Pertemuan demi pertemuan

25 8 2
                                    

7.30 , Jawa Timur , Pulau Sempu .

Aku duduk di salah satu bangku yang berada dekat dengan jendela . Sambil menyeruput secangkir kopi hangat .

Ku hentikan aktivitas meminum kopi ku , beralih menatap perempuan yang menunggu jawaban atas segala waktu yang telah berlalu , menunggu jawaban atas segala hal yang pernah dilakukan tanpa adanya penjelasan yang akurat . Mengambang diatas angin tanpa adanya alas pijak membuat kita takut untuk melangkah layaknya hubungan ini .

Ku raih tangan Senjani lembut dan ku genggam  , dengan tatapan mata yang berpaut saling bertemu .

" Andai saja jika bumi hanya di tinggali oleh orang orang yang saling mencintai , saling menyayangi dan menjaga satu sama lain . Mungkin lebih menyenangkan ."
Ujar ku sambil tetawa kecil yang hanya dibalas senyuman kecut oleh Senjani .

"  Senjani , aku tahu ini sangat rumit untuk kau mengerti . Aku tahu sekarang jarak dan waktu yang menjadi masalah walaupun kita berbeda kota , dan sekarang terpisah oleh pulau tapi itu bukan masalah yang besar kita hanya terpisah bukan berarti kita tidak bisa bersama . izinkan aku agar tetap menjadi bagian dalam dunia mu , Senjaku " .

Sakura dengan kasar melempaskan tangannya dari gengaman tangan ku , dengan air mata yang masih kuat ia bendung .

" kau bohong Jingga kau bohong semua ucapan mu hanya semata semata membuat ku tenang , aku tahu Jingga ragamu ada disini untuk ku tapi tidak dengan hati mu . Hati mu masi dengan orang lain . Hati mu tidak untuk ku ."

" kau tidak tahu bagaimana keadaan aku disini , menunggu mu untuk kembali . Menunggu mu menanti kabar dari mu . Mengingat segala perkataan dan janji yang selalu kau ukir saat kau pulang menemui ku . Tapi semua sia sia menanti dan menunggu segala hal tentang mu hanya membuang waktu ku saja yang tak tahu harus kubuang kemana . Coba lah Jingga mengertilah , aku sudah tidak kuat lagi maafkan aku .

Air mata Sakura jatuh lembut membasahi pipinya .

" Senjani ...." kataku sangat lembut sambil menghapus air matanya .

" Aku mohon bertahanlah aku tahu ini sangat rumit , aku mohon jangan menyerah Senjani aku sangat mencintai mu . Segala ragaku dan hati ku untuk mu Senjani. Aku selalu berjuang untuk mempertahan kan hubungan kita hingga sampai kita menikah dan menikmati masa tua bersama . Kamu adalah ratu senjani ku jangan tinggalkan aku senjani " .

Aku menarik nafas sedalam mungkin dengan mata yang masih menatap lurus kearah mata Senjani .

" Bantu aku senjani ..."
aku mengecup tangan Senjani lembut .

"Baik Jingga , aku mencintai mu ".

" Aku mencintai mu lebih dari diriku sendiri ".

***

Suasana riuh bunyi kelakson kapal bergemuruh sepanjang laut menghantar bersaut sautan dengan ditemani suara nyanyian burung membuat suasana menjadi hidup .

Angin tak berhenti berhembus kencang membuat siapa pun betah berlama lama disini . Walaupun sedikit berisik tak akan mengganggu dirinya dan Senjani .

" Kita mau kemana Jingga ? "
Kata Senjani lembut

" Aku ingin mengajak mu ke suatu tempat yang sangat indah dengan menaiki kapal , aku ingin bersama dan menghabiskan waktu ku bersama mu Senjani "

Perkataan Jingga hanya dibalas senyuman dan anggukan dari Senjani .

Selama di perjalanan Jingga hanya memperhatikan wajah Senjani dari awal sampai akhir . Melihat setiap inci lekukan di wajahnya .

Siapa pun pasti akan aneh jika dilihat seperti itu termasuk Ananta yang biasa di panggil Senjani oleh Jingga .

" Ada apa Jingga , aku takut jika kau lihat seperti itu . "

" Aku baru tahu , ternyata bidadari itu nyata Senjani , kamu percaya ? "

" Enggaklah , mana ada bidadari nyata itu hanya dongeng anak kecil Jingga " .

" Baiklah "..
Aku membuka saku celana ku untuk mengambil handphone yang kutaruh disana . Ku buka kamera handphone ku dan  mengarahkan kameranya kearah Ananta.

*Jepret*

" Jinggaaa!!! "
Ucap Senjani dengan nada tak suka .

" kan kata kamu sendiri kalau bidadari tidak nyata giliran ingin ku buktikan kau tak mau . "
Ucap Jingga bingung.

" Mana buktinya , kau hanya memfotoku ".

" iya untuk membuktikan mu , kalau bidadari nyata adanya . "
Kata Jingga memperlihat kan hasil fotonya itu kepada Senjani .

Senjani berusaha untuk menutupi tawanya yang sebenarnya ingin sekali ia keluarkan .

" Senjani .... "
kata ku lembut sangat lembut hingga hampir tak terdengar .

" ada apa ? .. "
Senjani menatap ku menunggu jawaban .

" aku ingin sekali kapal ini tenggelam " .

" maksud mu , kenapa kau ingin kapal ini tenggelam ? . "

" Agar kau tenggelam "
Ujar Jingga enteng dengan senyuman manisnya .

" Kamu jahat Jingga , kau mendoakan aku tenggelam bersama kapal ini sendirian "
Kata Ananta dengan wajah cemberut , membuat Jingga gemas melihatnya .

" iya , kalau aku ikut tenggelam siapa yang akan menyelamatkan mu , dan mengajak mu pergi ke dasar laut untuk melihat aneka bintang laut dan menaiki gurita merah muda."

Dan akhirnya setelah sekian lama , dia akhirnya dapat tertawa kembali . Saat sempat menangis karena ku .

***

Segara Anakan .
Sebuah pulau dengan sejuta keindahan terselubung didalamnya . Pulau yang membentang luas dengan pohon pohon berjejer rapi mengelilinginya . Ombak pulau dengan kuat menghantam batu batu besar yang berada disana .

Aku mengajak Sakura atau yang lebih ku kenal Senjani , untuk duduk di bibir pulau . Merasakan ombak pulau menjilati telapak kaki  kami .

" Aku senang sekali Jingga , kau membawa ku kesini aku suka sekali sangat indah " .

" aku berharap ini akan menjadi saksi bisu terakhir agar kau tak lagi mengingkari janji mu Jingga " .

Ku genggam tangan Senjani , dan ku kecup keningnya lembut .

" Senjani , Andai jika aku mempunyai kekuatan untuk menciptakan sesuatu aku ingin menciptakan bumi berbentuk segitiga . Aku yakin insan insan yang saling jatuh cinta akan lebih mudah di pertemukan , tak akan ada lagi permasalahan akan jarak yang membentang luas . Di pertemukan di satu titik puncak tempat bertemunya kedua insan yang saling jatuh cinta " .
Kata Jingga tersenyum manis .

" Bumi tidak semenyenakan itu Jingga , walau sudah kau ubah menjadi segitiga " .
Ucap Senjani .

" Kalau begitu aku tidak akan menciptakan bumi yang berbentuk segitiga , aku akan membuat planet , nama planetnya planet Senja kepanjangan dari Senjani dan Jingga . Planet yang kita buat sendiri di mana semuanya tentang kita . Dunia akan penuh dengan cerita yang kita bikin sendiri . Semua akan terasa indah jika kau dan aku ada di dalam dan menjadi bagiannya ".

Senjani menjatuhkan air matanya dan memelukku erat . " Terimakasih Jingga , hanya kau yang mampu membuat ku merasa istimewa " .



🌹🌹🌹🌹

TBC ...

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang