°•°•°•°
Tiba tiba saja sebuah tamparan dari Natalia mendarat dipipi kanan Laurent, dia meringis pelan memegangi pipinya yang sekarang merah. Dia membalas tatapan menjijikan itu dari Natalia.
"Kenapa hah? Lo gangguin gue gara gara lo ga mampu dapetin cowo yang lo sukain dari dulu? Lo murahan atau emang lo perek murahan?" Laurent nampak tak takut, dia justru tersenyum miring menatap Natalia.
"Jaga mulut lo, bangsat! Murahan banget sih lo, pasti lo make pelet kan? Hrvy ga mungkin naksir sama cewek bar bar kayak lo!" ketus Nata.
"Cih, disini siapa yang murahan? Udah tau kak Hrvy udah punya pacar, masih aja ditempelin kayak benalu" sindir Angel.
"Eh, bocah kelas 10, mending lo diem deh! Kurang ajae banget sih lo sama kakak kelas? Mau ditampar juga?!" kali ini Lolita yang marah, dia menatap tajam kearah Angel seakan dia akan memakan Angel hidup hidup.
Natalia dan Laurent masih saling menatap. Natalia anak kelas sebelah tiba tiba datang dan langsung mencari ribut, siapa yang salah disini?
"Mending lo putusin Hrvy, dia tuh ga naksir sama lo. Palingan juga lo cuma buat mainan. Segitu banyaknya cewek cantik yang nembak dia, tapi di tolak sama dia. Tiba tiba, dia bilang dia suka sama lo? Dia cinta sama lo? Hello?! Open your eyes, bitch! Dont u have a big mirror on your home?!" cibir Natalia, kali ini sambil melotot.
"The most wanted girl itu harusnya Natalia, bukan lo yang kayak titisan sun go kong!" Mia tersenyum mengejek.
"Lo cuma seonggok daging yang memiliki kemampuan untuk selalu bisa menjudge orang lain. Padahal otaknya sendiri aja ga ada" Laurent tersenyum miring lagi, dengan tatapan mengejek.
"Berani lo?! Dasar pelacur murahan, lo itu ga lebih dari mainannya si Hrvy. Hrvy sukanya sama gue, cuma dia mainin lo cuma buat latihan nembak gue nanti" Natalia membalas tatapan dan senyuman Laurent dengan seirama.
"Oh ya?! Hope u have a nice dream, Asshole. Karna lo bukan siapa siapa gue, jadi kalo lo ga suka sama gue, gue ga rugi!" Laurent membuang muka dan lebih memilih menatap pintu kelasnya yang sudah dipenuhi anak anak kelas lain yang ikut menonton.
°•°•°•°
"Eh, Vy! Cewek lo lagi berantem tuh" ucap Ricard, dia menatap Hrvy yang sedang duduk santai dengan 1 kaki yang ada diatas meja.
Hrvy langsung menurunkan kakinya. "Laurent? berantem kenapa? sama siapa?"
"Sama Natalia, Lolita ama Mia juga. Gw denger denger sih, mereka nyebut nyebut nama lo"
Hrvy langsung menabrak Ricard dan berlari keluar kelas, dia menerobos kumpulan yang memenuhi kelas itu. Dia melihat Laurent menampar Natalia dengan kencang, bunyinya terdengar seisi kelas. Angel dan Karin juga hanya diam.
"Kalau ga bisa ngomong sesuatu yang berguna, mending ga usah ngomong. Buang buang nafas sama tenaga, tau gak?" omel Laurent.
Hrvy datang dan langsung menarik Laurent keluar kelas, mereka berhenti didekat toilet cowok, disana sepi.
"Lo kenapa bisa berantem sama Natalia?!" ketus Hrvy, dia nampak kesal.
"Aku--"
"Lo pake nampar dia segala?! Dia ngomong apa, soal gw kan?! Gw udah denger dari Ric, emang lo ga bisa jaga emosi lo sendiri?! Lo ga malu liatin banyak orang tadi?! Lo ga malu, tapi gw malu!! Kalau ada yang ngadu keguru, gimana? Lo tuh kayak orang gila tau gak, bertindak semaunya aja. Kalau Natalia ngadu kalo lo nampar dia, lo mau gimana?" ceplos Hrvy tanpa jeda walau hanya untuk mengambil napas.
Laurent diam, dia menatap Hrvy yang mendadak memarahinya tanpa alasan yang jelas. Dari tatapan Hrvy sudah terpancar kekesalan dan kemarahan.
Hrvy terdiam seketika, raut wajahnya berubah. "Pipi lo kenapa?" Hrvy mengelus lembut pipi Laurent yang berbekas karena tamparan dari Natalia.
Laurent menepis tangan laki laki itu. "Gw emang selalu salah kok. Emang bener, seharusnya gw ga ngelawan. Maaf kalo gw malu maluin lo. Yang sebenernya lo suka disini itu siapa? Bener ya, katanya Natalia kalo lo naksir sama dia dan cuma jadiin gw alat buat latihan lo? Biar lo bisa lebih santai pas nembak dia? Really...? You're really damn savage"
Laurent tersenyum tipis, lalu berlari kembali kekelasnya yang sudah sepi. Natalia dan teman teman sialannya juga sudah bubar. Hanya ada Karin dan Angel yang nampak cemas begitu melihat pipi Laurent yang masih berbekas merah.
Hrvy menemui salah seorang teman sekelasnya yang menonton pertengkaran itu sejak awal. "Glenn, emang tadi siapa yang mulai duluan? Laurent atau Natalia?"
"Yang berantem barusan? Itu Natalia, katanya Natalia yang nyamperin Laurent terus nampar dia, lo emang ga liat pipinya merah kayak make blush on gitu?" jelas Glenn.
"Gw pikir, Laurent yang mulai duluan..."
"Kenapa? Lo ngomelin dia...?"
"Iya"
"Minta maaf deh, jangan sampe pagi tadi baru jadian terus sekarang langsung putus. Lagian otak lo kemana? Buntu banget?" Glenn tertawa kecil lalu melangkah pergi meninggalkan Hrvy yang stupidnya melebihi batas.
°•°•°•°
"Pipi lo gapapa, Ren? Sakit ya?" tanya Karin, dia mengelus pelan pipi Laurent yang merah bekas tamparan.
"Tadi dia nampar kakak kenceng banget, kakak nampar dia kurang kenceng. Ga sampe berbekas..." Angel ikut mengelus pipi Laurent yang sakit.
"Tadi, Hrvy narik lo kemana?" tanya Karin.
"Oh, cowok ga tau diri itu? Mati pun gw ga peduli lagi sama dia"
"Lo putus?!" Karin terlonjak kaget.
"Belum..."
"Terus kenapa?"
"Dia ngomelin gw, katanya gw kayak orang gila yang ga bisa ngeredain emosi gw"
"Kan si perek itu yang mulai duluan. Kok lo yang diomelin?" tanya Karin lagi.
"Mungkin dia kebanyakan asupan micin"
"Pipinya gapapa, kak?" Angel menatap khawatir pada Laurent.
Laurent tersenyum tipis. "Gapapa, El. Perih dikit doang, nanti juga ga sakit lagi"
"Gw ngerti... Sekarang bukan pipi lo yang sakit, tapi hati lo. Iya kan?"
To Be Continued
Halo semuanya
Gimana pendapat kalian
tentang bab ini?Yuk guys di tekan bintangnya⭐
Hohoho.. Jangan Lupa Comment📝Next Part
❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted Boys & Girls [Hiatus]
Teen FictionTHE MOST WANTED BOYS AND GIRLS Hrvy Maxine G Laurent Angelia Holden START : 26 Agustus 2018 END : -