Simplicity Part 2

1.2K 166 4
                                    

"Aku sayang banget sama kamu."

Cengkraman di matanya mengendur, lelaki itu lantas mengambil kedua telapak itu. Matanya melihat ke manik mata di sampingnya. "Seulgi?!" Jimin lantas berdiri menghadap ke Seulgi. Membiarkan tangan mereka masih saling berpegangan. Jarak mereka hanya dibatasi oleh bangku panjang itu.

Si lelaki menghela, Seulgi jadi merasa bersalah "Jim, kok berair matanya?" Seulgi langsung terdiam begitu mata kelam Jimin membidik maniknya. "Aku hampir putus asa saat Wendy bilang kamu masih tidur. Kenapa aku yang paling semangat berkencan?"

Seulgi harusnya tahu betapa sensitivenya hati Jimin sebelum merealisasikan rencananya. Dia jadi serba salah. Mari beralih ke rencana B!

"Tahunya kamu udah cantik gini sekarang. Sengaja ya?" "Maaf~" Seulgi menunduk, mencoba terisak. Jimin jadi kelabakan, padahal dia tadi cuma asal berucap saja tidak sampai hati.

"Eh! Eh, kok kamu yang nangis jadinya sih." Seulgi diam. "Waduh! Tangan kamu juga dingin banget ini. Kukira tadi ada hantu tau."

"Apa?! Aku hantu!" Seulgi langsung memelototi Jimin. "Loh! Mana air matanya?" Aduh, Seulgi yang kalap jadi lupa dengan tujuannya berakting di sini. "Ta-tadi habis merendam selimut, jadi dingin kena aer kran." Cobanya mengalihkan pembicaraan. Mulut Jimin ber-oh, tapi belum puas dengan sikap kekasihnya.

"Jadi nangis apa nggak sih?" Sialan memang~ Jimin dengan tingkah menyebalkannya kembali setelah menyadari hal janggal. "Bisa jelasin kenapa pada bohong?" Dimana para penyelamat Seulgi? Kenapa mereka lelet sekali~

"Yang, tatap a-"Seulgi menghentakkan genggaman tangan itu kasar dan

Syurrr~

Pandangan mata Jimin dikaburkan oleh serbuk putih yang berjatuhan dengan cepat dari kepalanya.

Byurr~

Sekarang semua menjadi lembab saat siraman air dari belakang menghantam punggung dengan kerasnya, ada juga yang mengguyur pelan tapi berasa dramatis dari kepalanya. Dia mirip seperti adonan kue sekarang.

Suara tawa pun mengelegar ke telinga Jimin. Dia masih menutup mata karena tepung itu memenuhi kelopaknya. Tawa itu seperti suara Yoongi dan si sialan Taehyung. Yang cekikikan ada Wendy dan Seulgi.

"Bangsad kalian yah." Segera ia berbalik untuk menatap orang-orang biang kerok itu. Oh, ada Irene juga. Gadis itu hanya tersenyum mengejek di samping Taehyung. Sama saja membuat sakit hati.

"Apa-apaan nih!!"

Wendy menunjuk ke belakang Jimin. "Itu tanyain ke ketuanya aja." Jimin memutar bola matanya. Memikirkan apa yang sebenarnya terjadi padanya sekarang? Lihat ketampanannya jadi tertutupi.

Lantas berbalik lagi menghadap

Seulgi dengan kue di tangannya. Di sana bertuliskan ucapan panjang umur dan lilin berangka

Oh astaga, dia lupa

Hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Jimin memandang Seulgi haru, entah apakah Seulgi akan melihat raut bahagianya atau tidak karena tepung sialan itu. "Happy birthday darl, aku sayang kamu. Sehat terus, tetep jadi salah satu kebahagianku dalam jangka waktu yang lama ya." Itu doa Seulgi yang ekhem agak alay, entah dari mana dia belajar. Tapi begitu manis didengar oleh rungu Jimin hingga tak bisa menyembunyikan lengkungan bibirnya.

"Aku lebih sayang sayang sayang kamu." Hendak memberi pelukan, tapi Seulginya mundur.

"Bangsat! Main peluk aja woy!" Suara Yoongi tolong

Abaikan~

"Bikin harapan dulu kali darl." Jimin mengangguk cepat. Menutup mata, menangkupkan telapak tangan. Mulutnya komat-kamit melafalkan doa.

"Udah~" "Sip!!" Malah Taehyung yang menyahuti, beranjak ke samping Seulgi. Lantas merampas kue dan duduk berkumpul lagi bersama tiga orang biang kerok lainnya di lantai teras rumah. Tersisa hanyalah suasana cinta antara Jimin dan Seulgi.

Seulgi tersenyum manis pada Jimin yang balik memberikan senyum miring. Oke, sepertinya gadis itu tidak aman sekarang.

"Awas ya kamu yang!" Seulgi melotot, langsung berlari dari sergapan Jimin. "Ih, jangan deket-deket! Badan kamu kotor!! Aku udah mandi cantik dari pagi buta buat nyiapin ini~" Jimin pun menyahut sambil terus berlarian, "Sama, aku juga udah mandi ganteng buat ketemu pacar."

"Tanggung jawab yang! Yuk, mandiin aku!" "Hih! Dasar piyik mesum! Jauh-jauh deh~" Seulgi sudah memperlambat langkah kakinya, lelah menyerang. Apalagi di siang bolong begini, mulai haus.

"Duh, Jimin berhenti dong~ Akh!" Keempat orang lainnya menengok ke pasangan cempreng itu. "Mampus kena." Iya Yoon, Jimin sudah memeluk Seulgi. Membagi tepungnya haha.

"Nah gini kan bisa mandi bareng." "Hih!" Jimin berakhir ditempeleng oleh Seulgi.

"Rin," Irene berdehem sambil menyuapkan sepotong kecil kue ke mulut Taehyung. "Apa Tae?"

"Yuk kayak mereka." Irene menatap dengan curiga. Siap dengan tangannya. "Apanya?"

"Mandi bareng." Wajah tampan itu dihadiahi dengan hantaman sepotong kue langsung hangat-hangatnya dari tangan gadis itu. Syukur~

Fin dong~ 🎉🎉

Happy Jimin Day~
Kudoakan yang baik-baik untuk Jimin, BTS, dan semua shipper SeulMin, semoga lekas mendapat berita bahagia😋


Mantulll ga jadi unpub dong part 1 nya uhuyy...
Kalian terbaikk...
Dah baca aja berulang-ulang...

Created : 11/10/18

LOVE SCENE (WenGa/SeulMin) (Under Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang