Bagian 5

38 2 0
                                    

Pagi minggu itu tiba.
Tepat pukul 04.00 ia membangunkan ku dengan dering ponsel ku seperti biasa.
Sambil menunggu azan subuh, kami banyak bercerita.
Ya melepaskan rindu namanya walau dari suara itu sudah cukup bagi ku. Banyak cerita di pagi itu.
Namun ada satu cerita yg mungkin tak ku sadari.

Ia meminta untuk tidak di panggilkan dengan panggilan nama biasanya. Ia meminta ku memanggilnya dengan nama Aziz bukan Yupan lagi.
Yaa ku pikir itu hanya lelucon nya saja..
.
. Dengan keasikan bercerita kami pun lupa kalau hari mulai siang.
Bincangan itu masih kami lanjutkan hingga pukul 09.00.
Yaa seperti biasa dia melakukan aktivitasnya.
Tapi hari itu dia pulang lebih cepat dari biasanya tepatnya pukul 18.15 ia sudah mengabari ku kalau ia sudah di rumah.
.
Tiba malam itu,
Ia berpamitan ingin berkumpul dengan teman-teman nya.
Yaaa,  ku izinkan karna ku pikir juga ia jarang berkumpul dengan teman-temannya itu.
Dan aku pun beristirahat.

Setibanya besok pagi.
Tak ada kabar sama sekali dari nya pagi itu.
Yaa aku yg awalnya akan berkemping di kebun selama 2 hari bersama teman-teman ku sedang sibuk mempersiapkan bekal yg ingin kami buat.

Hari semakin siang,  masih belum ada pula pesan singkat atau telepon dari nya.
Ya aku biasa saja karna ku pikir ia sedang istirahat karna sebelum ia menutup telepon nya semalam ia bilang bahwa ia besok tidak kerja.

Pukul 16.00
Ponsel ku berdering.
Tanda pesan singkat masuk.
Ku lihat kekasih yg ku sayangi itu.
Sembari menggoreng keripik ku baca pesan itu yg berisikan "sayang, jaga diri baik-baik, jangan nakal, silahkan kau cari pengganti diri ku namun harus kau pastikan jika ia benar-benar baik".
Dengan tertawa ku baca pesan itu, ku ceritakan kepada teman di samping ku kalau kekasih ku itu lucu masa mengirimkan pesan yg isinya beginian, udah tau kalo aku cuma sayang sama dia kok malah nyuruh aku cari pengganti dia, udah gila kali ya.
Teman di samping ku hanya tertawa kecil dan berkata "ya mungkin kebanyakan makan Garam".
.
Ku balas singkat pesan itu.
Dan setelah itu balasan terakhirnya hanyalah "sayang aku mau jemput ayah dulu ya". Dan tak ku balas lagi pesan singkatnya.

Waktu sudah sore dan hampi menunjukkan waktu magrib.
Sore yg menjelang malam itu hujan rerintik perlahan di sertai dengan petir yg kuat.
Hujan semakin deras dan mati lamou selesai magrib itu.

Aku dan teman-teman ku bekumpul di dalam kamar ku,  2 teman ku itu denga keasyikan mereka membuat vidio joget ala mereka, tapi aku hanya terbaring malas saat itu.

Tak lama ku dapati telepon dari kakak sepupu ku.
Ia bertanya apakah aku masih pacaran dengan yupan atau tidak.
Dengan nada mau tidak mau ia jelaskan pada ku bahwa pacar ku itu mengalami kecelakaan dan di larikan kerumah sakit saat itu juga .
Sempat ku tak percaya dengan perkataannya.
Kakak itu mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit karena nomornya yg tertera pertama kali di ponsel kekasih ku itu.

.
Masih tak percaya, ku telepon ibu kekasih ku itu. Dan ternyata berita itu benar.
Lama ku terdiam tak berkedip dengan tetesan air mata yg perlahan membasahi pipi ku.
Ku temui ayah ku dan ku katakan padanya bahwa kekasih ku itu mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit tak sadarkan diri.
Dengan cengang ayah ku melihat ku malam itu.
Namun karena hujan terlalu lebat aku tak di berikan izin untuk kesana, ayah ku khawatir jika nanti terjadi apa-apa dengan ku.
Dengan syokk aku berlari keluar rumah dan ayah ku berusaha menarik ku untuk masuk. Dengan kondisi yg sudah basah kuyup saat itu aku pun terjatuh dan melemah.

Diangkat ayah ku menuju dalam rumah. Dan dua teman ku tadi berusaha menghibur ku agar aku tenang. .
Isak tangis tak berhenti malam itu.
Dua teman ku di suruh ayah ku pulang dan aku di kunci di dalam kamar.
Menangis hanya itu yg bisa ku lakukan.
Malam itu sama sekali aku tak tidur.

Allah lebih menyayangi Nya dari pada akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang