Jaejoong termenung di bangkunya yang terletak di pojok kelas, tidak mengacuhkan Junsu yang dari tadi terus bercerita tentang liburannya bersama sang kekasih dengan semangat.
Pikirannya berkelana kemana mana, memikirkan kejadian dimana dirinya dan Yunho hampir saja melakukan hal yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan kemarin, ciuman Yunho dan sentuhan tangan hangat itu masih terbayang begitu jelas di benak Jaejoong, bahkan hanya dengan memikirkannya saja membuat tubuh Jaejoong meremang.
Jaejoong menggelengkan kepalanya pelan untuk menghilangkan pikiran pikiran kotor yang tiba tiba saja datang di otaknya tanpa diminta, membuat Junsu yang di depannya menatapnya bingung.
"Joongie, kau mendengarkanku tidak si .?"
Junsu bertanya dengan nada sedikit kesal sambil menggoyangkan badan Jaejoong ke depan dan belakang.
Membuat Jaejoong yang dari tadi memang melamun terlonjak kaget."Apa?"
Junsu menatapnya tajam, membuat Jaejoong mengusap tengkuknya yang tidak gatal.
"Aku bilang, akan ada murid baru di kelas kita, demi tuhan Joongie kau tidak mendengarkan ceritaku dari tadi hah? " Junsu memekik kesal.
Jaejoong tersenyum canggung, membuat Junsu di depannya lebih membuka lebar matanya-melotot marah kepada Jaejoong-, yang sudah jelas tidak mendengarkan cerita panjang lebarnya dari tadi.
"Jongie, sungguh aku ingin sekali memukulmu sekarang!."
Junsu mengepalkan tangannya erat karena menahan kesal pada Jaejoong yang kini mengantupkan kedua tangannya di depan dada, berpose seolah olah meminta maaf di depan Junsu."Maaf Junsu yaa~"Jaejoong meminta maaf dengan membuat raut wajah yang siapa saja melihatnya pasti akan langsung luluh dengan Jaejoong, begitu juga dengan Junsu yang mendengus keras karena merasa kalah.
"Jangan di ulangi lagi! " Junsu mengingatkan dan hanya di jawab anggukkan kepala oleh Jaejoong.
"Jadi apa yang barusan kau katakan padaku Junsu yaa? " Jaejoong mencoba bertanya lagi karena merasa tidak enak hati pada Junsu yang kini tersenyum mendengar pertanyaan Jaejoong.
Akan ada murid baru di kelas kita, padahal sangat jarang, bahkan tidak pernah kelas kita menerima murid baru lagi apalagi saat sudah memasuki tengah semester, aku yakin pasti murid ini spesial seperti dirimu"
Junsu terkikik geli saat mengatakannya."Kau kan yang punya sekolah?, Kenapa untuk hal ini saja tidak tau?, tinggal tanya saja dengan appamu" Jaejoong menanggapi perkataan Junsu yang sekarang merengut kesal.
"Tidak semua yang sedang di kerjakan oleh appaku aku tahu semua Joongie ishh"
"Ya sudah kenapa marahnya dengan diriku? apa aku salah mengatakannya? "Jaejoong bingung dengan sikap Junsu yang satu ini, tapi begitu menggemaskan menurutnya.
"Sudahlah aku kesal, sana pergi!"
"Kau mengusirku? " Jaejoong mengernyitkan dahinya bingung dengan sikap Junsu yang sulit ditebak.
Benar benar ciri khas seorang Jung, sulit dimengerti."Tidak aku usirpun kau memang harus pergi, itu lihat hyungku sudah berjalan kesini"
Junsu menatap ke arah pintu di ikuti Jaejoong yang memang melihat Yunho sedang berjalan ke arah bangku mereka dengan santai,
mengabaikan tatapan murid-murid yang terpesona dengan ketampanan seorang Jung Yunho."Ayo"
Yunho berdiri disamping Jaejoong dan mengusap kepala Jaejoong dengan lembut, membuat Jaejoong mendongakkan kepalanya menatap mata musang Yunho yang juga menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAIRY KIM JAEJOONG
Fanfiction"Di buku dairyku aku menuliskan tentangnya, semuanya saat aku masih bersamanya hingga kita berpisah. Aku tidak pernah menyesal pernah menjadi bagian dari kehidupannya, sungguh aku rela jika memberikan semua raga dan jiwaku untuk melihat dirinya baha...