Ricard menatap kotak biru itu dan mengambilnya lalu meletakkan kotak itu dipangkuannya. Dia membuka tutup kotak biru itu dan tercengang melihat isinya. Kue coklat yang dihias hingga nampak indah.
"Kue coklat..." ucap Ricard pelan sambil memandangi kue dalam kotak biru itu.
Sedangkan, Hrvy malah tersenyum sendiri, dia merengkuh sedikit untuk melihat kue coklat itu lalu kembali membaringkan kepalanya diatas bantal.
"Kenapa?" tanya Hrvy, Ricard masih menatap kue coklat itu.
"Enak banget lo? Kalo gitu gue juga pengen sakit"
"Lo pikir kalo sakit itu enak? Jangan canda"
"Setidaknya kalo sakit, nanti Laurent dateng kerumah gue, bawain gue buah tangan, duduk disamping gue, ngobrol sama gue..."
Hrvy tersenyum lagi, mengingat semua yang gadis menyebalkan itu lakukan saat dia sakit. Padahal biasanya mereka hanya bertengkar dan saling mengejek, tapi karena akhir akhir ini gadis itu bersikap manis, Hrvy memaafkannya.
"Eh, Vy. Lo tau gak? Lo ga masuk sehari, anak anak kelas langsung pada heboh, ada yang nuduh gw nyulik lo masa?! Sialan banget ga tuh?"
"Nasib lo temenan ama cowo seganteng gue"
"Idih...jijik, bangke!"
Ricard menutup kembali kotak biru itu dan meletakkannya kembali keatas nakas. "Gue cabut dulu ya, bro?"
Hrvy mengangguk dan menatap Ricard yang berdiri lalu keluar dari kamarnya, setelah Ricard keluar, gantian Jessie yang masuk kekamar putranya.
Jessie mengambil sapu tangan didahi Hrvy yang sudah tidak hangat lagi. Jessie membasuh sapu tangan itu dengan air hangat dan meletakkannya kembali kedahi putranya.
"Ini bawaan siapa? Laurent lagi?" tanya Jessie begitu ia melihat kotak biru berukuran sedang diatas nakas.
Hrvy mengangguk, Jessie membuka kotak berisi kue coklat itu. "Dari mana dia tau kamu suka coklat?"
'Mungkin karena waktu itu gue ditembak sama Angel, dan gue bilang gue ga suka coklat. Dia pasti tau yang gue bilang suka, itu berarti gue ga suka. Yang gue bilang ga suka, berarti gue suka' batinnya
"Kamu mau makan sekarang? Kalau mau biar mama potong?" tanya Jessie sambil menatap putranya yang sedang berusaha menyembunyikan senyumannya.
"Iya ma. Terserah mama aja"
Jessie membawa kotak kue itu dan keluar dari kamar Hrvy dan menuju kedapur. Jessie mengeluarkan kue itu dari kotak dan memotongnya dengan rapih, diambilnya sepotong kue itu dan ia taruh dipiring kecil tak lupa ia sertai dengan sebuah garpu kecil lalu ia antar piring berisi kue itu kepada Hrvy.
"Menurut kamu, dia bikin sendiri atau beli?"
"Mana aku tau ma, dia ga ngomong"
"Menurut mama, mungkin dia bikin sendiri"
"Mama sok tau. Kalau ternyata dia beli, gimana?"
"Ini brownies, ditutupin cream coklat dan parutan coklat batang"
"Mama pinter!"
"Iyalah..."
Hrvy memakan kue itu sampai habis. Memang benar sih, itu rasa brownies. Tapi ia kurang yakin kalau kue itu benar benar buatan tangan gadis menyebalkan itu.
"Ini ma" Hrvy menyerahkan piring bekasnya ketangan Jessie. Jessie mengambil piring itu lalu keluar dari kamar putranya.
°•°•°•°
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted Boys & Girls [Hiatus]
Teen FictionTHE MOST WANTED BOYS AND GIRLS Hrvy Maxine G Laurent Angelia Holden START : 26 Agustus 2018 END : -