" Orang yang hebat adalah orang yang bersedih,tapi tetap berusaha & berjuang dalam hidupnya dan orang lain "
.
.
.
.Cahaya matahari senantiasa menyapa seorang lelaki dari celah jendela kamar. Rambut yang hitam sehitam legam, bola mata yang biru, badan sispack, tinggi 175 cm "prefect"
" kak virgo bangunn!! Kakakkkk bangunnn!! Sekarang udah jam 06:45! Kakak ngga mau sekolah apa?? "
Virgo yang tadinya tidak mau bangun, setelah mendengar kata adiknya Ia langsung berdiri dan berlari ke kamar mandi.
" VERO!! Minta kakak sampo kamu!!! "teriaknya dikamar mandi.
" dikit-dikit minta sampo, ga modal kali?? Masih untuk ganteng jadi orang ngga tau aslinya kak Virgo tu gimana.. Eheheh" omel vero adik Virgo sambil menuju ke kamarnya dan mengambil sampo yang diminta kakaknya tadi.
...
" Bik Ijah, Mas Joko.. Naira sekarang berangkat sendiri aja yaa...truss pulangnya juga "
Bik ijah dan Mas joko yang tadinya makan dengan lahap langsung terhenti denga perkataan Naira.
" Tapi Non... "
" Naira berangkat sama sepeda, kan percuma aja punya sepeda ngga dipake-pake. Lagian Naira sekalian mau olahraga, biar sehat gitu.. " ujar Naira buat memastikan dua insan yang ada dihadapannya tersebut
" tapi kan sekolahnya jauh Non??" ujar Bik ijah yang tidak tega melihat Naira ke sekolah memakai sepeda.
" gapapa bik.. Naira mau sehat dengan berolahraga sekalian hemat bensin.. Iya kan Mas joko?? " ujar naira meyakinkan Bik ijah.
" kalau masalah bensin Mas bisa belinya Neng... "
" Hemat bensin Mas joko.. " senyum Naira.
" Baiklah Non... Kalau gitu hati-hati dijalan ya Non... Kalau ada apa-apa langsung telfon Bibik atau mas Joko ya.. "
" Oke bikkk "
" Non ngga kesekolah lagi? "
" Bentar lagi bik.. Kan masih jam setengah enam bik.. " ujar Naira yang masih melahap Nasi gorengnya.
" adduhhhh Non... Itu jam batrainya Habis Non... "
" ya ampunnn bikkkk... Kok ngga bilang dari tadi? " Naira langsung melihat Jam HPnya. Dan jam menandakan jam 07:00 pas.
" Bik, Mas... Naira pergi dulu ya... "sambil salam ke Bibik dan Mas joko.
" iyaaa Nonn... Hati-hati dijalan yaaa... "
Naira berlarian menuju gerasi yang di dalamnya ada Mobil BMW milik ayahnya yang sekarang dikendarai Mas joko setiap mengantarkan Naira sekolah, dan juga ada motor. Hanya saja Naira tidak bisa memakainya.Dengan tenaga yang ekstra Naira mengayuh sepedanya.
NAIRA POV
Adduhhh.. Kenapa bik ijah ngga bilang dari tadi sihhh, sekarang gue harus jadi atlit dadakan deh...
Tapi disisi lain gue bersyukur, bik ijah dan Mas joko ngizinin gue berangkat sekolah sendiri. Bagaimana pun gue harus mandiri...Ngga boleh nyusahin Bik Ijah dan Mas Joko.

KAMU SEDANG MEMBACA
You
Teen Fiction"bertemu dengan mu adalah takdir, menjadi teman mu adalah pilihan ku, tetapi jatuh cinta kepada mu itu di luar kemampuan ku" -naira