0.2 gσ-sєnd

2K 478 101
                                    

❝ríndu ítu вukαn pєrαsααn, ríndu ítu kє-єgσísαn. hαrí íní αku ríndu, αku єgσís❞

⊱━━━━━━━━━━━⊰

'Ting'

Selarik pesan singgah diponsel Hana, tertera nama Hyunjin's dilayar ponselnya.

Hyunjin : Rindu itu bukan perasaan, rindu itu ke-egoisan.

Hana sedikit menyunggingkan senyum, lalu membuka roomchat-nya dengan Hyunjin.

Rindu itu bukan perasaan, rindu itu ke-egoisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rindu itu bukan perasaan,
rindu itu ke-egoisan.    2.09 p.m

Read, 2.10 p.m    Terus?

Hari ini aku rindu,
aku egois.               2.10 p.m

Read      Gombal mulu,baru
2.10 p.m    sehari ga ketemu.

Serius deh.
Rindunya bentarlagi
nyampe dirumah kamu.   2.11 p.m

Read, 2.12 p.m   Hah?

Buka pintu depan gih,
sekarang.                          2.12 p.m

Hana menutup roomchat-nya dengan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana menutup roomchat-nya dengan Hyunjin. Dia segera bergegas menuruni anak tangga. Dibuka pintu depan rumahnya.

"Maaf? Nyari siapa ya mas?" Hana memperhatikan sosok cowok yang ada dihadapannya. Memakai hoodie biru, masker dan juga topi.

"Tolong diterima paketnya" Ucap cowok tersebut sembari memberi sebuah paket kotak berwarna coklat.

"Paket apa ya mas? Saya akhir-akhir ini ga mesen barang online. Bunda saya juga kayanya engga deh"

"Ini paket pendam rindu selama 18 jam, mbak. Tolong diterima" Cowok tersebut membuka masker dan topinya, Hyunjin.

Hana memutar bola mata-nya malas, seharusnya dia sudah menduga ini.

"Ngapain pake acara jadi kurir JNE sih?" Hyunjin hanya terkekeh pelan.

"Yes, rindunya udah nyampe."

"Mana?"

"Udah ilang, kan udah ketemu kamu"

"Terus kotak itu isinya apa?"

"Bunda mana?" bukannya menjawab Hyunjin malah berbalik bertanya. Hana hanya mengisyaratkan Hyunjin untuk masuk.

"Bunda, Hyunjin bawain kue klepon nih dari mamah" Hyunjin tersenyum sambil memberikan kotak berwarna coklat tersebut.

"Yaampun, repot-repot kamu. Makasih lho, pasti enak. Duduk dulu gih, bunda buatin minum dulu" Hyunjin hanya mengangguk lalu berjalan kearah sofa.

"Udah sholat dhuhur belum?" tanya Hyunjin pada Hana yang sibuk menonton Spongebob.

"Udah kok"

"Pantes kelakuannya masih kaya anak kecil, tontonannya busa ternyata" Gumam Hyunjin yang masih didengar oleh Hana.

"Kamu kesini cuman mau nganterin itu doang ke-bunda?"

"Enggak, kan aku udah bilang aku sekalian nganter rindu"

"Terserah kamu jin"

"Aku pulang ya" Hana mendongak lalu memberi tatapan seakan bilang 'kok pulang?'

"Mamah nyuruh aku pulang cepet. Katanya mau ada acara makan malem sama temen mamah dirumah, aku disuruh bantuin" Hana mengangguk paham.

"Ati—ati bawa motornya. Nanti nyerempet orang lagi kan bahaya" Sindir Hana.

"Masih inget aja. Kamu tenang aja, kejadian 6 bulan lalu ga bakal terulang kok. Kecuali kalo sama kamu lagi"

"—Oh iya, malem nanti malem jum'at. Jangan lupa baca al-kahfi. Bilangin sama bunda, calon menantunya pulang dulu. Assalamualaikum" Hyunjin bergegas pergi, Hana tersenyum sambil bergumam menjawab salam Hyunjin.

"Lho, Hyunjinnya mana?"

"Kata Hyunjin calon mantu bunda pulang dulu, ada panggilan dari calon mertua aku" Jawab Hana sembari terkekeh kecil.

⊱━━━━━━━━━━━⊰

⊱━━━━━━━━━━━⊰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


raindrop 。 hyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang