1.2 fєєlíng rєvísíσn

915 219 23
                                    

semesta, sebenarnya apa yang telah
terjadi pada orang yang kucinta?

⊱━━━━━━━━⊰

Di sinilah mereka ber-tiga sekarang. Taman dekat jalan dimana Hyunjin dan Hana dulu bertemu.

"Gue sebenernya males ketemu lo kalau bukan karena Hana jin. Tapi kata Felix, lo beneran nggak tau apa-apa soal keadaan Hana," Irma membuka suara setelah sekian lama hening tercipta.

"Gua bener-bener nggak tau, ini sebenernya ada apa? Hana kenapa?"

"Jadi gini—"

Keduanya saling bersahutan bercerita. Hyunjin melotot kaget. Berita sebesar ini, mengapa dia tak tahu sama sekali?

"Kalian serius?"

Irma mencibir, "Terus maksud lo kita ngomong panjang lebar tadi cuman direkayasa? Gila kali."

"Tapi——Hana nggak papa kan?"

"Dia masih berangkat sekolah. Tapi ya gitu, murung terus. Gue khawatir."

"Mending sekarang kita selidiki masalah ini sama-sama deh. Jin, apa lo kenal sama Airin?"

Hyunjin menggeleng, "Gua baru denger nama itu lix. Kalian punya fotonya?"

"Punya, bentar gue cari dulu."

Irma menyerahkan ponselnya begitu  foto gadis dengan surai kecoklatan itu terpapar di layar.

"Lho, bukannya ini——"

━━━━━━━━━━━━━━

Pagi ini, Hana hanya membuka mata, tak berniat untuk menggerakkan raga. Menikmati pagi yang masih sunyi dengan menyibukkan berfikir diri.

"Psstt nona sibuk!" tirai gordennya terbuka menampilkan sosok yang——

"Guanlin? Lo ngapain disini?" Hana gelagapan sendiri.

"Mau ngehibur elo, hehehe. Nggak papa kan?" ucapnya sambil menyunggingkan gigi.

"Ayah sama bunda gue nanti liat. Nggak usah nekat deh, mending lo keluar!"

"Enggak. Gua kesini kan dengan niat baik, gua mau bikin lo senyum lagi."

"Nggak gini caranya! Lo nggak tau apa-apa soal gue. Mending lo pergi sekarang sebelum gue benci sama lo!"

"Tapi——"

Tok tok tok

"Hana sayang, kamu lagi ngomong sama siapa nak? Han, kamu baik-baik aja kan? Buka pintunya sayang,"


Hana melotot, dia segera mendorong Guanlin ke balkon. Menutup gorden emas itu rapat-rapat.

"H-hana nggak papa kok bun, bentar Hana bukain pintunya."

Ceklek.

Hana buru-buru menyunggingkan senyum, berusaha menetralisir keadaan.

"Kamu beneran nggak papa kan sayang? Bunda tadi denger kamu——"

"Bun, aku nggak papa. Bunda salah denger mungkin. Aku aja baru bangun."

"Sayang, bunda tau kamu lagi banyak masalah. Tapi tolong, jangan terlalu dipikirkan ya? Bunda takut kamu——"

"Maksud bunda, bunda kira aku depresi?"

━━━━━━━━━━━━━━

"Airin itu memang adiknya bang Younghon. Tapi, kemarin gua coba buat ketemu dia dan ngebahas masalah ini. Kata bang Younghoon, dia nggak pernah cerita ke Airin soal siapa aja yang naksir sama dia. Apa lagi Hana, dia aja bru kelas sepuluh waktu itu. Jadi intinya, bang Younghoon nggak kenal sama Hana atau pun Yireon."

"Jadi maksud lo, Airin ngelakuin ini——"

"Pasti ada yang nyuruh dia buat ngelakuin ini. Gua yakin itu. Dan ternyata gua udah pernah ketemu Airin sebelumnya."

"Hah?"

Gua nggak akan ngebiarin lo bertiga buat ngebongkar rencana yang udah disusun rapi ini. Nggak akan.

kangen hana hyunjin tidak? siapa yang kemarin nyuruh up?ish ngga mau lanjut kalo sepi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kangen hana hyunjin tidak?
siapa yang kemarin nyuruh up?
ish ngga mau lanjut kalo sepi!

raindrop 。 hyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang