Pada Jingga yang berjanji

35 5 3
                                    

" Jingga , dunia ku tak seindah dunia yang kau pikirkan tak banyak warna hanya abu abu . warna yang penuh kesedihan aku tak ingin kau menjadi bagian dari dunia ku , aku tak ingin kau ikut terluka . "

" Dunia mu , tak seburuk itu Sekar . "
Aku memandang dirinya pilu .

" Mundur Jingga ! "

" Tidak Sekar , sampai kapan pun aku tak ingin mundur aku mencintai mu dan selamanya akan begitu " .

" Mund... "

" Jangan katakan itu lagi , aku tak ingin kata kata menyakitkan itu keluar lagi dari bibir mu . "

" Kita jalanin sama sama Sekar , aku akan menjaga mu dari percikan kerkil yang siap menghampiri hidup mu , termasuk ombak besar yang senan tiasa datang menghantap . aku kan siap memberi punggungku sebagai tempat kau berlindung , hingga akhirnya warna abu abu tak akan kau kenal lagi ."

Percakapan 5 tahun yang lalu saat aku masih bersama dirinya menjadi bagian ceritanya menyatu dan saling terikat satu sama lain . duduk berdampingan di bangku SMA , saat semuanya masih terasa labil serasa dunia hanya milik ku dan miliknya .

Berpetualang bersama di dunia fiksi menciptakan pulau imajinasi , saat aku menjadi bagian sebagai kapten jake si bajak laut dan bertugas menculik putri sekar dan membawanya ke pulau neverland .

***

Aku berjalan bersama Senjani berdampingan menikmati pulau Segara Anakan di Sempu . Air yang sangat Jernih membuat siapa pun dapat melihat sampai ke dasar laut .

Pepohonan lebat melingkar mengelilingi pulau Segara Anakan burung burung indah bertebrangan mengelilingi pulau . Disana sempi dan sunyi hanya aku dan senjani disana tak ada yang lain .

Aku mengajak Jani duduk di bawah pasir putih , sambil menyeruput es kelapa muda yang telah aku beli sebelum datang kesini agar Jani tak haus .

" Bagaimana ? "
Tanya ku sambil memegang erat tangan Jani .

" untuk apa kau mengajak ku kesini ? hanya untuk berpamitan ?  pergi saja Jingga aku tak butuh itu  . "

Aku memberikan Senjani secarik sajak yang telah kubuat untuknya .

" Baca Jani . "
Ucap ku lembut .

Jani mengambil kertas itu dan membacanya

SENJANI

Pulau Segara Anakan ,

Senja mengajarkan kita bahwa yang indah pasti akan tenggelam , senja mengajarkan kita segalanya tak akan selalu indah .

Senja yang indah tak akan pernah ingkar janji ia akan tetap kembali walaupun dia telah pergi .

Kenapa Senja lebih romantis dibanding fajar ? , karena perpisahan lebih dikenang dibanding pertemuan . Senja lebih asik diajak berkeluh kesah .

Senjalah yang mempertemukan aku dengan rembulan , menghadirkan kesunyian agar aku tak malu untuk mengadu . Menemani ku dalam setiap tulisan ku tentang mu .

Mengadu tentang semesta yang tak berpihak menghadirkan jarak yang begitu terbentang panjang . Hingga sulit untuk bertemu .

Tapi senja selalu mengajarkan untuk pulang dan kembali , tak peduli seberapa jauh kita berlabuh .

- Jingga

Senyuman terpapar jelas di bibirnya , ku lihat bola mata tempat senja tenggelam disana seperti ingin turun hujan .

aku takut sajak mu tak semata mata hanya ingin membuat ku tenang jingga , ucap Jani membatin .

" Apa kau percaya Jani , setiap waktu aku selalu membuat puisi atau sajak untuk mu , mungkin beribu ribu sajak dan puisi yang telah ku buat untuk mu " .

" Mau baca ? . "
Ucap ku tersenyum manis .

" Benarkah , mana aku mau baca !! " .

" Ada di sini dan di mata mu " .
Aku berkata sembari mengambil tangan Senjani dan menaruhnya di dada ku .

" tidak bisa dibaca tapi bisa dirasakan " .

Di detik itu juga , aku ingin waktu berhenti . Aku tak ingin melewatkan moment langkah ini saat jingga benar benar sepenuhnya untuk ku . Semesta terimakasih karena kau berpihak kepada ku di saat yang tak terduga .

Semesta seperti menyiapkan semuanya untuk ku , deras angin menyelimuti aku dan jingga . Ombak pulau menghantam keras , sekali sekali kami terkena cipratan air .

Aku tak ingin melewatkan sedetik waktu ku bersamanya .

Aku yakin Jingga tak selamanya milik senja , ucapku membatin .

***

Aku memutuskan untuk megantar Jani pulang , menaiki kapal menuju kota .

Sepanjang perjalanan Jani hanya diam , membuang muka ke arah laut .

" Jani boleh pinjam tangan mu ? . "

Jani hanya menurut dan memberikan tangannya kepada ku .

Aku menulis sebuah puisi di telapak tangannya , kurangkai tiap kata yang menggambarkan betapa indah dirinya .

Senjani ku yang manis

Senjani ku yang manis
Lekukan senyum mu membuat siapapun tak ingin berpaling dari wajahmu yang sungguh manis

Membuat senja diatas langit tak lagi harmonis saat tahu manisnya tersaingi oleh manisnya senja di bumi .

- Jingga

Jani tersenyum bahagia , saat membaca puisi ku yang kutulis ditelapak tangannya . Memang itulah sepenuhnya penggambaran puisi yang keluar dari hati dan benakku , yang ku utarakan lewat puisi dan sajakku . Karena aku orang yang pengecut tak bisa bicara langsung padanya tanpa puisi maupun sajak .

Tidak terasa sudah 4 jam berada di kapal sebentar lagi akan sampai kekota . Senyuman Jani tak pernah pudar begitupun aku , begitu bahagianya saat sedang di mabuk cinta dunia terasa milik berdua . Iya itu benar dunia milik berdua yang ku bentuk bersama Jani . Planet SENJA . Planet yang di mana hanya aku dan dia segala hal tentang kami .





🌹🌹🌹🌹

TBC ...

- Tim Jani ✋🏻
- Tim sakura🖐🏻

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang