"5 6 7 8." Jennie, Jisoo, Rose dan Lisa mengakhiri latihan mereka dengan pose akhir ddu du ddu du.
Mereka lalu beristirahat. Rose bersandar pada dinding, Lisa tiduran di lantai, Jennie mengambil handuk dari dalam tasnya dan Jisoo menengak air mineralnya.
Hari ini mereka sudah latihan keras membawakan semua lagu mereka. Akhir2 inj black pink memang diterpa berita yg kurang bagus. Banyak sekali media yang mengabarkan performa mereka turun dibandingkan saat debut. Tentu saja Papa YG tidak tinggal diam dan memberi mandat mereka untuk mengevaluasi diri.
Jisoo melirik jam dinding. "Wah. Sudah jam 9. 4 jam kita latihan nonstop." Ucap Jisoo sambil geleng2 kepala.
Rose mengangguk. "Belum lagi jika kita punya album. Bisa makin kewalahan kita."
"Ah... tidak masalah. Aku yakin kita bisa menghadapinya dan memberikan yang terbaik untuk blink." Ucap Lisa optimis.
Jennie mendesah sambil memijit2 kakinya. "Jadi idol berat juga ya ternyata. Latihan, syuting variety show, syuting cf, pemotretan, konser, tur..." ucap Jennie menghela nafasnya.
"Apalagi bebanmu 2x lipat jendeuki, Solo mun kan hits banget. Jadwalmu sangat padat." Ucap Jisoo menepuk punggung Jennie memberikan semngat.
"Iya. Tapi eonnie pasti bisa melakukannya. Jangan patah semangat karna lazy Jennie lazy Jennie itu!" Ucap Lisa
Jennie mengangguk dan tersenyum. Senangnya ia memiliki sahabat yg senantiasa mendukungnya. Mereka kemudian berpelukan di tengah ruang latihan
"Ayo pulang! Kita sudah bekerja keras hari ini!" Seru Rose
Lisa dan Jisoo mengangguk.
Jennie tersenyum getir. "Kalian dluan saja. Aku masih disini untuk latihan Solo." Ucap Jennie.
Ketiga sahabatnya mengangguk.
"Istirahat dlu. Jangan terlalu memforsir dirimu. Besok kau tampil di inkigayo kan?" Ucap Jisoo.
Jennie mengangguk. "Siapp eomma!" Ucapnya seraya mengantar ketiga sahabatnya sampai pintu ruang latihan.
Huh. Jennie sangat kelelahan. Tapi ia tak boleh melewatkan latihan Solo nya. Sejak debut Solo nya ia semakin banyak dikecam. Ia dianggap tidak pantas karena performa dengan black pink menurun. Tapi ia tidak ingin hal itu menjadi bulan2an dirinya. Ia harus membuktikan bahwa ia pantas.
Tapi sebelum itu. Jennie memutuskan untum istirahat sebentar. Tidur barang setengah jam. Ia mematikan lampu ruang latihan dan merebahkan dirinya di kursi panjang dan tidur.
———
"Naye a nak neee...."
Terdengar suara decitan sepatu di lantai, suara lantunan musik yang ia kenal. Jennie membuka mata dan mendapati seorang lelaki dengan hoodie hitam berambut pirang sedang menari di depan kaca.
"Oppa." Ucap Jennie seraya bangkit dan mengucek matanya.
Mino menoleh dan mematikan music playernya. "Ah. Mian aku sudah membangunkanmu."
Jennie melirik jam dinding. Sudah jam 11 malam. Ia ketiduran 2 jam!
"Oppa sudah lama disini?" Tanya Jennie.
"Baru 5 menit mungkin."
"Wah. Kenapa tidak membangunkan aku. Alu tidak mengigau kan?" Ucap Jennie dengan wajah memerah.
"Aku tidak enak kau terlihat kelelahan. Sampai2 mendengkur." Ucap Mino tersenyum jahil.
Wajah Jennie semakin memerah. Ia segera menutup wajahya dengan rambutnha.
"Aaa aku maluuu." Ucap Jennie.
Mino tertawa renyah. "Besok kita sama2 tampil di inkigayo. Itu akan jadi penampilan pertamaku. Aku ingin memberikan penampilan yang terbaik." Ucapnya lalu menghidupkan music playernya.
Intro musik dimainkan. Mino menoleh kepada Jennie.
"Mau menemaniku latihan?" Tanyanya sambil menjulurkan tangannya.
Jennie terkejut. "Jadi dancer?" Tanya Jennie sambil menunjuk dirinya.
Mino mengangguk. "sudah lihat kan mv ku?"
Jennie mengangguk. Kemudian ia bangkit dan berdiri di belakang Mino dan melakukan tugasnya sebagai back up dancer Mino.
Mereka bersenang2 dan saling tertawa satu sama lain. Hingga sampai pada bagian...
"uri duri yarikkuri murimuri.. ohh"
Seingat Jennie pada mv Mino yang ia tonton adegan ini lumayan intens sampai2 mnet saja ingin memotong bagian ini yang berbuntut pada murkanya Papa YG yang menyuruh mnet untuk tidak menayangkan mv Mino.
Dengan ragu Jennie mengambil tempat di samping Mino namun ia tidak memiliki keberanian untuk bergaya seperti dancer di mv Mino. Ia masih memiliki urat malu dan bertindak sopan kepada sunbaenya itu.
Namun yang terjadi malah Mino menarik Jennie mendekat dan memperagakan gerakan dance sesuai di mv yang tentu saja membuat Jennie canggung. Ia sangat gugup dan jantungnya berdegup tak karuan.
Mino menarik tangan Jennie dan meletakannya di kepalanya dan bergoyang sesuai ritme. Kemudian lanjut bergaya mengikuti alunan musik.
Musik berhenti. Wajah Jennie masih memerah. Itu tadi sangat dekat. Jennie tidak berani melihat wajah Mino meskipun ia tahu Mino hanya menganggapnya back up dancer.
Mino memberikan botol minum kepada Jennie. Jennie menerimanya dengan menundukkan wajahnya. Ia masih tak sanggup melihat Mino.
Jennie segera minum air di botol itu dan...
"Botol itu bekasku. Secara tidak langsung Kita ciuman." Ucap Mino tiba2.
Jennie sontak menyemburkan air dari mulutnya dan terbatuk.
Mino tertawa melihat Jennie dan mendekat.
"Aku bercanda." Ucapnya sambil mengusap punggung Jennie.
Wajah Jennie semakin memerah. Skinship ini seharusnya tidak diperbolehkan. Apalagi mereka ada di ruang latihan. Jennie bergerak maju untuk membebaskan dirinya dari Mino dan melirik cctv takut.
"Kau mau latihan Solo mu? Mau aku jadi back up dancermu?" Ucap Mino menawarkan diri.
"Ah... tidak perlu Oppa." Ucap Jennie sambil melambai2kan tangannya.
"Tidak apa. Lagi pula ini menyenangkan kok." Ucap Mino berdiri di samping Jennie.
Jennie menghela nafas dan mengangguk kemudian memutar lagunya.
-Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Solo - Mino x Jennie
FanfictionMinnie shipper. Terinspirasi dari moment2 dan interaksi Mino x Jennie