8. Nasib Misi Tuan Dan Nona

99 20 3
                                    


Setelah beberapa hari Yuda dan Nara menjalankan misinya,Mulai hari ini Nara dan Zara sudah memulai bimbingan, mau tidak mau Yuda harus membagi waktunya untuk membimbing kedua gadis yang kini sedang dihadapannya.

"Nara gak ngerti." Nara menyodorkan buku Soal Fisika miliknya pada Yuda.

Yuda menerima buku tersebut lalu menuliskan rumus di atas sana, jemari Yuda bergerak lihai di atas sana. Sepertinya otak Yuda memang diciptakan untuk menghafal semua hal yang ia lihat.

Yuda memberikan buku tersebut pada Nara.

"Ngerti?"tanya Yuda saat melihat Nara sudah selesai membaca rumusnya.

Nara hanya mengangguk.

Yuda kembali fokus mengajarkan Zara.

Nara memilih menjauh, duduk terpisah dengan Yuda dan Zara. Mencoba untuk melancarkan misinya.

Begitupula Yuda yang masih melancarkan misinya.

"Kak Yuda jadinya mau bimbing siapa? Udah ada orang buat bantu?" tanya Zara. Nara sedikit tertarik dengan topik yang mereka bicarakan, ia fokus membaca rumus beserta soal di bukunya namun tetap membuka lebar lebar telinganya.

"Gue bimbing lo, buat Nara gue masih belum tau siapa yang bimbing," sahut Yuda.

Nara tersenyum miris mendengar ucapan yang keluar dari mulut Yuda, sedikit menusuk hatinya.

Nara memilih keluar dari ruangan Lab.

Sedangkan Yuda yang melihat Nara keluar dari ruangan tersebut hanya diam, ia tahu Nara mendengar ucapannya. Namun justru itu tujuannya.

Nara berjalan menelusuri lorong kelas dengan tatapan kosongnya. Ia berjalan tanpa arah, dimana kakinya lelah disitulah ia berhenti, sama seperti hatinya.

"Apa serisih itu Yuda didekat Nara?" tanya Nara pada dirinya sendiri.

"Apa Nara harus menjauh dari Yuda?"

Nara mencoba menghilangkan fikiran negatifnya tersebut.

"Ayolah Nara bahkan misi lo belum selesai dua puluh empat jam!" gumam Nara menyemangati dirinya sendiri.

Beberapa detik kemudian Nara mengangkat kedua sudut bibirnya, membuat sebuah lengkungan dibibirnya.

"Ganbatte!!"

🦄🦄🦄

Saat bel istirahat berbunyi,Yuda,Nara dan Zara masih berkutik dengan soal soal dihadapan mereka.

Mereka masih berusaha menyelesaikan beberapa soal di dalam ruangan Lab Olimpiade.

"Gue mau ke kantin, lo berdua mau titip?" tanya Yuda bangkit dari posisi duduknya.

Nara menggeleng. "nggak usah, Nara bawa minum sendiri," ucap Nara diangguki oleh Zara, "Zara juga"sahut Zara.

Yuda hanya manggut manggut lalu keluar dari ruangan tersebut menuju kantin.

Hal yang paling ia tak suka saat berjalan dikerumunan siswa dan siswi arjuna adalah saat ia dipandang intens. Apalagi oleh siswi siswi yang terlalu berlebihan.

Yuda merasa risih dengan tatapan segerombolan siswi di sepanjang koridor.

Ia memilih untuk ke toilet terlebih dahulu.

Saat ia masuk ia bertemu dengan Danil dan Berry.

"Ciee bapak pembimbing kelelahan," goda Danil.

YUDANARA (Dalam Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang