saat itu

151 16 11
                                    

Hello semuanya...
Happy reading ❤❤
Maaf typo

Telah lama sudah rasanya sosok ayah dan mama pergi meninggalkannya. Sepi, sunyi, kecewa, terluka sering datang menghantuinya,naira hanya seorang anak yatim piatu. Mama yang dulunya selalu ada buat dia yang bagaikan malaikat, kini hanya tinggal kenangan. Dan ayah yang rutinitas mengkecup pipi dan mengantarnya ke sekolah. Kini tiada lagi. Semua sudah hilang dan menjadi kenangan.

Dinginnya ruang keluarga yang mampu meluluhkan semua ingatan naira hingga tetes demi tetes air mata selalu terjatuh dengan sendirinya.
"naira, sini sayang! "
Naira kecil yang sedang berlari-lari ditengah rumah itu langsung menghampiri panggilan ayahnya.

"iya ayah"

"naira tau nggak?? Seorang pelayar kecil yang baru bisa membawa kapal besar itu tidak akan dilepaskan oleh pengajarnya. Tapi tak lama setelah ia bisa dan mulai lincah dalam mengendarai kapal, ia pasti akan dibiarkan sendirinya oleh sang pengajar. Naira tau kenapa? "
Naira kecil hanya bisa menggelengkan kepala dan segera bicara

"memangnya kenapa ayah?? "

"karena pengajar ingin mengetahui sampai manakah kemampuan pelayar kecil itu berlayar tanpanya. Begitupun naira nanti, suatu saat nanti pasti naira merasakan kepergian seseorang yang sangat naira butuhkan, sangat naira cintai dan sayangi,pergi menjauh meninggalkan naira. Dan...."


"non naira" lantunan lembut suara bik ijah menyadarkannya dari sebuah lamunan masa lalunya yang membuat air matanya jatuh dengan sendirinya.

"non naira kenapa nangis?? "
Ia langsung memeluk erat tubuh hangat bik ijah

" aku nggak kuat lagi bik, aku nggak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, ayah sama mama udah duluan ninggalin naira bik... "

"ssstt!,non naira ga boleh bicara seperti itu, non naira kan masih punya bibik sama mas joko"ujar bi ijah dengan lembut

"tapi bik... Ini terasa ga adil bik"

"non naira jg ga boleh bicara seperti itu, giniloh non. Tuhan itu maha adil. Beliau pasti telah menetapkan takdir hambanya dengan seimbang. Mungkin saat ini non naira diberi cobaan yang begitu berat. Mungkin saja suatu saar nanti non akan menemukan sebuah perjalanan hidup yang indah, baik itu sebuah persahabatan, ataupun mungkin sebuah perjalan cinta?" sejenak bik ijah tersenyum lalu berkata lagi

"jangan berfikir tuhan hanya memberikan sebuah cobaan yang pahit kepada non naira, karna di balik cobaan tersebut tuhan sedang mempersiapkan kehidupan yang indah untuk non naira kelak, jadi non naira ga boleh berpikir kalau tuhan itu ga adil"
Bi ijah pun melepaskan pelukan naira, bik ijah pun memegang kedua bahu naira

" jadi non harus tetap semangat!!,ga boleh lesu-lesu seperti ini, dan non naira harus rajin-rajin belajar yaa!! Bikin ayah sama mama bangga disana" kata bik ijah sambil tersenyum

"ok ,bik!! Naira harus tetap semangat " naira pun melebarkan senyumannya, dan langsung berjalan ke kamarnya.

"naira tidur dulu bik.. Ntar di sekolah baru naira ga boleh telat-talat! Dan naira jg ngga sabar ngerasin suasana sekolah baru biik"
Bil ijah pun tersenyum melihat tingkah laku alm.majikanya tersebut yang sudah ia asuh dari lahir sampai sekarang ini.

🍀🍀

☺☺☺

Vote dan komen ya...
Biar author lebih semangat ngelanjutin ceritanya...
Ini cerita pertama saya
Maaf kalau ada typo ☺

Terimakasih bagi yang sudah sempat membaca cerita saya ❤❤
Maaf kalau ceritanya kurang seru

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang