Cinta terbaik itu tidak pernah bisa di temukan, tapi ia bisa ada karna dibentuk.
-Alam Rasya-
~🌤~
"Kakk... Buruannnn..." teriak Bella dengan suara toa nya dari dalam mobil saat akan pergi ke sekolah.
"Huhh, teriak mulu lo dek. Jangan sampai Verel yang ganteng ini budeg karna suara toa adiknya, Bella" ucap Verel masuk ke dalam mobil sambil mengusap-usap telinganya.
"Ck suara gue tu biasa aja kali kak, Telinga lo aja yang konslet" Ketus Bella yang di balas gelengan kepala oleh Verel.
"Kak, mau nanya nih, boleh ga?"
"Tinggal tanya aja kali dek"
"Tapi janji jangan ember"
"Dih.. Emang gue ember?"
"Behh.. Malah nanya lagi. Lo itu ember banget tau ga kak. Kayak ember anti pecah yang warnanya item itu, hahah"
"Aaaa masaaa..."
"Di dapur sana"
"Ck kalau gue ke dapur ga jadi sekolah ntar"
"Bodo ah"
"Udah lo mau nanya apa emang, penasaran gue"
"Janji jangan ember"
"Okey, gue janji"
"Demi?"
"Gue janji demi hotspot nya si dia Alam yang sering gue pake buat nge-game ama Zidhan. Demi sendal gue yang gue tukar di mesjid abis sholat jum'at. Dan demi piala bergilir dalam mempertahankan status kejombloan gue selama tiga tahun berturut-turut"
"Okey sip, janji di pegang. Menurut lo kak Alam itu orang nya gimana ?"
"Lah.. Nanyain Alam ternyata, gue pikir ada yang penting juga"
"Udah ih jawab buruan"
"Hm dia baik, perhatian, penyabar, penyanyang juga, trus apa lagi ya hm...oiya dia juga pinter, ganteng tapi masih gantengan gue"
"Oh gitu ya kak?"
"Hooh, emang napa lo tanyain Alam? Hayo suka ya lo, hm cieeee"
"Ih apa si kak, nanya aja kali. Udah ih udah nyampe nih, lo ga mau turun? Yaudah gue tinggal nih" cerocos Bella keluar dari mobil terlebih dahulu.
"Dek tungguin gue dong aelah" Verel mengejar Bella yang sudah dahulu berjalan memasuki gerbang sekolah.
***
Sesampainya dikelas Bella menyandarkan tas nya di punggung bangku yang ia tempati. Suasana kelas sudah cukup ramai karna sudah banyak siswa yang tiba di sekolah, Bel juga akan berbunyi 15 menit lagi.
"Woi Bel, ngelamun aja lo" gadis yang baru saja tiba itu memukul meja Bella yang membuat Bella mendongak kaget.
"Iih Zel lo apa-apaan sih, mau copot ini jantung huhh" Bella mengusap-usap dada nya sembari menarik nafas panjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT
Teen FictionPada akhirnya senja hanya semakin menjauh. Namun ia tak pernah sanggup melenyapkan cinta yang paling dalam dari pandangan mata, apalagi hati. So what? Aku hanya menunggunya saat magrib tiba. Aku Pabella Sanrezh dan aku suka senja, senja mengajari ku...