Wendy merasa risih dengan tatapan-tatapan di sekelilingnya. Ia hanya akan menyalahkan Irene, sebab ini yang terjadi padanya setelah mengiyakan tawaran mengantarkan senior cantiknya itu ke fakultas hukum. Tempat beraktivitas pacar Irene, si semprul. Sebut saja begitu- Wendy lupa namanya.
"Lo kecantikan pake banget deh kak, masa cewek cowok semuanya ngeliatin kemari." Irene tersenyum sinis, mungkin meng-iyakan tapi sok gengsi dan sok sombong.
Anak cantik bebassss~
"Sayang!!!" "Bangsat!" Wendy kaget bukan kepalang dengan suara berat nan lantang dari arah belakang. Pasti itu dia peliharaannya Irene. "Aku disini! Hei~ Sayangku, Irene hadap sini~"
Lihatlah si Irene, berbalik badan dan hanya melambai dengan kalem, jaga image sekali. "Cepatlah Taehyung!" Tapi suaranya jelas memerintah dengan tegas- ohiya~ nama kekasihnya adalah si sialan Taehyung.
Begitu Taehyung sudah di dekat mereka, Wendy segera menyembur, "Lo, tereak-tereak gitu bikin jantung lompat. Nggak ada yang bakal berani ngembat kak Airin. Udah sama bucinnya kayak lo, nggak bakal nengok yang lain, percaya deh."
"Oh, sama Wendy kesini. Syukur deh, jadi nggak khawatir. Dan makasih pujiannya Wen. Yah, kamu nggak habis di tanganku sih, tapi di tangan-nya nggak tau." Taehyung mengangkat bahu, dan Wendy lupa daratan- ia mengikuti arah telunjuk lelaki itu. Dan yang didapati di ujung sana adalah wajah suram Irene. Yang masih terlihat cantik sekali.
"Ini kuenya, kamu bawa balik dulu. Nanti ancur sama aku kalo sampe sore kupegangin. Wendy mau? Minta aja ya sama kak Airinnya. Dah~ cup." Dengan kemungkinan ditonton banyak orang, Taehyung tak pantang malu untuk mengecup pipi Irene,
Dan yang jadi objek ciumannya? Jangan tanyakan ke Wendy, tidak perlu. Orang itu masih sama kalemnya dari awal.
Mungkin ingin balik membuat Wendy iri seperti tempo hari di kantin. Tapi Wendy itu kan tidak pekaan.
Si Wendy malah sedang asyik menebak, 'Lihat, Taehyung yang kalian idolakan sudah mempunyai gadis. Dan gadisnya sangat sangat sangat cantik, kalian kalah dari start.' Begitulah sekiranya isi pikiran Irene yang diramal oleh Wendy. Semoga dia benar, bisa berbakat bak cenayang seperti kekasihnya, Min Yoongi.
Oh~ mengenai sedikit cerita kehebatan si cenayang Yoongi, lelaki itu dua minggu yang lalu mengatakan di sela rapat biro riset. Begini kira-kira sabdanya, kelompok tujuh, kupercayakan kalian untuk mendapatkan perak.
Dan, seminggu kemudian Jimin menelfon Seulgi bahwa kelompok Jimin, si kelompok tujuh itu, telah berhasil menyabet medali perak kategori presentasi dalam suatu perlombaan di Tokyo.
Wendy bangga sekali,
pada si peramal. Bucin.
Malah membahas kakak pacar, dasar bucin.
"Yuk balik Wen." "Yuks kak."
*****
Wendy dan Yoongi baru saja sampai di pemberhentian terakhir bus daerah Daegu.
TMI, Yoongi sudah meminta ijin kepada orang tua gadis itu seminggu yang lalu untuk membawa Wendy liburan natal bersamanya, gentle nya~ Wendy suka.
Tentang restu magang lelaki itu, ia sudah membereskannya dengan bantuan Wendy yang meyakinkan orang tua Yoongi sendiri via telepon. Yang membuat orang tuanya ingin segera melihat Wendy setelah mendengar suaranya, calon dari anak mereka. Amin.
Kemarin saat Yoongi bilang akan mengajak pulang Wendy, ternyata tidak langsung terealisasi karena suatu hal. Jadilah sekarang, di malam natal, mereka bertolak ke Daegu. Keduanya mau merayakan natal bersama keluarga besar Yoongi.
Kini mereka berdua sedang istirahat sebentar di teras salah satu tempat makan, di rest area. "Woah, kue dikasih siapa?" Yoongi bertanya begitu karena hanya ada potongan-potongan kue, tidak mungkin Wendy tanpa malu membeli remahan sisa kue kan?
"Dari Taehyung, tapi dikasihnya sama kak Airin tadi." Yoongi manggut-manggut sambil menyuapi mulutnya sendiri dengan kue red velvet itu. Si pelit Irene tega banget pada kekasihnya.
"Lucu banget kuenya, tema-tema Christmas~ merah ijo." kata Wendy, melihat foto kue sebelum dipotong dari layar ponselnya. "Kadomu juga ala-ala Christmas Dy." "Masa si kak?" Wendy meraih kotak kado merah besar yang berada di sisi kakinya. "Kalo dari boxnya sih iya." Ucapnya pada diri sendiri.
"Dibuka deh," "Spoiler ih~ Pengennya buka di rumah." Yoongi malah menyeringai, "Kenapa? Malu jingkrak-jingkrak di depan kakak? Nanti di rumah juga liat kali." "Ini fasilitas umum." Wendy memutar bola mata, lalu menimpuk wajah mengesalkan itu dengan tutup.
Eh? Tutup? Tutup apa itu yang berwarna merah?
"Lah, kebuka hahahahaha-" Wendy tak mau mendengar lagi tawa kekasihnya yang masih berlanjut, ia lebih meratapi kebodohannya. Tapi ya sudahlah, terlanjur. Tumpahkan saja!
Ayo kita lihat! Biar si Yoongi senang melihatnya melompat-lompat. Kalau iya-
"Oh My God, Oh My God."
"He's really bad boy, oh ma..." Wendy cuek saja dengan Yoongi yang malam natal ini menggila. Wendy hanya akan fokus ke sepatu wedges lucu berwarna merah dan ornamen berwarna hijau di beberapa titik. Ia suka sekali wedges. Dan mendapat hadiah sepasang wedges lucu, merupakan-
Dara itu menggeser kursinya cepat, ia berdiri. Membuat nyanyian fals Yoongi terhenti, ia akan menaruh perhatian penuh dengan apa yang hendak dilakukan gadisnya yang berdiri dengan wajah datar sekarang. Semoga tak memalukan-
Kan? Yoongi itu mungkin cucu cenayang asli. Lihat saja,
Wendy sekarang sedang memeluk sepasang wedges itu sambil melompat-lompat di tempat. Wajah Yoongi ingin terjatuh, tapi coba ia halangi dengan sanggahan tangan. Biarkan dia memperhatikan tingkah menggemaskan dengan bumbu memalukan ini sampai puas -emm maksudnya sampai Wendy sadar diri.
Tapi, kegilaan Yoongi tadi sepertinya telah menular kepada Wendy. Sekarang malah, "Kak Yoong~" Wendy menghambur kepelukan kekasihnya, "Suka banget, wedgesku yang nomer dua belas pas banget lagi ilang sebelah juga ih, kakak tuh peramal ya? Beneran?! Oh my God!! Kya!!" dan mengecupi pipi dan hidung putih lelaki itu berulang kali.
Yoongi senang sekali.
Apa dia harus melompat juga?
Fin
hambar ya... Sorry,
19/12/18
Run BTS! datang lagi, kyaaaaa
Di ig banyak momen btsvelvet semalam, sukaaaa
Apalagi interaksi Wendy Jhope wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SCENE (WenGa/SeulMin) (Under Editing)
FanfictionLOVE SCENE, Isinya ngebucin kapal halu doang maap, bagi yang mau cerita berat bukan di sini tempatnya... Ini cuma pelipur lara akibat library aku isinya cerita² berkonflik yang pada belum mencapai antiklimaks... ***** Sekumpulan cerita one/two-shoot...