Wonwoo tahu ada sesuatu yang telah terjadi ketika dia berjalan melewati koridor sekolah yang dipenuhi dengan obrolan dan bisik-bisik. Lalu dia berjalan dengan cepat, dia tidak menyukai perasaan pengap dari dalam dirinya. Meskipun sepertinya orang-orang itu tidak membicarakan tentang dirinya, dia merasakan ketidaknyamanan mengalir di seluruh tubuhnya.
Dia berhenti di lokernya untuk mengambil beberapa buku pelajaran, pikiran yang mengerikan dan menjijikkan menyelimuti kepalanya, mereka tahu. Wonwoo menelan ludahnya, tubuhnya merasa mual. Satu tangannya mencengkeram pintu besi lokernya saat dia mencari-cari buku yang tepat. Mereka tahu, mereka tahu, mereka tahu, Wonwoo, mereka tahu.
Dia masih memperdebatkan kemungkinan ini ketika ide mengerikan lain menyelinap ke dalam kepalanya, Kim Taehyung pasti memberitahu mereka. Sebagai pembalasan untuk kejadian kemarin.
Wonwoo membanting pintu lokernya dengan keras, itu dia. Dia melakukannya, Kim Taehyung melakukannya. Bagaimana bisa dia melakukan itu? Sesuatu seperti ini seharusnya menjadi pilihan Wonwoo untuk memberitahu mereka atau tidak, kata-kata itu seharusnya berasal dari bibirnya saja, dan Kim Taehyung berani mengambil keputusan itu darinya?
Saat berjalan menuju koridor, Wonwoo mengabaikan setiap pemikiran kecil yang menunjukkan mungkin saja dia terlalu berlebihan dan membuatnya menyimpulkan hal yang tidak benar, dan mungkin saja Taehyung benar-benar tidak mengatakan apa-apa. Tapi akhirnya dia melihat orang-orang berkeliaran di dekat loker Jun, langkah kakinya semakin cepat dan kemarahannya semakin mendidih.
Minghao, Jun, Taehyung, Seungcheol, Seokmin dan Chan berdiri di sana dan saling mengobrol, saat Wonwoo membuka mulutnya untuk menanyai Taehyung.
"Ya Tuhan, aku sangat senang untukmu, hyung!" Chan tersenyum, matanya berkilauan menatap Taehyung. Wonwoo berhenti dan menahan kata-katanya di ujung lidahnya. Dia berjalan menghampiri mereka dan berdiri diantara Seungcheol dan Minghao, dan menyadari bahwa semua temannya menaruh perhatian pada Taehyung.
Sebelum dia bisa bertanya apa yang terjadi, matanya menangkap ekspresi Jun yang seakan-akan bertanya padanya 'apa-apaan ini', dan Wonwoo langsung ketakutan dengan apa yang akan terjadi. Mungkin itu berarti Taehyung belum menjadi orang brengsek yang mengumumkan rahasianya lewat pengeras suara, tapi dilihat dari wajah Jun, Wonwoo tahu dia sekarang harus merasa khawatir.
Seungcheol melingkarkan lengannya di bahu Wonwoo, "Hei rupanya Taehyung dan Mingyu kembali berpacaran," dia menjelaskannya, dan bagian dalam diri Wonwoo terasa tenggelam. Permisi, apa-apaan ini?
Mata Wonwoo berubah gelap saat dia menatap anak laki-laki berambut ungu itu, yang terlihat sangat puas dan bahagia dengan dirinya sendiri. Dia seperti sedang mengejek Wonwoo, apa yang bisa kamu lakukan tentang hubunganmu? Lagi pula kamu tidak akan memberi tahu siapa pun.
Menatap matanya ke sisi kiri Taehyung, disana ada Jun yang memberinya ekspresi lain yang anehnya terlihat seperti campuran rasa simpati, hiburan, dan dorongan.
"Jadi ya, aku bahkan pergi ke rumahnya tadi malam," Taehyung mengoceh tanpa henti, "Dan ayahnya mengingatku, itu benar-benar hebat," dia memberi Wonwoo ekspresi puas diri yang membuat Wonwoo ingin meninjunya.
Wonwoo mengepalkan tinjunya dengan erat, Wonwoo merasa kesabarannya habis dan dia akan membungkam Taehyung dengan pukulan tepat di wajahnya, tapi sebuah suara terkejut menghentikannya. "Hyung!" Mingyu berusaha melewati kerumunan orang untuk sampai ke teman-temannya bersama dengan Seungkwan dan Jeonghan yang mengikutinya di belakang. "Apa-apaan ini?" Matanya yang lebar menatap Taehyung, yang sama sekali tidak terlihat terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Sure? - Meanie
FanfictionWonwoo doesn't think he's attracted to Mingyu. (He's wrong.) Original Story by shua_hui https://archiveofourown.org/works/5887435/chapters/13569445 Ps : I got the permission to translate this story into Bahasa Indonesia >,<