9

48 6 0
                                    

Mianhaee telat update

Yuhuuu saya sedang sibuk, jadi wattpad terbengkalai

Lanjut or no?

*-*-*

Author's pov

Pada pukul 09.00 pagi, geng barbar dan doi sudah tiba di Pusat Perbelanjaan Oleh-Oleh Yogyakarta. Amber dan yang lainnya sudah masuk kedalam sana namun, Sekar dengan Varo masih berada didalam mobilnya. Sekar sebenarnya malas untuk berbelanja, namun karena bujukan Varo ia terpaksa ikut masuk kedalam dengannya.

"Sekar, kok lama banget sih kesininya? Ngapain aja lo dimobil sama Varo?" tanya Reno sembari menaik-turunkan alisnya sedikit menggoda.

"Apaan sih lo, Kak? Gue gak ngapa-ngapain sama dia" cetus Sekar.

"Yakin? Kalo gak ngapa-ngapain, terus kenapa lama banget?" cecarnya terus menerus.

"Ngaco dah kalo ngomong. Kesel gue lama-lama sama lo. Mendingan gue balik lagi kemobil" kata Sekar lalu berjalan kemobil, namun segera dicegah oleh Varo.

"Mau kemana, hmm?" tanya Varo menaikkan kedua alisnya bersamaan.

"Haduh nih anak. Kan tadi udah dibilang kalo gue mau balik lagi kemobil. Kesel gue sama temen lo, tuh" geram Sekar.

Varo mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya lalu menggoyang-goyangkannya dihadapan Sekar.

"Kuncinya ada di aku. Jadi, kamu tidak bisa masuk kedalam mobil" ledeknya sambil menjulurkan lidahnya.

"Sini kuncinya! Gue mau masuk kemobil" geramnya sembari menodongkan tangan yang berharap Varo akan memberikan kunci mobil tersebut padanya.

Namun, Varo mengoper kunci tersebut kepada Reno. Saat Sekar ingin  mengambilnya, Reno segera mengoper kunci tersebut kepada Floren. Dengan sigap, Floren mengambil dan mengoper kembali kunci itu kepada Varo. Sekar mulai kelelahan dan menyerah kepada geng barbar.

"Iiiiiii awas kaliann, yaa! Liat pembalasan gue nanti!" Sekar menghentakkan kakinya lalu pergi meninggalkan geng barbar dan menuju Amber dan Suci yang sedang asik berbelanja.

*-*-*

"Sayang, masih marah sama aku, hmm? A-aku kan cuma bercanda tadi. Maafin aku, yaa?" Varo memeluk Sekar dari belakang. Sekar sangat terkejut cause, Varo memanggilnya dengan sebutan 'sayang'. Sekar segera melepaskan lilitan tangan Varo yang melingkar dipinggang rampingnya itu.

"Apaan sih, Ro? Siapa yang marah, hmm?" Sekar segera membalikkan badannya dan menangkup pipi tirus kekasihnya itu.

"Tadi?"

"Gak ada tuh yang marah sama kamu. Tadi? Emang tadi kenapa?" Dengan face baby nya itu, Sekar bertanya kembali kepada Varo. Varo yang melihatnya, langsung menyubit gemas pipinya.

Sekar meringis kesakitan.

"Awwh! Sakit tau" Sekar menggembulkan pipinya. Varo semakin gemas dengan tingkah kekasihnya itu. Ia segera membawa Sekar kedalam pelukan hangatnya sambil mengelus rambut coklat miliknya.

UNIVERSITAS LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang