14

50 4 0
                                    

Author's pov

Waktu demi waktu telah mereka lalui. Hari ini adalah hari kelulusan bagi Reno, Varo, Floren serta mahasiswa/mahasiswi lainnnya. Mereka telah menggunakan perlengkapan wisuda sarjana seperti, baju toga, topi, sleber, tabung, gordon, samir dan map. Pada pukul 05.30 pagi hari ini, Reno dan Floren sudah siap dan akan segera berangkat menuju rumah Varo lalu ke gedung pemotretan. Mereka akan berangkat bersama dengan Varo yang sudah menunggunya di depan perumahan miliknya. Setelah menjemputnya, mereka segera menuju ke gedung pemotretan.

*-*-*

Amber's pov

"Hallo, Sekar. Lo mau ikut ke acara perpisahan, gak?" Tanya gue sambil duduk di sofa yang ada dikamar gue.

"Nghh...gue males banget ikut, Mber."

"Lo baru bangun, Kar? Atau..." ucap gue sedikit ngegoda.

"Atau apa hah?! Jangan mancing emosi gue deh. Gue lagi males debat nih." Pekiknya dari balik sana.

"Hahaha...iya iya...btw, lo mau ikut apa enggak? Kalo mau ntar gue jemput. Berhubung bokap lagi gak ada dirumah dan dia di Luar Kota so, mobilnya ada dirumah. Mau gak?"

"Bawel lo ah! Iya iya gue ikut. Jemput gue 20 menit lagi."

Tut

Diapun matiin telponnya

*-*-*

Sekar's pov

Pagi-pagi udah ada yang ganggu orang aja. Amber doang emang yang kayak gitu. Setelah 20 menit, gue udah selesai mandi dan make up-an. Gue pake dress selutut yang berwarna peach dengan lengan sebahu dan high heels yang berwarna silver. Setelah siap, gue telpon Amber. Gak lama kemudian, dia dateng dengan mobil grand livina yang berwarna putih. Gue lamgsung aja naikin mobilnya.

*-*-*

Author's pov

Sekar dan Amber telah tiba di gedung pemotretan. Mereka memarkirkan mobilnya diparkiran mobil dan segera memasuki gedung itu. Saat sudah berada didalam, mereka mencari keberadaan geng barbar. Satu persatu kakak kelas ia tanyai, namun tidak ada yang melihat keberadaan geng barbar. Sekar tidak sengaja melihat tiga orang pria yang sedang berada dibalkon. Lalu dia memicingkan kepalanya supaya lebih jelas melihatnya, dan ternyata pria itu geng barbar. Sekar menyenggol bahu Amber dan menunjuk kearah balkon tersebut.

"Kenapa?" Tanya Amber yang sedikit kesal.

"Itu, disana ada geng barbar!" Pekik Sekar.

"Mana?"

"Dibalkon itu" ucap Sekar sambil menunjuk balkon yang ia maksud. Amber membulatkan matanya. Emosinya semakin memuncak. Dengan perasaan yang penuh dengan amarah, Amber segera menarik tangan Sekar dan berlari kearah balkon itu.

PLAK

Satu tamparan mendarat di pipi kiri Reno mampu membuat mereka menjadi pusat perhatian orang. Reno membulatkan matanya, dan melirik kearah Amber.

"HEH! BERANI-BERANINYA LO TAMPAR PACAR GUE!" gertak wanita yang tadi dicium oleh Reno. Amber tidak percaya dengan omongan wanita itu. Dia menatap tajam Reno dan mengharap Reno akan menjelaskan semuanya.

UNIVERSITAS LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang