3. I Just ...

2.4K 292 22
                                    



Mereka yang menjadi Idol sekarang mungkin tidak semuanya pernah berada di posisi Seulgi, yaitu menjalani masa pelatihan tujuh tahun lamanya.


Being trainee its difficult. Hari tersulitmu adalah ketika kamu menjadi trainee sebuah agensi. Semua yang tidak baik menurut mereka maka akan menghilang dari hidupmu. Seulgi pernah merasakannya, hingga untuk sampai ke titik ini ia begitu menjaga apa yang sudah ia peroleh. Mungkin kalian pernah membaca bahwa Seulgi pernah hampir putus asa but she try to fight.


...and you can she who she is.










Sorenya, di hari yang sama dengan pre-recording Musik Bank.

(Note: ini flashback hari dimana mereka comeback)



"Seul."

"Eoh?" Sahut Seulgi sedang matanya masih pada handphone dengan teliti. Gadis yang menyapanya tidak jadi lewat, malah berhenti dan duduk di sampingnya.


"...lihat apa sih?" Tanyanya.

"Stage kita tadi, Wan."

"Satu jam duduk disini cuma lihat itu saja?" Son Seungwan berdiri tidak percaya. Kedua tangannya di pinggang dan kepalanya di gelengkan. "...gilaa."

"Haha. Sudah sana." Seulgi mendorong tubuh Seungwan dengan kakinya. Mereka dekat sejak dulu, jadi ini biasa. Bahkan sangat wajar diantara keduanya


"The ambitious girl coming." Seungwan beranjak dan hendak meninggalkan ruang tamu.


Tapi, dia berbalik. "Ah ya, Yoongi tanya apa kamu sehat? Kenapa tidak menjawab panggilan Jimin." Sebenarnya Wendy mau pergi, tapi ia lupa pesan Yoongi yang harus ia sampaikan.

Seulgi menjeda videonya lalu mendongak. "Kapan? Jimin ada nelfon?"

Wendy, pemilik nama panggilan yang keren itu menghembuskan nafasnya. Rada kesal. "... Sekitaran setengah jam yang lalu."

"Oke. Nanti aku telfon kembali. Gomawo Seungwan-ah." Seulgi tersenyum lalu kembali fokus pada handphonenya.

"Tentukan pilihanmu, Yoongi atau Hobi? Haha." Seulgi tertawa renyah tanpa melihat seseorang yang digodanya.

"Jimin." Tukas Seungwan dengan cepat.

"Kyaaa!" Seulgi melempari Seungwan dengan bantal sofa.



Kalau dia sayang, bukankah seharusnya dia lebih memperhatikan? - Son Seungwan.






Kaki jenjang Seulgi menuju kamarnya, berikut dengan handphone di genggamannya.

Brugh!

Kang Seulgi melempar handphone ke atas tempat tidur lalu bersiap berganti pakaian dengan yang lebih simpel dan nyaman. Mereka akan segera berlatih.

"Astaga, handphone satunya." Seulgi mengingat pesan Seungwan. Ia segera membuka laci dibawah meja rias. Dengan hati-hati ia melihat panggilan tak terjawab Jimin.

"6 kali?" Dengan menepuk jidat rasanya belum cukup. Seulgi ingin sekali menghantam kepalanya dengan batu besar. Kenapa dia bisa lupa membawa handphone yang satu ini ke ruang tengah. "... Aku harus bilang apa?" Seulgi terduduk di kursi depan kaca rias.

Sebagai informasi, seperti idol lainya, Seulgi mempunyai dua handphone dimana satu untuk ia berkomunikasi dengan perusahaannya dan yang kedua untuk Jimin dan sahabat-sahabatnya.

SEULMIN is REAL [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang