jimin sudah membulatkan tekadnya; ia akan menghampiri yoongi ke apartemennya.
alasannya? sudah jelas, ia ingin masalah ini lurus.
tidak peduli jika yoongi hanya akan mendiamkannya, dan bersikap seolah tidak peduli. yang terpenting, yoongi bisa dan mau mendengarkan penjelasannya.
dan jimin ingin tahu, apa hubungan mereka yang jelas untuk saat ini?
jimin mengetuk pintu apartemen yoongi, tidak butuh waktu yang lama untuk menunggu pintu terbuka.
suara kunci dibuka terdengar jelas di pendengaran jimin, ia terlalu gugup untuk bertemu yoongi.
tidak sadar sebuket bunga yang ada di genggamannya diremas dengan sedikit keras olehnyaㅡmembuat plastiknya sedikit kusut, saat tubuh mungil yoongi muncul di hadapannya.
"parkㅡjimin?"
"hai, yoongi? aku kembali,"
jimin menatap tatapan yoongi yang ia berikan untuk jimin; bisa jimin lihat di tatapan itu terdapat kesedihan yang dalam.
jimin tebak, yoongi pasti mempunyai pikiran yang sama dengan jimin.
"kenapa kau disini? pergilah, kita selesai," yoongi hendak menutup pintu apartemennya, namun pintu ditahan oleh tangan jimin agar tidak tertutup.
"tolong, kali ini saja. aku butuh bicara denganmu. akuㅡmerindukanmu, sayang."
yoongi mengernyit dan melipat kedua tangannya didada.
"ohh, haha. tolong tekankan kata terakhir dikalimat yang kau ucapkan itu, tuan park."
"yoon, jangan muㅡ"
yoongi sedikit mengangkat kedua tangannya; tanda ia tidak peduli, "terserah, yang terpenting, aku mengakhiri hubungan ini."
"jangan egois, yoon. aku tidakㅡ"
"i don't give a shit, park. lakukan sesukamu, aku tetap tidak akan peduli."
jimin menggertakan giginya, kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnyaㅡberusaha menahan amarah yang sudah berada di puncak.
ddrrtt... ddrrtt...
jimin merogoh saku celananya dan tangan lainnya yang bebas menahan lengan yoongi agar dia tidak pergi.
"yeoboseyo?"
'apa betul ini dengan park jimin?'
"ahh, nde."
'anak dari park jihyuk dan park minji?'
"iya betul, ada apa ya?"
yoongi hanya menatap wajah serius jimin, dia merasakan seperti ada hawa tidak enak disini.
'tolong ke rumah sakit seoul sekarang, orang tua anda sedang kritis. saya akan menjelaskan lebih detailnya lagi jika anda sudah disana.'
seketika jimin melemas.
dia sangat terkejut kalau boleh jujur.
sebencinya dia dengan orang tuanya, dia akan tetap merasa khawatir jika sesuatu menimpa keduanya.
yoongi menatap jimin bingung dan dibalas tatapan lesu dari jimin.
"baiklah, saya akan kesana secepatnya, gamsahamnida."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] REWRITE THE STARS -pjm x myg
Fanfic[COMPLETED] "yoongi-ah, bagaimana jika kita mengubah takdir?" -pjm. "tidak ada satupun orang yang bisa mengubah takdir." -myg.