Waktu memang begitu cepat berlalu, tapi tidak membuat kita lupa akan masa lalu. Tentu saja dengan berlalunya waktu semua akan berubah. Kehidupan kita berubah.
Hidup Hana salah satu contohnya.
Dulu dia memang sama sekali tidak memiliki niat untuk berteman dengan Guanlin. Si-kapten basket yang mirip tiang trafic light plus otak miringnya. Tapi sekarang Hana malah bereteman dengan Guanlin.
Teman dekat.
Kalau boleh jujur, hidup Hana sedikit berubah-ah bukan, hidup Hana bener-bener berubah.
Sejak dekat dengan Guanlin hal-hal aneh sering terjadi. Mulai dari tuduhan pembulian, dan sekarang malah Hana yang dibully.
Flashback.
"Han, lo dicariin Guanlin ditaman belakang sekolah" Ucap salah satu siswa yang tak Hana kenali.
"Oh iya"
Dengan percayanya Hana pergi menemui Guanlin, padahal bel masuk lima menit lagi bunyi.
"Guan-yaampun, kamu kenapa?" bukannya mendapati Guanlin, Hana mendapati seorang siswi nangis sesengukan. Penampilannya acak-acakan.
"J-jangan deket-deket! Kakak yang udah buat aku kayak gini, Kakak nggak usah sok baik sama aku. Kakak pikir aku lemah nggak bisa ngelawan kakak? Aku bakal laporin kakak ke-kepala sekolah"
Hana mendelik kaget, dia sama sekali tidak mengenal siswi yang sepertinya adik kelasnya ini.
"Maksud kamu apa sih? Kakak aja nggak kenal sama kamu"
"Kakak jahat hiks" siswi itu berlari pergi, Hana mengejar. Tentu saja karena tidak ingin terjadi kesalah pahaman.
"Dek!" langkah kaki Hana berhenti. Siswi itu masuk kelas sepuluh mipa empat. Akhirnya Hana putar balik kekelas.
Pelajaran dimulai, tak lama kemudian speaker kelas berbunyi.
"Hana Vellisia Arnanta, kelas 12 ips 1 harap keruang bk sekarang"
Semua mata melirik ke-arah Hana, terlihat meminta penjelasan. Sepertinya mustahil jika Hana melakukan hal-hal nakal.
Dengan senyum kikuk Hana berdiri lalu meminta izin keluar. Hana mengehembus nafas berat saat sudah berada didepan ruang bk. Berharap kalau tidak terjadi sesuatu yang buruk.
'tok tok tok'
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam, silahkan masuk"
Hana menerawang, netranya berpapasan dengan cewek yang tadi dia temui ditaman belakang sekolah sedang menatapnya benci. Hana tak mengerti.
"Ada apa ya bu?"
"Ada apa kakak bilang?!"
"Riskia Airin, tenang dulu. Hana, apa benar kamu membully Airin?"
"Tidak bu, bahkan saya tidak mengenalnya. Tadi saya menemukan dia taman belakang sekolah sedang menangis"
"Kakak nggak usah bohong, bilang aja kakak mau balas dendam karena dulu cinta kakak ditolak sama kak Younghoon kan?"
"Kamu adiknya kak Younghoon? Aku aja baru tau kalo kamu adiknya. Balas dendam? Buat apa aku balas dendam? Dulu memang aku pernah suka sama kak Younghoon, tapi-"
"Sudah cukup! Airin, kalau Hana yang membully kamu apa kamu punya bukti?" Airin mengangguk. Hana berdinyit bingung.
Seseorang membuka pintu ruangan, Hana mengalihkan pandangannya cepat.
Yireon? Selfia Yireon Azahra?
"Kak Hana nyuruh kak Yireon buat ngebully aku"
"Apa? Kamu ngomong apa sih? Bu, saya memang kenal dengan Yireon. Tapi saya nggak deket sama dia, pertemanan kami sempet renggang gara-gara-"
"Aduh han, lo nggak usah ngeles lagi deh. Udah ke-gep juga"
Hana berdinyit mendengar ucapan Yireon, "Maksud lo?"
"Masa lo lupa, kan lo sendiri yang nyuruh gue buat ngebully adiknya Yonghoon. Inget kan dulu kita pernah naksir sama Younghoon? Tapi cinta gue maupun lo sama-sama bertepuk sebelah tangan"
"Yir, gue gak pernah nyuruh lo buat ngebully Aira. Bahkan gue baru tau kalo Aira itu adiknya kak Younghoon"
"Kok lo munafik sih?"
"Jadi, kalian bersekongkol untuk membully Aira?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Au's note; Makasih 1k readers maupun vote! Aku tau kok semakin kesini pembacanya ga ada :") Aku jadi bingung mau lanjut apa engga.
Oh iya bonus fanart bikinanku sendiri nih hehe!1!1!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
