opera.

267 38 0
                                    

sedih?

sangat, benar-benar sedih.

baru kali ini yoongi ditatap sebegitu rendahnya.

dan yang paling parah, dia direndahkan dengan orang yang berasal dari keluarga terhormat.

ingin membalas perbuatan mereka? sangat ingin, tapi bisa-bisa yoongi mendapatkan sesuatu yang lebih buruk lagi jika berhadapan dengan mereka.

ya secara mereka keluarga dengan derajat tinggi.



dan setelah kejadian, yoongi terus menerus mendiamkan jimin, hingga sekarang.

pesan dan telepon dari jimin ia abaikan.

dia tidak marah kepada jimin, hanya saja dia butuh waktu sendirian saja.

yoongi menatap pemadangan kota dari jendela apartemennya, ditangannya terdapat secangkir hot chocolate yang ia abaikan daritadi.

ia terus berpikir mengenai hubungan dia dengan jimin.

mereka memang tidak cocok, yoongi berasal dari keluarga sederhana dan jimin berasal dari keluarga dengan derajat tinggi.

yah, hanya masalah derajat pun mereka sudah bisa dibilang tidak cocok.

seharusnya jimin mendapatkan yang lebih baik daripada yoongi, bukannya dengan yoongi yang biasa-biasa saja.

yoongi akui itu semua.

dan dia berpikir kalau dia bodoh, karena telah menerima jimin sebagai kekasihnya.

andai saja waktu bisa diulang.

yoongi yang sedang tenggelam dengan pikirannya, tersadar saat kedua lengan kokoh melingkar dipinggangnya.

"sudah melamunnya?" yoongi merasakan sebuah kepala bersandar dibahu sempitnya. dia menghela napas pelan dan menyesap hot chocolate yang sedari tadi ia abaikan.

"apa yang sedang kau pikiran, hm?" yoongi membalikan tubuhnya menjadi berhadapan langsung dengan jimin. ia menggeleng dan memainkan jarinya dicangkir yang sedang ia pegang.

"ani, bagaimana kamu bisa tiba-tiba disini?"

"wooju membukakan pintunya untukku, dia bilang kau sedang dibalkon, yasudah aku kesini untuk bertemu dengan kekasih manisku ini," yoongi terkekeh geli dan tangan kirinya beralih mengusap pipi jimin lembut.



baru saja yoongi berpikir bahwa dia dan jimin tidak cocok, tapi sekarang dia sudah memperlakukan jimin dengan manis lagi. lucu sekali kau, yoon.




"aku ingin mengajakmu menonton pertunjukan opera. aku sudah membeli tiketnya, kamu mau kan?" yoongi berpikir sejenak dan mengangguk.

"kalau begitu, jam lima sore aku jemput. jangan lupa dandan yang manis, sugar," yoongi mendengus pelan, jimin kira dia yeoja apa.

"ya, ya baiklah. lepaskan pelukanmu aku ingin ketoilet," bukannya melepaskan, jimin semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang yoongi.

"sebentar saja seperti ini, aku rindu."

"cih, padahal baru gak ketemu sehari doang."

"tapi aku rindu."

"ya ya terserah,"

dan kemudian dilanjutkan dengan tawa kecil mereka berdua.

"yoon," yoongi hanya menggumam sebagai jawaban.

"saranghae."

"nado saranghae."























































bisa dibilang malam ini yoongi berdandan dengan sangat manis; kemeja baby pink dengan dua kancing teratas dibukaㅡtotal menampilkan dada mulusnya, celana putih, dan sepatu boots cokelat. dengan lipbalm yang membuat bibir cherry nya terlihat mengkilat.

penampilan jimin malam iniㅡ yoongi akui, sangat tampan.

kemeja baby blue dan celana hitam, dengan sepatu putih. rambutnya tidak diberi pomade, dibiarkan teracak jika terkena angin dan membuat dahinya terpampang dengan jelas.

dan kemeja baby blue sialan itu membuat tubuh bidang jimin tercetak dengan jelas, membuat dirinya terlihat sepuluh kali lipat lebih manly.


dan itu membuat banyak yeoja maupun namja cantik disana menatap kagum ke arah seorang park jimin.




yoongi cemburu, tentu. tapi untungnya jimin terus merangkul pinggangnya sehingga semua orang tahu jika jimin sudah ada yang memiliki.






"jimin," jimin menatap yoongi yang menarik-narik kemejanya. dia menunduk dan bisa jimin lihat jika yoongi sedang gelisah.

"ada apa? apakah ada yang tidak nyaman?" yoongi mengangguk dan matanya menatap sepasang suami istri yang sedang membelakangi mereka. jimin mengikuti arah pandangan yoongi dan menghele napas pelan.


"biarkan saja, lagipula mereka tidak akan melihat kita."



yeah, orang itu adalah orang tua jimin. jimin sudah tahu jika orang tuanya juga akan ikut menonton pertunjukan opera ini, tapi dia tidak memberi tahu yoongi karena takutnya dia tidak mau mengajak ajakan jimin untuk menonton pertunjukannya.



"tidak jimin, aku yakin mereka pasti akan melihatku," jimin menggenggam tangan yoongi dengan erat, ia kecup kepala yoongi agar kegelisahan yoongi berkurang.



"percaya padaku, sayang. lagipula mereka duduk di tempat vip, dan kita di tempat yang biasa. jaraknya jauh kan?" yoongi menggigit bibir bawahnya dan mengangguk pelan. jimin tersenyum dan mengajaknya untuk duduk dikursi yang sudah ia pilih.














tuan dan nyonya park sudah duduk manis dikursi vip yang terletak diatas,  sehingga siapapun orang yang menduduki kursi ini bisa melihat pertunjukan dengan sangat jelas.



tatapan nyonya park menyapu gedung ini, dia tatap para penonton yang berada di bawah, sampai mata sipitnya menangkap sepasang kekasih yang sangat familiar dimatanya.



mereka sedang menonton pertunjukan dengan tangan saling menggenggam. sesekali pemuda yang satunya lagi mengusap pipi pemuda yang berada di sebelahnya.



nyonya park dibuat geram dengan pemandangan itu, dia menarik jas yang dipakai suaminyaㅡtuan park, dan menunjuk sepasang kekasih itu. tuan park tidak kalah geram dengan itu, dia mengepalkan tangannya menahan emosi yang sudah berada di puncak.











jimin menonton pertunjukan dengan santai, tangannya terus menggenggam tangan yoongi dan mengusap punggung tangan yoongi dengan ibu jarinya.

pandangannya beralih kepada sepasang suami istri yang duduk dikursi vip, yang ia yakini orang tuanya. bisa ia lihat orang tuanya menatap dia dengan tatapan tidak suka dan marah.

dia lepaskan genggaman tangannya pada tangan yoongi, yang tentu membuat yoongi sedikit kaget.


yoongi menatap jimin, kemudia menatap ke atasㅡdimana tempat vip itu berada.

orang tua jimin disana, menatap yoongi dan jimin dengan tatapanㅡpasti kalian mengetahuinya.

yoongi menatap jimin lalu melangkah pergi darisana. melangkah tidak tentu arah, berusaha menahan agar air matanya tidak turun. dia berlari lebih kencang saat suara jimin memanggilnya.


















yoongi sangat ingin membunuh dirinya sendiri sekarang juga.

.
.
;
tebeceh~
dua part lagi sudah celecai deh~
tunggu drama selanjutnya ya, whwh :3
vommentnya juseyo, karena vomment kalian berarti kalian sudah menghargai karya malt ^^

xoxo,
malt♡



[✔] REWRITE THE STARS -pjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang