Enam

12 0 0
                                    

Karena hari ini adalah Sabtu, jadi sekolah diliburkan. Keenam remaja dan anggota TSSVV itu pergi berbelanja. "Bagaimana kalau kita berpencar?" usul Avril. "Boleh, nanti kita bertemu disini lagi saja" jawab Daniel mengiyakan. Mereka pun melakukan undian.

Setelah itu, terpilihlah 3 grup yakni Avril Mickhael, Robert Daniel, dan Celia Gerard. Avril dan Mickhael langsung melesat ke bagian aksesoris. Daniel dan Robert memilih pergi ke food court. Sedangkan Celia memilih pakaian. Sekejap, Celia sudah membawa kantong penuh baju dan celana dan lain-lain.

"Sudahlah, bayar saja!" marah seotang pria. "Tapi kami belum mendapat pelanggan sama sekali" jawab seorang gadis penjual topi. "Kalau kau tidak membayar uang jaga, akan kami hancurkan toko ini!" ancam pria lain disebelahnya. Pemilik toko itu hanya bingung dan seperti ingin menangis.

"Hey, kalian, dasar pengecut!" seru Celia tidak tahan. "Maaf, gadis yang hanya lewat tidak boleh menggangu" jawab pria berambut mohawk. Karena emosi, Celia tidak ingat latihan beladirinya dan hanya menendang  selangkangan cowok itu."Hey, kau dasar, tidak tau kami ya!" marah pria dengan hidung ditindik disebelah pria tadi sambil mendekati Celia.

DUAGHH... Sebuah pukulan melesat di wajah preman yang ditindik itu sampai terjatuh. "Hah, hari ini kita akan bertarung seru" kata pemimpin preman itu yang mempunyai gigi emas. Lari salah seorang pria komplotan sekitar 15 orang itu. Gerard tanpa melihat ke pada preman-preman itu, dapat memegang dan memutar tangan pria itu lalu ia menjatuhkannya dengan mudah.

Pemimpin komplotan itu yang tadi sombong, keberaniannya mulai menciut. Ia memerintahkan seluruh preman itu menghabisi Gerard. Gerard yang terlatih itu mulai menghabisi mereka dengan tangan kosong.

Mereka semua sudah tumbang dan tinggal pria gigi emas itu. Pria itu langsung memakai pisau lipat. "Seorang pengecut diantara anak buahnya, bahkan melawan anak remaja saja kalah" kata Gerard. Gerard mengambil sesuatu di lantai.

Sebuah karet gelang berwarna pink. Dengan memakai tangannya, ia menembakan pistol jari berpeluru karet tepat di matanya. Sontak pria itu kesakitan sambil membungkuk dan melepas pisaunya. Segera cowok pendiam itu menghampiri pria tadi dan memutar badannya sendiri lalu memakai punggung pria itu untuk bertelentang, kemudian ia menaikan kakinya ke atas lalu melompat dengan punggungnya sebagai tumpuan.

Pria itu terjatuh dan Gerard tidak terkena luka apapun. Celia langsung menghubungi polisi dan akhirnya mereka ditangkap. Celia dan Gerard kembali ke teman-teman mereka dan pulang.

Varia Vaith FightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang