12. Fake Love?

1.7K 189 9
                                    



Seorang lelaki memandang langit yang menaungi London. Dia semakin dekat dengan tujuannya untuk pergi meninggalkan salah satu negara di benua Eropa ini.

Dia menenggak kopi yang tersedia di sisi kanannya tanpa mengubah tatapan datar pada langit cerah di sisinya. Dia meletakkan cangkir kaca itu kembali ke tempatnya lalu menyandarkan tubuh untuk mendapatkan posisi ternyaman.


Park Jimin, dia mengusap layar handphonenya sebentar lalu tersenyum kecut. Apa yang dia tunggu? Jauh dari lubuk hatinya, dia menanti pesan dari gadis itu -- tentu saja Seulgi. Namun sebagian perasaannya yang lain menguatkan keyakinannya bahwa sebuah harapan untuk menjalin suatu hubungan serius dengan gadis itu tidak akan ada lagi.


Berulang pada masalah yang sama -- ketidakjujuran. Jimin merasa ada yang membuatnya tidak cocok dengan gadis itu. Dia selalu menyayangi dengan setulus hatinya, mempercayai Seulgi dengan sepenuhnya -- tanpa syarat -- mengenai Lee Na Ri kemudian berusaha melindungi dengan segala kekuatannya.

Bagaimana perasaannya saat Na RI mengungkapkan hal tersebut? sangat sulit dijelaskan. Dia mendendam dan menerkam Lee Na Ri dengan seluruh amarahnya namun justru gadis itu -- Lee Na Ri, mempunyai jurus yang menghancurkannya hari ini. Jurus yang sebenarnya di persenjatai oleh kekasihnya sendiri.

Jika!

Jika saja Seulgi tidak menyembunyikan apapun darinya, maka hal ini tidak akan terjadi. Meski akan terasa sulit baginya menerima, tapi dia akan mempercayai lebih dari apapun bahwa Seulgi aman dari segala apa yang ia takutkan.

"Jim," Taehyung sudah memanggil sahabatnya itu berulang kali namun tidak ada jawaban. Ia pun kembali memposisikan tubuhnya untuk bersandar pada kursi daripada memanggil Jimin yang tidak berhenti termenung.

Perjalanan terasa membosankan karena dia tidak ada teman berbicara, mulai dari mobil hingga mereka sudah di pesawat terbang, Jimin diam tanpa bunyi. Tapi lebih daripada itu, dia merasa sedikit lega saat pagi sekali Jimin menerima panggilan Namjoon untuk segera kembali ke Korea karena mereka harus bersiap untuk penampilan super di MAMA 2018.

"Tae," Jimin langsung menatap ke arahnya membuat Taehyung tercekat karena baru sadar dari lamunannya.

"Oh, wae?"

Jimin terdiam. Taehyung mencoba memeriksa ekspresi Jimin lebih dalam. "...kenapa?"

"Ani."

Jimin buru-buru menggeleng dan kembali bersandar pada dinding pesawat. Dia menghembuskan nafas lalu kembali melihat langit.

Taehyung tidak ingin tinggal diam. Kesempatannya berbicara karena Jimin yang membuka percakapan duluan.

"Kau pasti khawatir dengan Seulgi kan?"

"Aku -- tidak khawatir." Taehyung tersenyum kala Jimin menjeda kata nya sebelum melanjutkan dengan kata penolakan. Yah, sebenarnya Taehyung juga khawatir.

Siapa yang tidak khawatir? Jika dia adalah Jimin mungkin dia tidak akan pergi meninggalkan rumah itu sampai Seulgi di temukan. Kang Seulgi, kekasih sahabatnya itu tidak kembali ke rumah setelah berpesan kepadanya untuk membawa Jimin dengan selamat.


Tidak ada kabar hingga sekarang. Ia telah memeriksa handphonenya sebelum pesawat lepas landas, namun gadis itu tidak memberi kabar. Taehyung menyesal mempercayai Seulgi bahwa ia akan kembali segera setelah Jimin tiba disana. Dan, yang lebih membuat Taehyung merasa sedih -- Jimin tidak mencari Seulgi setelah mengetahui bahwa pacarnya tidak kembali hingga pagi. Dia dan Jimin pun harus kembali sebab latihan persiapan MAMA stage.

SEULMIN is REAL [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang