Tujuh

9 0 0
                                    

"Jadi kau baru tau ya" remeh Mickhael setelah mendengar pertarungan Gerard. "Gerard memang kuat dan pintar tapi leluconnya gak ada" sambung Daniel. "Tunggu, kau pasti tidak pakai bela dirimu karena emosi ya?" tebak Avril. Celia mengangguk malu saat ditanya hal itu.

Celia berencana untuk berterima kasih karena membelanya. Ia belum mengucapkannya karena ia juga lupa. Tok,tok... terdengar ketukan di pintu. "Masuk saja" jawab Gerard cuek. Celia masuk sambil membawa segelas susu. "Emm, terima kasih telah membelaku kemarin" ucap Celia sambil malu. Gerard hanya diam dan tetap melanjutkan membaca.

Ternyata, Gerard punya lemari khusus yang berisi buku, novel, dan headphone-nya. Celia tertegum melihat koleksi novel dan headphone milik Gerard. "Kalau kau mau meminjam salah satu novel atau headphone-ku, kuperbolehkan" kata Gerard. "Baiklah, lain kali akan kupinjam" jawab Celia.

"Ehm, Gerard, apakah Celia disana?" tanya seseorang dari pintu. "Siapa sih?" batin Celia. "Ya Pak Demento" jawab Gerard ke seseorang yang ternyata adalah Demento, pelatih TSSVV itu. "Bagus, sekalian ada yang aku ingin beri tahu" lanjut Pak Demento.

"Begini, setelah kuteliti, ditubuh titan 1 ada tulisan lem frest yang artinya pertama. Trus titan 2 ada jogr cnetres atau di tengah, dan titan 3 tertulis grofs legion atau yang terakhir. Semuanya dalam bahasa asli yakni Grpefresto" jelas Demento sambil tertawa.

"Jadi, kita sudah mendekati Develtes, tinggal komandannya ya?" tanya Celia senang meindengarnya. "Mungkin akan ada 5 minggu menurut detektor. "Ah, begitu" jawab Gerard singkat. Tak lama, ia mendengarkan musik lagi dengan headphone-nya. Celia memerhatikan seluruh wajah Gerard yang sedang duduk itu.

"Celia, apa kau, dengan kemungkinan, menyukai Gerard?" tanya Demento dengan tiba-tiba. "Eh, ng, ng, ngak kok!" jawab Celia terbata-bata. "Oh jadi begitu" jawab Demento dengan senyuman iblisnya yakni seperti ingin menyebarkannya. "Se,sekarang sudah malam, aku akan pergi tidur" jawab Celia galak.

"Hey..." kata Demento ketika Celia sudah pergi. "... Kau mendengar semuanyakan?" tanya Demento. Gerard hanya membuka matanya sedikit. "Sudah kuduga" kata Demento sembari pergi. "Nah, semoga masa lalu tidak terulang" lanjut Demento mengingatkan.

Gerard hanya terdiam mendengarkan musik lagi. Demento masih mempikirkan kejadian tadi. "Semoga Develtes bisa dikalahkan tanpa ada korban" keluh Demento.

Varia Vaith FightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang