Little Long Time °⭐

17 6 0
                                    

Suasana semakin tegang saat mata Zutta melihat Jake menarik kerah kemeja Rafa dengan tatapan menajam.

"Pergi dari sini!" Usir Jake

"Sebelum saya bicara dengan Al" balas Rafa tanpa rasa takut

"Sadar diri, anda hanyalah mantannya. M A N T A N -nya" Jake menegaskan kata mantan dengan jelas di depan wajah Rafa

"Apapun itu menurut anda Paman, namun saya ada urusan dengan Al" Mata Rafa menangkap Zutta yang menatapnya dengan sulit diartikan, khawatir namun tak peduli.

"Berhenti untuk memancing emosi saya. Cepat anda pergi!" Mata Jake semakin menajam dengan Rafa yang memaksa untuk bicara dengan Zutta

"Tidak sebelum saya bisa" Mata Rafa menantang mata Jake yang sedari tadi tajam serta rasa kesalnya memuncak

"Selly cepat bawa Zutta masuk kedalam" Selly yang mendengarnya pun langsung menarik kursi roda itu ke dalam.
Namun sayang Zutta lebih cepat menahan rodanya agar tidak tertarik masuk ke dalam rumah.

Jake menoleh kebelakang saat mendengar perdebatan kecil antara Zutta dan Selly, menatap kembali ke Rafa yang gak lama kemudian ia mendorongnya cukup kuat hingga terjatuh. Secepat kilat Jake menggendong Zutta ala bridal style untuk membawanya masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa nangis?" Tanya Jake

"Aku gak nangis kok" Bantah Zutta seraya menghapus air mata

"Apa karena dia? Rindu dia? Berharap ia datang untuk minta maaf?" Tanya Jake dingin

Zutta diam, dalam hatinya ia yakin bahwa ia akan melakukan apa yang ditanyakan oleh Jake namun rasa sakit hatinya dengan logikanya berlawanan arah seolah hal yang dikatakan Jake adalah ilusi semata.

"Logika kamu kemana Zutta? Kenapa harus kamu tangisi orang brengsek berhati beku itu? Bahkan setelah kejadian itu hingga memutuskan untuk tinggal dengan aku dan Selly lalu ia datang kembali dihadapanmu pub logika kamu masih belum merespon apa yang terjadi" Jake mengusap wajahnya dengan yang gusar, berusaha untuk meredamkan amarahnya dan tidak mengeluarkan kalimat yang tidak seharusnya dikatakan.

"Aku gatau Jake" Jawab Zutta yang menundukkan kepalanya.

"Apa perlu diadakan pertunangan antara kamu dan Alex? Hal ini supaya ia bisa menjauhkanmu dan logikamu bisa merespon"

4 kata awal dari Jake sukses membuat Zutta mendongak menatap Jake

"Kupikir tidak perlu, aku masih bisa jaga diri. Soal logika akan aku pergunakan dengan baik, terima kasih telah menyadarkanku Jake. Bisa kamu keluar aku lelah sekarang"

Jake mengangguk membiarkan Zutta istirahat supaya logikanya dapat merespon jika hal seperti ini terjadi lagi.

//////////

Pagi ini hari liburnya Zutta yang biasa Zutta lakukan mencari udara segar ke sebuah taman yang tidak jauh dari rumahnya dengan menyejukkan indra penciuman akan segarnya pagi hari dan Indra penglihatan akan cantiknya beberapa jenis bunga disana alih alih melupakan kejadian semalam, sapaan selamat pagi dari beberapa tetangga yang melintas membuat Zutta harus diiringi senyuman.

Di rumput hijau ia sendiri dengan beberapa orang yang jaraknya sedikit jauh darinya Zutta merasakan lega dengan itu. Setelah mantap tidak ada banyak orang Zutta melakukan aksinya, mencoba berdiri.
Dengan bantuan tangan kedua kakinya sudah berpijak diatas rumput hijau, tarik buang tarik buang. Zutta pun menguatkan diri setelah bernafas dengan dalam tadi, tangannya mencengkram kedua pegangan kursi roda untuk membantunya berdiri namun gagal, tak berhenti cuma sekali Zutta melakukannya kembali namun tubuhnya bisa bangkit secara perlahan dari kursi roda.

Rewrite The Stars | #MC'XAZIER SERIES | [ON HOLD | SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now