Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
31 Januari
Disana, pada sebuah bukaan jendela besar berukiran phoenix yang mengisi setiap pahatan, menghadap pada cakrawala senja-langitpun tampaknya mengakui jika sosok tampan itulah yang lebih pantas untuk dinikmati keindahannya.
Diluar kediaman pribadinya, jejeran para hamba yang sibuk berkasak-kusuk.
"Ayolah Hamba Ju, membawa helai pakaian ini kedalam sana tidaklah sulit"
Ju demikian ia disapa atau Bae Joohyun, menggelengkan kepala kuat-kuat. Bahkan diantara mereka, wanita dihadapannya ini lebih dihormati dibanding yang lain. Bagaimana mungkin ia kembali ke dalam untuk menjalankan tugas ini.
"Bae Eonnie, kami mohon..."
Luluh sudah ketika keempat dari yang lain turut memohon sambil memasang wajah memelas. Meskipun Joohyun dengan fisik mungil, tapi dialah yang paling berani. - - "Chanyeol-nim.."
"Letakkan saja disitu"Sebuah sahutan dengan bariton tegas menggema begitu langkahnya merajut untuk sampai mengantarkan helaian gaun-gaun sutera terindah.
Belum beranjak dari tempatnya, side profil Dewa Chanyeol begitu menawan, dimulai dari dahi lebar, hidung bangir yang terpahat sempurna, seolah lengkap dengan belah bibir memerah ranum nan penuh. Seekor semutpun rasanya tak ingin menyangkal ketampanan sang dewa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apakah sebuah dosa jika mengagumi dewa mereka sendiri?
Joohyun dengan rona merah muda menunduk dalam, meremas erat hanboknya, ia masih bersimpuh seusai meletakkan selusin gaun yang diperuntukkan bagi sang permaisuri.
Izinkan hamba melihat lebih lama, Chanyeol-nim
Joohyun menekan segala ingatannya tentang wajah damai yang terpejam dalam sekali. Mencuri pandang untuk yang terakhir, hamba mungil itu bangkit berdiri dan memberikan penghormatannya.
"Semoga Chanyeol-nim selalu berbahagia dengan permaisuri kelak" doanya begitu tulus terucap. Seorang hamba dilarang untuk berharap lebih dari yang dapat diberikan dari sang dewa.
Saat hamba mungil itu menjauh seiring senja yang meredup berganti kelamnya malam, sosok dengan kelopak mata indah yang terpejam membuka perlahan. Tersentuh dengan doa dari hambanya.
"Permaisuriku kelak?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bahkan sang dewa sendiri hanya diliputi oleh keraguan. - - -
A/N :
Ada yg udah baca Empress Bae di short cake sebelumnya? ini bakal jadi kelanjutan ceritanya dan yeay akhirnya dibikin work sendiri diawali suasana sebelum gerhana bulan, dan ada beberapa perubahan juga. Plotnya sama, tapi bahasanya bakal kurubah dan ada beberapa scene(?) yg kutambah atau kuhilangkan. Maunya lebih detail gatau kesampean atau enggak hehhe Ohiya disini aku gk pake kata2 'dayang' lagi karena rasanya aneh Jadi intinya mereka itu hamba2nya Dewa Chanyeol dan bakal langsung nama aja. Udah pada tau kan Dayang Ju itu Bae Joohyun aka Irene?
Ada saran/gambaran bakal gimana kelanjutan ceritanya?
