Mengapa kau terus menangis
Dalam kerinduan terhadapku.
Biarpun aku tak kau lihat,
Aku tetap di sini,
Bersemayam dalam karsa rindu.Aku sudah puas
Bermain hujan air matamu,
Lalu ku ciptakan air matamu
Menjadi mahligai,
Maka, senyumlah.
Di sana ada gelongsoran
Yang menemukan kita
Di tengahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/165334547-288-k833714.jpg)
YOU ARE READING
Titisan Akhir Kopi ( TAMAT )
PoesíaSiapa saja yang dapat mengerti kemanisan yang tersembunyi disebalik pahitnya kopi.