TWO~ Semua karena hujan

43 4 0
                                    

Part Two nya kelamaan di update. Maaf lagi banyak nya ujian sekarang😆

Selamat membaca❤

"Hay gadis-gadis ku!" Seseorang berdiri di antara tempat duduk kami dari arah belakang. Aku dan Deana otomatis memandang orang tersebut.

"DEON !!" Pekik Deana sambil berdiri setelah tau bahwa orang itu adalah Deon Anggara,sahabat kami.

Deon lalu duduk diantara kami, setelah Deana bergeser ke arah kiri. Yap, sekarang posisi Deon berada di antara kami. Aku dikanan dan Deana dikirinya Deon. Beginilah kami bertiga, Deon pasti selalu ada di tengah.

"Kapan pulang nya yon?" Tanyaku saat ia dan Deana sedang ngobrol.

"Baru tadi malam ra." Jawabnya lembut.

"Oh ya,sorry gue gak pernah ngasih kabar selama disana ya!" Sambungnya.

"Itu mah udah kebiasaan lo yon, kalau udah ama temen-temen lo yang itu tuu...., lo mana kenal ama kita! Iya kan ra?" Celoteh Deana sambil kembali memakan bakso yang dipesan di kantin bu Ita tadi.

"Iya, udah kebiasaan!" Jawabku mengiyakan perkataan Deana.

Deon merangkul pundak kami, kulihat banyak pasang mata yang iri pada aku dan Deana saat melihat kami bersama Deon. Ku akui Deon memang sangat tampan, ia adalah ketua osis. Dikelasnya dialah ketua, dikelas XII IPS 1.Di sekolah aja dia yang jadi ketua apalagi cuma di kelas thor!haha

Deon gak sekelas sama kami. Makanya kami gak tau Deon balik kapan dari hoby nya itu.

"Udah, jangan pada ngambek lo pada! Gue gak mungkin lupain lo berdua. Bidadari-bidadari gue.." Deon berusaha membujuk kami.

"HAHAHA"

"Lo kenapa na?" Sambung Deon ketika Deana tertawa keras yang mampu membuat seisi kantin menatap kami.

"Gue becanda kali yon!haha" Deana masih tertawa, tapi kali ini kecil gak kayak tadi-_

"Lo udah jajan?" Sambungnya.

"Belum,tapi gue laper nih naa.." Deon memasang wajah memelasnya.

"Yaudah,pesan sono! Biar gue bayarr.."

"Yesss,makasih ya. By the way kok lo tau aja mau gue sih?haha" Deon pergi meninggalkan mereka untuk memesan bakso.

***

Hari ini berlalu dengan cepat, semua siswa sudah menyandang tas dipundak mereka. Ya, ini saatnya jam pulang. Terlihat wajah-wajah letih dan lusuh silih berganti keluar dari gerbang SMA Cahaya Bangsa. Aku berdiri di dekat pos satpam dengan wajah yang lumayan lusuh. Pasalnya, sudah beribu kali aku menelfon sopir ku, namun satu pun tak diangakat. Gimana coba!

"Woy!"

"Deon?"

"Ayo buruan"kata seseorang yang tak lain adalah sahabat ku sendiri. Ia menodorkan helm ke arah ku. Tanpa basa-basi aku langsung mengambil dan memakainya. Ya iyalah,buat apa juga basa basi kan? Sahabat gue kok.haha

Deon menjalankan motornya dengan santai. "Kok gak pakai mobil sih?"tanyaku memulai pembicaraan.

"Lagi di bengkel, udah minta service"

"Oh"

Kulihat Deon menghembuskan nafasnya kasar, sepertinya dia marah. Tapi dia berusaha buat nutupinnya dari aku"Gue ntar sore ke rumah lo ya, gue ada 'hadiah' buat lo"

Aku kaget saat mendengar Deon mengucapkan kata-kata itu. Apalagi sambil menekankan sebuah kata, kata 'hadiah'.

"Apa?" Tanya ku heran. Sungguh itu membuatku penasaran. Tapi didepan cowok tampan ini aku usahakan untuk bersikap santai.

TigaDeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang