Perhatian

16 5 1
                                    

Suara ketukan kamar terdengar berulang kali sampai, lama lama ketukan pintu itu terdengar sangat keras, seperti ibu kos yang ingin menagih uang sewa kepada penyewa kamar.

"Alettaaa!"

Tak lama terdengar suara yang tak asing lagi yaitu suara ibunya

"Bangun Aletta, udah siang"

Tapi Aletta tetap saja masih setia meringkuk di tempat tidurnya, dan selimutnya, sepertinya pagi ini dingin sekali, itu yang membuat Aletta malas bangun, seolah olah gaya gravitasi di tempat tidurnya hari ini sangat besar menarik aletta , sampai ia tidak ingin bangun

Setelah sekitar lima menit pintu kamar aletta di ketuk lagi, tapi kali ini terdengar ketukan pelan.

"Al, kamu nggak mau sekolah?"

Kali ini bukan suara ibunya lagi tapi itu suara yang kemarin baru saja aletta kenal , Gavin. Ya itu suara Gavin, entah kenapa pagi pagi sekali ia berada di rumahnya, lalu aletta bangun untuk memastikan kalau itu Gavin.

Saat dia membuka pintu ternyata benar itu gavin

"Al bangun kamu nggak sekolah?"

"Hehee,,, eh kok kamu pagi pagi udah kesini si?" sekarang pasti semua orang akan heran melihat raut muka aletta saat baru saja bangun tidur, rambut acak acakan, muka kusut.

"Iya aku habis nganterin bubur ayam buat tante ayu sama kamu"

"Oohh, sekarang jam berapa?"

Lalu gavin langsung melihatkan jam tangannya ke depan muka aletta,

"Hah jam 06.30?"

Aletta kaget karena ia kesiangan lalu tanpa mengucapkan sesuatu ia langsung menutup pintu kamarnya dan langsung menyambar handuk yang berada di gantungan baju dan menuju kamar mandi pribadinya.

Setelah selesai Aletta langsung menuruni tangga di ruang keluarga gavin sedang menonton tv sendiri sedangkan ibunya sedang beres beres dapur, Aletta langsung menuju dapur untuk berpamitan dengan ibunya

"Buk Aletta langsung berangkat ya"

"Ehh sarapan dulu"

"Enggak lah udah siang bentar lagi bel masuk buk"

"Ini udah di beliin bubur ayam sama Gavin masa kamu nggak makan"

"Tapi Aletta udah telat, gini aja buk taruh ke wadah bekal aja nanti aletta makan di sekolah"

Lalu ibunya mencari wadah bekal untuk menaruh bubur ayam.

"Nih jangan lupa makan"

"Iyaiya buk" Aletta mencium pipi ibunya dan berlari kecil ke ruang keluarga yang letakkna di samping dapur.

"Gavin aku berangkat dulu ya"

"Aku anterin"

"Nggak usah"

"Aku anterin"

"Udah siang nanti kamu telat" sambungnya dengan nada memaksa

Aletta menerima tawaran gavin karena nggak mungkin ia harus berjalan ke depan komplek belum lagi ia harus menunggu bus.

"Bentar aku ambil helm"

Tak lama aleta kembali dengan menggunakan helm bogo warna hitam yang bergambar emoji tertawa berwarna kuning

Melihat itu gavin langsung teringat helm abangnya yang sama persis dengan yang aletta kenakan.

"Kok kaya pernah lihat ya" sambil menunjukkan helm aletta

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang