prolog

485 56 7
                                    


Tap !Tap !Tap!

Suara langkah kaki berderap terdengar di koridor kelas 11. Waktu masih menunjukan pukul 07.30 pagi,gadis berambut panjang bergelombang itu terus berlari menuju kelasnya, hingga saat di belokan koridor ia tak sengaja bertubrukan dengan seseorang.

BRUGH!!

Kini orang yang ditubruk hingga punggung belakangnya menghantam dinding dengan keras sedang menatap gadis tersebut dengan tajam.

"Lari juga butuh mata bukan cuma kaki!" tajam laki-laki tersebut.

Gadis bernama Key Nara Kenzie itu mendonggak menatap laki-laki yang jauh lebih tinggi darinya. Sebuah keringat jatuh di pelipisnya.

"Maaf, tatapnya biasa aja dong nanti Nara salah paham gimana. "kata gadis tersebut.

Laki laki setinggi 180 cm tersebut beranjak pergi meninggalkan gadis yang sedang mencoba memanggilnya. Nama laki laki itu adalah Krisna Yuda Patibrata. Ketua kelas dari 11 IPA 1 yang dinobatkan sebagai siswa unggulan di SMA Arjuna.

Yasudah lah, hingga hari ketiga nya Nara masih belum bisa menarik perhatian Yuda. Tak terasa jalannya melambat, ia pas pas an dengan guru BP nya yang katanya sih Garong.

"Kamu ini baru tiga hari, sudah telat saja! Tidak baik Nara."

"Maaf Bu..Nara juga gak bilang ini baik kok."

"Sekarang kamu ke lapangan dan tunggu sampai bel istirahat berbunyi,kamu tau kan kamu harus apa?"ucap guru BP tersebut sambil geleng geleng akan jawaban dari gadis ajaib dihadapannya.

"Iya bu siap! ,"jawab Nara melangkah keluar dari kelasnya menuju lapangan. Matanya membulat,laki laki yang ia sukai sejak dua hari yang lalu sedang berdiri menghadap ke tiang bendera. Dengan buru buru Nara berdiri di samping Yuda. Yaa dia Yuda laki laki yang beberapa menit yang lalu baru saja ia tabrak di lorong.

"Namanya Key Nara Kenzie, murid pindahan dua hari yang lalu, Suka unicorn udah lama, terus mulai dua hari yang lalu Nara jadi suka juga sama Yuda."

Yuda menatap aneh gadis yang sedang tersenyum manis disebelahnya.

Nara mengulurkan tangannya, "Key Nara."

🦄🦄🦄

"Kan! Gua bilang juga apa, lo gak akan semudah itu deketin Yuda."

"Tapi Ra.. Tadi itu baru sekali Nara bilang kalau Nara suka sama Yuda."

Gadis dihadapan Nara menghela nafasnya berat, "Mau berapa kali lagi lo bilang?"

Nara tampak berfikir.

"Nara, stop it. Lo pindah ke sini bukan buat Yuda kan."

Nara mengelak, "Dira, emang bukan.. Tapi takdir Nara yang bawa Nara kesini supaya bisa ketemu sama Yuda."

Dira mengacak rambutnya frustasi lalu memilih beranjak dari sana diikuti oleh Nara dibelakangnya.

"Dira harus ngerti, Nara suka sama Yuda."

"Tapi lo harus ngerti juga, Yuda nya gak suka sama lo." Sahut Dira.

"Bukan nggak Dira.. Tapi, Belum."

Dira putus asa, Nara emang teguh akan perasaannya.

"Terserah lo deh." Kata Dira lalu meninggalkan Nara.

"Nara."

"Iya Bu?"

"Bisa kasih Buku ini ke kelas MIPA 1?"

Nara tersenyum senang lalu menerima tumpukan Buku dari pangkuan Guru biologinya, "Sangat bisa Ibu! Kalau ada perlu di MIPA 1 juga Ibu bisa hubungi Nara. Nanti Nara chat ibu oke!"

Tanpa banyak bicara lagi, Nara sudah menghilang. Meninggalkan wanita paruh baya tersebut heran sendirian.

🦄🦄🦄

Holla:)

Gimana prolognya?

Semoga dapat menghibur teman teman semua.

Terimakasih untuk teman teman yang sudah baca cerita ini, terimakasih juga untuk semua saran dari kalian.

Vote dan comment kalian selalu ditunggu ^^

@angellnglm

Yudanara

YUDANARA (Dalam Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang