After moon eclipse...
Seisi taman langit tengah dihadapkan pada kemarahan Sang Dewa Api yang sejak semalam sudah resah dan gelisah di peraduannya. Sampai pagi hari menjelang, suasana hati sang dewa belum juga ada tanda-tanda membaik. Sebaliknya, sikap Dewa penguasa elemen api menjadi semakin sensitif akan segala hal termasuk rutinitasnya. Para dayang lah yang paling sengsara terkena imbas dari suasana hati Dewa Chanyeol.
Para hamba yang berjejer di tepi kolam pemandian menghela nafas ketika Dewa Chanyeol menghentikan langkah. Tubuh kekar yang bagian atas hanya tertutup jubah dengan celah terbuka itu membungkuk rendah bertumpu dengan satu kaki. Sebelah tangannya terulur menyentuh air kolam yang sudah di ramu dengan minyak wangi khusus serta taburan kelopak kembang. Kedua alis sang dewa menukik tajam setelah menyapukan air dan membauinya cepat.
"Hamba Joohyun !" Panggilnya kemudian setelah memejamkan mata sekilas.
"Yee.. Chanyeol-nim." Dayang wanita tersebut berlari tergopoh-gopoh, menunduk menghampiri sang dewa. Perasaannya sudah tidak enak.
"Kalian tidak mengerti juga dengan yang barusan kukatakan . Aku bosan dengan aroma wewangian semacam ini! Cepat ganti."
Chanyeol memukul air kolam dengan ekspresi tidak suka. Ekspresi keras masih membayang di wajah tampannya yang tanpa cela. Dewa api itu lantas berbalik ke peraduan untuk menunggu kembali air pemandian kolam sampai benar-benar seperti yang dia inginkan.
Chanyeol lelah, dia sudah lama menahan keinginannya untuk dilayani. Bukan dilayani dengan dayang-dayang seperti ini. Tetapi dilayani oleh permaisurinya. Sejujurnya Chanyeol bosan dengan ranjang yang terasa semakin dingin malam demi malam. Sang Dewa mendambakan sentuhan seorang istri, wanita yang mendampinginya memerintah di kerajaan langit dan mengatur alam.
Tak lama Joohyun kembali dengan dua hamba disisinya. Mengganti air kolam pemandian tidak banyak membutuhkan waktu lama, hanya menunggu apakah Dewa Chanyeol menyukai aroma pilihan Joohyun kali ini. Semoga saja ini yang terakhir, para dayang seperti mati rasa mengganti air pemandian sang dewa hingga yang ke lima kalinya.
"Chanyeol-nim, kolam pemandian untuk Anda sudah siap."
Tidak ada sambutan, Dewa Api itu masih menekur dengan pandangan lurus.
"Chanyeol-nim --"
"Aku tidak tuli Joohyun!"
Jantung para hamba seperti merosot mendengar gertakan berat sang dewa. Joohyun dan dayang-dayang lainnya dengan seketika menunduk memohon ampun. Lagi-lagi Dewa Chanyeol bersikap menakutkan.
"Kapan kau akan datang permaisuriku?" Lirih Dewa Chanyeol melangkah kembali menuju kolam pemandiannya. Kali ini semua hamba rasanya seperti baru terbebas dari belenggu rantai berbola raksasa, lantaran tanpa pikir panjang Sang Dewa menanggalkan jubahnya dan membiarkan tubuh atasnya terendam oleh air pemandian.
"Akhirnya..Ayo kita kembali ."
Joohyun mengurut dadanya lega merangkul hamba-hamba lain untu meninggalkan Dewa Chanyeol menikmati waktu mandi . Dalam hati Joohyun mendoakan agar takdir segera mempertemukan Sang Dewa Api dengan permaisuri impiannya.
-
-
-
segini aja hihiAda yang ngelive super blue blood moon kemarin ? Itu yang bikin aku terinspirasi bikin shortcake kali ini XD
Kalian suka gak cerita fantasy chanrene kayak gini?
23Nov19
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑬𝒎𝒑𝒓𝒆𝒔𝒔 𝑩𝒂𝒆 • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒
Romance𝑬𝒎𝒑𝒓𝒆𝒔𝒔 𝑩𝒂𝒆 𝚠𝚛𝚒𝚝𝚝𝚎𝚗 𝚋𝚢 𝚈𝚎𝚘𝚕𝚋𝚊𝚎00 ©2018 Start update : 1/3/19