Batas kepergian

24 1 0
                                    

Kepada mu sang penguasa langit dan bumi , aku titip dia disaat aku tak bisa bersamanya . Aku memohon pada waktu untuk selalu menjaganya sebaik mungkin . Jangan lukai dia disaat jarak datang menghampiri kami , tolong percayakan dan buat hati dia tak merasa takut akan batas kepergian ku .

Jawa Timur , 20.21

Aku mengambil kedua tangan jani , dan menaruhnya diatas pundak ku , dan ku lingkarkan tangan ku dipinggangnya .

" Jangan pernah lelah untuk jatuh cinta , jangan pernah bosan untuk jatuh cinta . Karena sesungguhnya cinta butuh perjuangan cinta butuh waktu dan proses . "

Aku lembut berkata sambil terus memandang mata jani yang terus menunduk .

" Jangan takut , kehilangan Jani . Karena sesungguhnya senja untuk Jing.. "

Jari telunjuk jani tertaruh di bibir ku

" Jangan membuat janji lagi Jingga , jangan membuat hati ku kembali berharap kepada mu ."

" Maafkan akuu ... "
Aku menunduk sangat dalam .

***

4 jam berlalu , kapal mulai merapat ke pelabuhan . Tak ada percakapan jani hanya terus menunduk tak ingin jauh dari ku lagi , tak ingin jarak tumbuh kembali , tak ingin menunggu lagi , tak ingin semua nya terjadi .

Jangka kapal diturunkan oleh pengemudi , tak lupa petugas kapan lainnya ikut membantu menurunkan jangka yang cukup berat bagi mereka . Setelah tugas pengemudi selesai , dan kapal siap menurunkan penumpang dari kediamannya .

Aku turun dan mengambil tas berisi baju dan peralatan yang ku bawah selama di pulau bersama senjani ku .

" aku pergi senjani , ingat kita menatap langit yang sama , kita juga berada di bumi yang sama , kita hanya terbentang jarak . Kita masih bisa bertemu senja.... "

" Aku tahu Jingga!!! "

Kalimat ku terpotong oleh perempuan yang terluka atas kepergian ku .

" Kita berada di tempat yang sama , menatap langit yang sama . Tapi kenapa kita tak bisa bertemu untuk bersama dan menyatu? .

Mata jani buram , tertutup butiran air mata yang siap jatuh kapan pun ia mau . Tubuh jani bergetar tak mampu membawa menerima kepergian Jingga , yang entah kapan kembali .

" Aku akan kembali jingga , dan bersama seperti yang kau mau , untuk sekarang aku tidak bisa maafkan aku .... "

Aku pergi , menuruni anak tangga kapal meninggalkan Senjani yang menangis diatas kapal .

***

SENJANI POV...

Semesta ....
Apakah aku bisa memiliki Jingga secara utuh bukan hanya raganya saja tapi juga hatinya , memiliki Jingga tanpa harus takut kehilangan .

Saat pertemuan datang , tak di sangka sebuah perasaan yang membuat tak lupa . Pertemuan yang mempertemukan pada seseorang yang tak peduli akan rasa peduli , yang tak pernah menganggab tapi selalu di anggab . Bukan tentang logika semesta , ini perihal rasa yang bukan sekedar pikiran .

Jika mencintai itu luka , melepaskan itu pilihan?

Pergi takut menyesal , karena hati mati matian untuk tak pergi  . Meski menahan membuat perih . Mungkin cara terbaik adalah bersikap seperti kaki yang akhirnya berhenti . Namun hati yang bersikap ikhlas dan tangan yang siap melepas .

Ketika hati masih mencintai yang siap berdarah berdarah untuk seseorang yang mempertahankan ketidak pedulian teruntuk seseorang yang selalu memperdulikannya setiap menit .

Hingga bulan  pun bosan ketika aku menyebut namanya . Hingga mentari pun iri pada jingga yang begitu indah ketika mentari siap tenggelam menyambut bulan , yang siap mendengar keluh kesah hati yang terluka terhadap kisah yang tak pernah selesai .

JINGGA POV

Ku buka laptop terdengar notifikasi masuk ke beranda emailku . Kepala ku berdenyut , menompang segala masalah dalam satu raga yang tak kuat menahannya .

Memikirkan Senjani tak cukup hanya 20 jam saja , waktu yang sangat singkat jika otak dan pikiran berkerja memikirkannya .

Ku lihat email yang ternyata berisi hal yang tidak penting untuk dibaca , entahlah dari siapa email itu , berisi tentang puisi kerinduan seseorang kepada kekasihnya yang sepertinya kerinduan seorang gadis . Tapi kenapa ditujukan kepada ku ?

Aku meremas wajah ku yang berkeringat . Ada ada saja orang jaman sekarang yang menulis email yang salah kepada yang di tuju .

Ku tutup laptop ku yang sudah tak di gunakan lagi . Pikiran ku beralih menatap lukisan senja di pantai Segara , lukisan karya Sekar yang masih bersemi di dinding kayu ku . Lukisan yang ia buat saat dirinya dan diriku menatap senja di langit yang sama , di langit pulau Segara .




🌹🌹🌹🌹

TBC ...

- Tim Jani ✋🏻
- Tim sakura🖐🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang