9 : Kubik

25 3 0
                                    





Kini Somi sudah berada didalam ruangan taehyung, dia sudah mengunci pintunya tadi dan sekarang dia meletakkan benda kecil diatas lemari berukuran sedang dipojokan ruangan taehyung, sama seperti yang dilakukan jimin tadi diruangan Airin. Langkah Somi terhenti saat melihat sebuah foto yang jatuh tertutup diatas meja taehyung, Somi membukanya, tentu saja dia penasaran.

"Hebat, sebelum bercinta dengan gadis itu dia menutup foto Jieun" Somi terkekeh melihat sebuah foto dimana dalam foto itu terdapat wajah Jieun yang sedang tertawa dengan permen lolipop ditangannya.

"Hahaha kau harus fokus Somi" suara jimin tertawa benar benar mengingatkan Somi pada misinya tadi. Somi membuka laci dimeja kerja taehyung dan kertas yang pertama Somi dapat membuat Somi ingin muntah ditempat, mengingat perbuatan taehyung belakangan ini, kertas yang bertuliskan namanya dan nama Jieun bahkan diujung setiap kertas terdapat gambar yang berbentuk love, Somi tau itu perbuatan taehyung. Somi kembali fokus mencari sebuah kertas yang bisa menjadi barang bukti.

"Somi, kau harus cepat, mereka telah selesai makan" Somi mempercepat pencariannya, dia ingin membalas semua perbuatan taehyung, dia tidak mau melihat Jieun terus terluka, dia harus berhasil dan benar saja dia mendapat kan sesuatu, Somi membacanya dalam waktu 2 menit lalu mengambil kertas itu dan ia masukkan kedalam jaketnya. Sebelum keluar somi menulis sesuatu diatas kertas yang kemudian ia letakkan didalam laci, tepat dibawah kertas yang terisi dengan nama taehyung dan Jieun.

"Somi, hyung, aku mendapatkannya" suara jimin membuat Somi tersenyum bahagia.

"Aku juga mendapatkan sesuatu jim, jangan senang dulu, aku juga berhasil" Somi tersenyum bahagia dan keluar dari ruangan. Somi masuk kedalam lift dan disana dia bertemu dengan jimin dan mereka langsung melakukan tos yang sudah biasa mereka lakukan.

"Kalian bekerja dengan baik"

{•••}

Jungkook sedari tadi menatap Jieun tidak percaya, bagaimana tidak , Jieun sekarang sedang bermain rubik dan itu sudah berjalan dimulai dari saat jimin dan somi pergi tadi. Jieun tidak menyelesaikannya sampai sekarang, entah berapa kali erangan kelusr dari mulut Jieun karena kesal tidak menemukan warna yang sama. Sedangkan jungkook yang sedang melihat aksi kedua orang yang berada dikantor pacarnya Jieun. Jungkook menghack semua sistem yang ada dikantor taehyung, dia juga memantau semuanya. Jungkook berkomunikasi dengan seorang yang selalu berkomunikasi dengan jimin dan Somi dari awal, seseorang dibalik walkie talkie mereka selama ini. Jungkook memang salah satu dari mereka tapi jungkook bukan pembunuh, melainkan orang yang menjaga sistem keamanan mereka saat mereka sedang bertugas.

"Aakhhhh kenapa ini susah sekali" erangan itu dengan kalimat yang sama kembali keluar dari mulut Jieun, sedangkan jungkook berusaha untuk tidak perduli, dia harus fokus pada laptopnya, jika tidak nyawa dua orang akan hilang. Melihat keduanya keluar dengan berhasil membuat jungkook membuang nafas lega lalu beralih untuk menghentikan Jieun yang tampak seperti ingin menghancurkan kubik kesayangan jungkook itu.

"Jie jie berhenti, hmmm bagaimana jika kau bermain sesuatu yang lain? Tampaknya permainan ini tidak cocok denganmu" jungkook berbicara dengan hati hati, dia tidak ingin memancing kemarahan Jieun. Dan tiba tiba saja Jieun meletakkan kubik tadi diatas meja lalu menatap jungkook dengan senyuman  diwajahnya.

"Hmmm, bagaimana jika aku bermain doktor bedah? Tapi aku tidak ingin bermain lewat laptopmu, oh ya pisau didapur sepertinya bisa aku gunakan" sungguh, jawabannya tidak cocok dengan wajah nya sekarang. Jungkook menelan ludahnya dengan susah lalu berpaling dari Jieun

"Ah tidak, mainkan saja kubik itu sepuasmu, Jieun" jungkook langsung mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu disana lalu kembali menyibukkan dirinya dengan laptop. Sebuah pesan yang terlihat biasa saja namun bermakna dalam.

Alex & Gabby     ||  P.J.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang