Wonwoo menatap ke depan lab biologi dengan gigi terkatup, benarkah? Sungguh?
"Senang bertemu dengan kalian, aku Kim Taehyung!" Anak berambut ungu membungkuk penuh semangat, dan kemudian berjalan menuju tempat duduknya, yang untungnya, sangat jauh dari tempat duduk Wonwoo dan Mingyu. Dari semua pelajaran, hanya pada pelajaran biologi dia berada di dalam kelas yang sama dengan Wonwoo, yang artinya itu adalah waktu yang seharusnya Wonwoo habiskan dengan Mingyu.
"Berhenti merajuk," Mingyu menggodanya, terlihat geli saat melihat pacarnya begitu terganggu dan gelisah oleh kehadiran Kim Taehyung.
Wonwoo menoleh padanya, juga menatap anak baru itu pada saat yang bersamaan, "Apa aku kelihatan sedang merajuk?"
"Uhm, ya. Sangat kelihatan, sebenarnya." Mingyu merasa puas karena melihat Wonwoo yang sedang cemburu, meskipun dia juga sedang mencoba meyembunyikan kekhawatirannya tentang apa yang akan dilakukan Taehyung di Korea, atau lebih tepatnya, kembali ke kehidupan Mingyu. Semua hal yang berkaitan dengan Taehyung....tidak sepenuhnya berakhir. Mereka berdua hanya sedikit kehilangan kontak selama beberapa tahun.
"Dia terus menatapmu sepanjang waktu, Mingyu. Terlihat seperti ada hati di dalam matanya, itu menjijikkan." Wonwoo berbicara di balik lengan bajunya, saat dia duduk dengan dagu diletakkan di atas telapak tangannya. "Apa yang akan kamu katakan jika dia ingin kembali bersama denganmu?"
Mingyu memberinya senyuman, "Kamu tidak tahu apakah dia menginginkan itu." Meskipun Mingyu cukup yakin Taehyung akan melakukannya (tapi Wonwoo tidak perlu tahu akan hal itu ... belum saatnya).
"Dia benar-benar menunggumu untuk menoleh dan menatapnya!" Suara Wonwoo terdengar semakin keras, "Dia terus menatap matamu saat dia memperkenalkan dirinya di kelas!"
"Secara logika, kami adalah teman lama, jadi dia mungkin hanya merasa nyaman saat melihat wajah yang dia kenali."
Wonwoo memutar matanya karena jengkel, "Oh ya? Yah, mari kita lihat apakah dia menatap Jun atau orang lain saat istirahat nanti, oke?"
"Apa kamu benar-benar marah? Wow, terakhir kali itu terjadi, aku berakhir dengan bibirku menjadi memar. Teruslah marah, hyung." Komentar ini berhasil membuat bibir Wonwoo tersenyum malu.
"Aku tidak akan bercumbu denganmu di kelas biologi, Mingyu. Atau di mana saja di depan umum. Kau tahu kenapa ..." Dia berhenti, dan Mingyu hanya mengangguk. "Tapi," tambahnya, dan Mingyu menatapnya dengan penuh harap.
Wonwoo meraih tangan kiri Mingyu di bawah meja mereka, dan menyelipkan jari-jari mereka. Kehangatan yang penuh kasih sayang membuat senyuman tak terkendali di wajah Mingyu, yang membuatnya hanya bisa melihat ke bawah meja untuk menghindari orang lain yang akan melihatnya sedang membuat ekspresi wajah seperti itu. "Kita bisa melakukan ini," Wonwoo berbisik.
"Sekarang tak ada salah satu dari kita yang bisa menulis, hyung."
"Itu salahmu karena kamu kidal."
Mulut Mingyu menganga, "Kamu benar-benar tidak bisa dipercaya."
"Dan kamu sangat tergila-gila padaku," Wonwoo menyeringai, menggunakan ibu jarinya untuk mengusap tangan Mingyu.
Ada keheningan sebentar. "Ya, aku tergila-gila padamu." Suaranya keluar bersamaan helaan nafas yang menenangkan, "Aku mencintaimu." Kata-kata itu keluar sebelum Mingyu mengizinkannya, dan mereka duduk dalam ketegangan yang paling mendebarkan.
Beberapa saat berlalu, dan Wonwoo masih belum mengatakan apa-apa. Jelas bahwa dia tidak akan melakukannya, tetapi cengkeraman Wonwoo di tangan Mingyu sedikit lebih erat, rasanya hangat dan meyakinkan. Dan hanya itu yang dibutuhkan Mingyu saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Sure? - Meanie
FanfictionWonwoo doesn't think he's attracted to Mingyu. (He's wrong.) Original Story by shua_hui https://archiveofourown.org/works/5887435/chapters/13569445 Ps : I got the permission to translate this story into Bahasa Indonesia >,<