Somi masih didalam mobil, dia harus menunggu Jieun bangun agar bisa masuk kedalam, dia tidak bisa mengangkat atau pun menggendong Jieun jadi ya dia harus menunggu sampai jieun sadar. Somi sedari tadi sibuk memainkan ponselnya sampai tiba tiba ia menerima pesan dari ketua yang membuatnya bingung.
= kamu mendapat tugas, sekarang!
Ah tidak bisakah dia menunda dulu, didalam mobil sedang ada jieun, Somi tidak mungkin harus pergi sekarang. Lagian ini masih terlalu pagi untuk pergi bekerja. Somi memutuskan untuk menelepon seseorang untuk menggantikannya.
"......"
"Hallo, bisakah kau menggantikan ku?"
"......"
"Sekarang, aku sedang tidak bisa, Jieun sedang ada bersamaku"
"......"
"Baiklah terima kasih" Jieun mematikan ponselnya sepihak, menatap kearah jieun sebentar lalu melajukan mobil dengan kecepatan yang tinggi, sungguh dia sangat takut sekarang, dia takut dengan Jieun, takut melihat ekspresi Jieun saat melihatnya sedang dalam bekerja, takut jika kejadian dulu terulang lagi, Somi takut pada semua yang berhubungan dengan pekerjaannya dan juga jieun.
"Aku mohon Jieun, jangan bangun saat aku sedang bekerja"
{∆}
Mereka bertiga masih didalam apartement lelaki itu dengan keadaan yang sangat tidak memungkinkan, bayangkan saja lelaki yang tidak lain adalah Taehyung yang sedang terduduk dilantai sambil menunduk.
"Kau seharusnya mendengarkan perkataanku tae!" gadis itu berteriak didepan taehyung dengan sangat keras, taehyung berfikir jika Jieun pasti sudah mendengar suaran gadis didepannya sekarang. Taehyung sangat marah, tentu saja, karena dua gadis didepannya sekarang Jieun jadi sedikit berubah terhadapnya, dan juga taehyung tau selama ini Jieun menangis dan melempar semua barang barang sampai pecah, Jieun berfikir selama ini yang membersihkan kaca kaca itu Eunbi tapi dia tau jika yang sebenarnya membersihkan apartementnya itu adalah taehyung. Taehyung sudah saling tidak mengabari selama 2 hari dengan Jieun, karena taehyung pikir kalau Jieun butuh waktu untuk berfikir.
"Jieun sudah membenciku, apa itu tidak cukup untuk kalian?" taehyung melihat kearah dua gadis didepannya sekarang ini dengan tatapan yang tajam.
"Dia belum membencimu taehyung, dia bahkan masih menangisi dirimu!" taehyung terdiam, benar benar terdiam. Dia berfikir jika membiarkan Jieun sendiri itu akan membuat Jieun tenang tapi dia tidak tau jika Jieun juga tersiksa. Taehyung bangun menatap gadis yang sangat dekat dengan Jieun, gadis yang sangat dipercayai Jieun, gadis yang selama ini tinggal dengan Jieun, gadis yang menghabiskan banyak waktu dengan Jieun, gadis yang telah dibutakan oleh adiknya sendiri.
Taehyung menaikkan tangannya keatas, matanya benar benar merah dan juga air mata yang mengalir dipipinya membuat gadis itu menutup mata hingga
Brakk
Gadis itu tidak merasa apapun bahkan sekarang gadis itu merasa jika kedua tangannya digenggam dengan sangat lemas lalu ia membuka matanya dan tampak seorang taehyung yang sedang berlutut didepan gadis itu, Taehyung benar benar menangis, badanya sangat lemas untuk saat ini.
"Jangan pernah menyakiti Jieun, aku janji akan menepati semuanya"
{•••}
Somi kembali masuk kedalam mobil dengan terburu buru lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi tapi dia tidak sendirian, ada seorang anak kecil dipangkuannya sedang menangis dan keduanya terkena darah. Somi mengusap pucuk kepala anak kecil yang sedang berada dipangkuannya dengan lembut sedangkan sebelah tangannya masih menyetir mobil masih dengan kecepatan yang tinggi. Somi melirik kesamping, Jieun masih tertidur dengan heandset di telinga nya, itu sengaja dipasang Somi agar Jieun tidak mendengar keributan yang dibuat Somi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex & Gabby || P.J.M
Misteri / Thriller2 Buronan itu tidak mungkin tertangkap polisi "Your life is on my gun" Warning⚠! Cerita mengandung unsur 17+ - bahasa baku