan. Percuma, Tanah tak akan pernah bisa mengerti.'
Pohon bilang 'Menangis saja pada ku, Awan. Nyatanya aku lebih membutuhkan tangisanmu dibandingkan Tanah yang tidak pernah menghargaimu.'
Langit bilang 'Percuma, Awan keras kepala. Ia tak akan berhenti berharap pada Tanah.'
Hujan bilang 'Biarkan aku terjatuh dan pecah dihantamkan ke Tanah. Agar tanah paham, disini aku sedang memapah luka yang dalam.'
Pohon bilang 'Kamu terlalu istimewa Awan untuk mengeluarkan Hujan.'
Tanah bilang 'Aku tidak meminta Hujan untuk datang. Dan aku juga tidak meminta Awan untuk berharap, Jadi darimananya aku salah?'
Langit bilang 'Hargai saja perasaan Awan. Jangan kau acuhkan, Kelak pasti kamu akan merasakan yang Awan rasakan, Tanah.'
KAMU SEDANG MEMBACA
surat dari hati yang terluka.
Poetrysebuah quotes dari sebuah hati yang terluka.