1

436 39 0
                                    


Kecelakaan lalu lintas seminggu yang lalu di distrik gangnam menyebabkan 2 mobil rusak parah, 2 orang supir meninggal di tempat, 1 orang terluka parah, dan 2 orang sisanya cidera ringan.

Menurut saksi, kecelakaan tersebut disebabkan karena hujan lebat di malam hari, sehingga kedua mobil yang sama-sama melaju dalam kecepatan tinggi dari arah yang berlawanan itu saling menabrak karena sulit melihat arah.

2 orang yang terkena cidera ringan sudah sadar 2 hari setelahnya. Lalu mereka berdua diwawancara singkat mengenai kecelakaan tersebut. Dan dipulangkan ke keluarga masing-masing setelah mendapat persetujuan dokter.

2 orang supir yang meninggal sudah di antar ke keluarga masing-masing.

Sedangkan 1 orang yang terluka parah itu masih berada dirumah sakit. Karena keadaannya cukup menghawatirkan.

Seminggu berlalu, orang itu masih terlelap dalam mimpi panjangnya.

"Jihoonie, kapan bangun sayang? Eomma kangen denganmu hoonie..."
Ucap sang eomma sambil menggenggam sesekali mengelus halus tangan kanan jihoon- Park Jihoon, lengkapnya; dengan penuh kasih sayang.

"Hoon, apakah mimpimu sangat menyenangkan? Sampai-sampai kau enggan untuk bangun dan melihat hyung-mu yang tampan ini." Tanya hyungnya, Jimin.

"Hoon cepatlah bangun, bodo. Aku kan ingin mengenalkan kekasihku padamu, agar kau tidak mengejekku jomblo terus." Kata woojin, kembaran jihoon, namun tidak kembar identik; mereka sama sekali tidak mirip, baik dari segi fisik maupun sifat.

"Hoon ayolah bangun agar kita bisa kencan dan makan ayam goreng yang banyak." Ucap guanlin- kekasih jihoon sambil terkekeh. Ia mengelus tangan kiri jihoon walaupun kurang leluasa, karena ada selang infus yang tertancap disana.

Tak lama setelah itu, jihoon mulai menggerakkan jari-jari tangannya dengan perlahan; kaku karena sudah seminggu lebih tidak digerakkan.

Walaupun pergerakkannya cukup pelan, tapi guanlin dan eomma park yang masih menggenggam tangan jihoon menyadarinya, mereka sempat terkejut lalu mulai tersenyum.

"Enghhh..." Gumamnya.

Ia pun mulai membuka matanya, yang sebelumnya diperban, tapi sudah dibuka oleh dokter 2 hari yang lalu.

"Eh..? A-aku dimana? K-kenapa semuanya gelap?"

Pertanyaannya barusan membuat semua orang yang ada disana merasakan sesuatu yang sesak di hati mereka.

"Hoonie di rumah sakit sayang.." Ucap eomma dengan suara sedikit bergetar.
"Eomma? Eomma dimana? Kenapa semuanya gelap? Sedang mati lampu yah?"

"Jihoon.. S-sebenarnya-"

"Guanlin? K-kau dimana? K-kenapa semuanya gelap? Jawab aku kumohon.. hiks." Potong jihoon yang mulai panik.

Membuat hati mereka semakin tersayat melihat keadaan jihoon saat ini. Eomma, jimin, dan woojin yang tidak tahan dengan keadaan si bungsu pun keluar dari ruang rawat dan menangis tepat saat mereka sudah berada diluar ruangan dan menutup pintu rapat.

"Sstt.. Tenanglah hoon, k-kata dokter saat kau kecelakaan, ada bagian  matamu yang terkena pecahan kaca lumayan dalam, j-jadi penglihatanmu..." Guanlin tak sanggup melanjutkan ucapannya.

"J-jadi a-aku tidak bisa melihat lagi?! Hiks- Lin.. J-jadi aku tidak bisa melihat wajah kalian lagi? H-hiks.. K-kenapa takdir begitu jahat Lin!! S-selama ini kan aku tidak pernah berbuat jahat, a-aku tidak pernah menyakiti siapapun.. Tapi kenapa Tuhan mengambil penglihatanku?! Guanlin katakan padaku sekarang, salahku a-apa hiks.."

Mendengar racauan jihoon membuat hati guanlin berdenyut sakit. Tidak. Ia tak sanggup melihat malaikatnya yang selama ini hidupnya sangat cerah penuh dengan warna itu tiba-tiba berubah menjadi menyedihkan seperti ini.

"Sstt.. Tenanglah hoon aku selalu bersama denganmu sampai kapanpun. Kau tidak mempunyai salah sama sekali. Jangan menyakiti dirimu seperti itu ya?" Dengan segera guanlin memeluk jihoon erat sambil mengusap rambut jihoon dengan lembut lalu mengecup sayang pucuk kepala jihoon— membuat jihoon merasa nyaman dan mulai tenang.

Yah.. Hanya guanlin yang bisa membuatnya tenang dan nyaman seperti itu.

Setelah merasa jika jihoon mulai tenang, guanlin mulai membuka kembali suaranya,

"Hoon, sebenarnya..














Tbc.

Wadidaw akhirnya chapt 1 siapp :)

Btw aku baca ulang ff sebelah dari prolog smp chapt akhir.. Ternyata sangat asdfghjkl sekaleh :") geli sendiri anjir aing bacanya. Gaje kali sumpah :")

Yah.. Semoga ff ini lebih mendingan drpd ff sebelah, semoga lebih wajar dikit lah ya.. :")

See you next chapter!!

Vomment please?

Blind •panwink• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang