2 | Rasa Penasaran yang Membawa Kesenangan

406 49 13
                                    

 “Dan kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Q.S. Ali ‘Imraan: 185)

Assalamualaikum!

Mari kita lanjut.

Setelah itu, hari-hari saya hanya terisi dengan stalking. Masa-masa liburan pun tak terasa, karena saya habiskan dengan melihat boygroup kesukaan saya.

Semakin saya penasaran, semakin saya tonton. Saya mulai mengenali para member EXO waktu itu. Dimulai dari mengenali member tertua sampai termuda, lalu perlahan mengetahui bahwa ada anggota yang hengkang, kemudian saya mulai cari fakta-fakta tentang mereka; kebiasaan, hal yang disuka dan ga disuka, tanggal lahir, kedudukan di grup, dan juga tentang couple. Oke saya luruskan, pada saat itu saya belum masuk ke dunia shipper, ya. Hehe.

Semakin saya cari, terkadang saya juga makin bingung. Ada juga istilah tentang 'bias'. Saya dulu ga ngerti bias itu apa, mungkin semacam pembiasan cahaya? Tapi apa hubungannya sama idol grup ini ya? Apa mereka melakukan pembiasan cahaya tiap harinya? *Ngaco!*

Jadi ternyata, bias itu member yang paling disuka (eh iya ga sih?). Akhirnya, selama perjuangan saya mencaritahu fakta tentang masing-masing anggota, saya mulai memilih bias saya.

Yang awalnya asing, perlahan saya sudah mulai mengenal. Dimulai dari wajah dan nama (walaupun pelafalannya menurut saya dulu susah). Saya udah merasa saya kenal dan dekat dengan mereka. Saya tonton music video mereka, performnya di acara musik, lalu variety show yang mereka hadiri, dan acara yang mereka buat sendiri. Saya tonton semuanya tanpa rasa bosan. Saya merasa... Bahagia.

Melihat mereka tertawa, saya ikut tertawa (walaupun tanpa subtitle, alias saya ga ngerti apa-apa). Melihat mereka sedih dan menangis, saya juga jadi terbawa suasana. Intinya, mereka menjadi pusat kehidupan saya. Tanpa mereka, saya merasa kosong. Saya merasa tidak ada gairah hidup. Saya merasa hidup ini tak perlu diperjuangkan. *iyaagaklebay:")*

Dan itu, salah besar!

Ternyata, kebahagiaan yang saya dapatkan, hanya ketika saya melihat atau mendengar mereka saja. Mereka tidak terlibat dalam kehidupan 'nyata' saya, di mana mereka pun takkan memberi rasa bahagia di luar lingkup mereka. Maksud saya, mereka tidak memberikan rasa kebahagiaan itu di segala aspek kehidupan. Saya sadar, mereka itu hanyalah kebahagiaan yang semu, yang takkan bisa diraih untuk bertahan selamanya.

Mereka hanya... Hiburan, yang semata-mata hanya memberi rasa bahagia sesaat. Karena saya perlu bangun, 'hiburan' itu bukanlah tujuan hidup saya. 'Hiburan' itu hanya 'pengalih' kehidupan nyata yang sedang saya jalankan. Dengan fokus pada mereka, saya bisa bahagia. Padahal, itu semua... Fana.

Kebahagiaan sejati adalah ketika cinta Allah-lah saya dapatkan, bukan cinta para oppa. Karena, Allah lah Pemilik Langit dan Bumi, yang mengatur segala aspek kehidupan, yang akan memberikan apapun untuk hamba-Nya. Allah memberi saya rasa cinta pada-Nya, agar saya bisa merasakan kebahagiaan yang nyata, yang tidak semu, yang tidak fana, yang memenuhi segala aspek kehidupan, dan yang akan berlangsung selamanya.

Kpopers HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang