REDGAR

#7

Hai gaes kembali lagi dengan saiya:*

«««Author POV»»»

"Kak kita mau kemana?" tanya Lyta dengan meronta agar lepas dari Dycal.

"Diem!" ujar Dycal dengan nada dingin. Lyta ngga tau ini lorong apa dan dia masih bertanya didalam hati 'apa gua mau diajak jalan-jalan ya?' pertanyaan yang paling konyol didunia.

Akhirnya Dycal mendadak berhenti Lyta pun tak tau kalau sang empu yang membawanya ke sini sedang berhenti dan akhirnya...

'Brugh'

"Akhh!" pekik Lyta yang kepentok punggu Dycal.

"Kenapa?" tanya Dycal, anjirr gua kepentok punggu loo begooo! Untung lo ganteng kalo kaga udah gua cabik-cabik dah_- umpat Lyta dalam hati dan masih mengusap-usap dahinya yang tadi kepentok.

"Ng-gak apa-apa kok:)" fake smile anjay:v

"Oh!" akhirnya Dycal melanjutkan jalannya lagi yang masih menggenggam tangan Lyta. Modhus dikit napa! -Dycal.

Gua ngga salah liatkan? Itukan kak Redgar! Mampus gua mau diapainn! Teriak Lyta dalam hati. Dia meronta agar terlepas dari Dycal.

"Lo meronta apa lo gua bawa ke..." ucap Dycal dengan nada tergantung. Lyta tau apa yang akan diucap akhirnya mau tak mau dia berhenti untuk meronta.

"Nih Gar cewe cantik udah disini!" celetuk Dycal dan langsung menghempaskan badan Lyta ke Redgar.

"Mau kakak apaan sih! Saya udah capek ya kakak buat bully an!" dengan penuh keberanian Lyta meneriaki 3 pasang cowok itu. Redgar langsung menggenggam tangan Lyta.

"Kalo gitu... Lo harus jadi PACAR gua!" ucap Redgar dengan menekan kata pacar dan tersenyum miring. 😏

"HAH?! GILA APA GUA PACARAN SAMA ORANG YANG UDAH NGEBULLY GUA DAN SEKARANG SEENAK JIDATNYA HARUS JADI PACAR LO?! GUA NGGA MAU!!!" ucap Lyta ngos-ngosan dengan meneriaki wajah Redgar yang sempat cengong melihat aksinya itu.

"HARUS JADI PACAR GUA." akhirnya Redgar menekan kata-kata yang baru dia sampaikan.

Mampus kau Lythaaa! -batin Lytha menjerit.

"Eits! Mau kemana?" Redgar mencekal pergelangan tangan Lyta yang sebenarnya akan kabur ke toilet.
"Mau ya kalo gua ngompol disini?!" bentak Lyta.

"Yaudah ati-ati dijalan a'a menunggumu:*" ucap Dycal dan mendapatkan tatapan sinis dari Redgar.

"Mampoes lo Redgar marah😂" Ucap Tio desela tatapan Redgar yang seperti akan membunuh Dycal.

"Maap pak, cuma becanda😅" celetuk Dycal dengan mengacungkan dua jari yang bertanda 'Peace'.

"Lhoooo! Bebeb lo mana?!" teriak Dycal kayak ibu-ibu PKK nyari duit yang terbang.

"Makanya lo jangan nyerocos mulu! Nohh!" Tio menunjuk kearah Lyta yang punggungnya akan menghilang dengan cepat.

~~~

          Saat jam 3 dan 4 dimulai Diana masih memikirkan kejadian tadi yang dia lihat, bilang ngga yaa? Bilang ajalah!

"Lyta! Lo pacaran sama kak Redgar?" tanya Diana berbisik tapi dengan antusias mengalahkan reporter sepak bola yang mendunia.

"Lo, tau dari mana?" tanya Lyta dengan ekspresi terkejut.

"Tadi gua sebenernya tau kalo lo digelandang ama kak Dycal ama kak Tio, trus gua bututin dan ternyata lo ditembak paksa ya?" jawab Diana panjang lebar.

"Iya! Males banget sebenernya gua pacaran! Ngga guna!" ucap Lyta yang meninggalkan kelas.

     Kelas sangat rusuh sekali, karena apa? Guru Sejarah lagi ada rapat guru di Sekolah seberang. Dan seketika itu kelas pun hening...

"Lyt! Ada cowo lo." ucap Diana dengan berbisik. Semua anak masih diam mematung dan menunduk. Kek mau mengheningkan cipta aja😂.

"Hah! Mana?" tanya Lyta dengan berbisik juga.

"Ituu, didepan pintu," Diana nunjuk arah pintu dann... Deb! Mata Lyta tertuju ke arah Redgar.

"Naa, bantuin guuuaa. Pokoknya kalo dia nyariin gua bilang aja gua lagi di UKS perutnya sakit, udah gua mau lewat pintu belakang, byee!" Lyta memberi pesan ke Diana, sementara Diana melototkan matanya yang sekarang seperti mau copot.

Gila gua disuruh ngadepin kak Redgar, bisa mampus gua ~batin Diana.

Bersambung...

Maaf semua readers kalo aku jarang update 😥 karena aku lagi sibuk² nya sama jadwal sekolah plus bimbel😩

Cerita ini akan dilanjut pada bulan Mei awal, stay in here yaa guys❤