Chapter 1

4.4K 549 36
                                    

"Ah ya...ya baiklah. Tidak perlu minta maaf, Rene. Kita bisa pergi kapan - kapan. Oke, sampai jumpa."

Seulgi menatap ponselnya sebentar setelah Irene memutuskan sambungannya lalu beralih kearah 2 lembar tiket bioskop ditangannya. Bukan apa - apa, minggu lalu Irene bilang ingin menonton film ini dibioskop. Seulgi mengiyakan karna kebetulan ia tidak punya banyak pekerjaan selama akhir pekan. Tapi ini yang terjadi.

"Lagi - lagi Irene membatalkan janjinya secara sepihak ?"

Seulgi reflek menoleh kearah suara dan mendapati Joy, anak pemilik rumah sakit sedang berdiri tidak jauh darinya.

"Oh, Joy-ssi..."

Joy melangkah kearah Seulgi. Tangan Joy menyentuh pundak Seulgi lalu naik ke leher dan berakhir di pipi Seulgi. Joy mengelus - elus pipi Seulgi.

"Bagaimana kalau pergi denganku, Dokter Kang ?" ujarnya dengan setengah berbisik.

Kurasa jika itu kau, kau pasti akan langsung berdiri dan menerima ajakan Joy. Benar ? tapi Seulgi menepis lembut tangan Joy. Ia berdiri, mengambil tangan Joy dan menyerahkan tiketnya.

"Kau bisa nonton bersama orang lain, Joy-ssi. Aku permisi dulu."

"Seulgi ! tunggu !"

Seulgi berusaha mengabaikan panggilan Joy. Ia tidak bisa berlama - lama disana.

"Cih, Irene pasti pergi dengan orang lain ! kau itu kenapa sangat bodoh ?! mudah sekali percaya pada setiap alasan penolakannya !"

Seulgi menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Aku percaya padanya. Irene bilang akan pergi menemui kerabatnya yang sedang sakit, jadi dia benar - benar menemuinya. Tolong jangan bicara yang tidak - tidak tentang Irene."

Setelah berkata begitu, Seulgi benar - benar pergi dari sana.

***

Pintu terbuka, Irene tersenyum ramah melihat Suho. Mereka lalu berpelukan.

"Kau benar - benar datang ?"

"Aku ada didepan mu oppa. Sepertinya kau harus kedokter mata setelah ini."

Suho dan Irene tertawa bersama.

"Aku akan memasakkan bubur untuk mu."

Suho tersenyum tipis dan memeluk Irene dari belakang.

"Tidak usah."

"Bubur akan membuatmu baik - baik saja, oppa."

"Memangnya aku kenapa ?"

"Katamu kau sakit ?"

"Ya, aku sudah lebih baik hanya melihatmu."

Irene membalikkan badannya.

"Jadi kau bohong ?"

"Irene-ah... kau tahu kan, rasanya tubuhku tidak enak badan kalau aku tidak melihatmu."

Irene menghela nafasnya. Ia jadi memikirkan Seulgi.

"Ada apa ? kenapa raut wajahmu berubah ?"

"Aku membatalkan janjiku dengan Seulgi untuk kesini, oppa."

"Aigoo ya~ maafkan aku ya~" balas Suho membuat aegyo didepan Irene.

Irene masih cemberut tapi Suho tidak menyerah. Ia kembali melakukan lelucon lelucon bodoh hingga Irene akhirnya tersenyum.

"Baiklah, aku akan memaafkan mu. Untuk selanjutnya aku akan pergi dengan Seulgi. Aku sudah sering membatalkan janjiku. Dia bisa curiga."

"Iya, iya Ireneku... nah, sekarang kita masak yang lain saja ya." ujar Suho kemudian mengambil beberapa bahan makanan dikulkas.

***

Seulgi hanya diam dikamarnya. Membolak - balikkan badannya dikasur, menggulung diri dengan selimut, dan sesekali benar - benar diam menatap langit - langit kamar. Ia sudah beberapa kali menelfon Irene tapi tidak ada balasan.

"Apa dia baik - baik saja ?"

Seulgi melirik foto Irene di atas mejanya. Sebuah foto yang Seulgi ambil tahun lalu, saat mereka pergi berlibur untuk merayakan ulangtahun Irene. Tunggu... ulang tahun Irene...

"Crap ! 3 hari lagi Irene ulang tahun !" pekik Seulgi panik.

Seulgi merasa bodoh, ia belum mempersiapkan apa - apa untuk Irene.

"Pabo Seulgi..." gumamnya pada diri sendiri.

Ia meraih ponselnya lagi. Kali ini bukan untuk mengabari Irene, melainkan untuk memesan kue ulang tahun dan meminta izin untuk libur dihari ulang tahun Irene.

***

Suho mencium pipi Irene sebelum gadis itu keluar dari mobil.

"Sampai jumpa. Terima kasih untuk hari ini." ujar Suho dengan senyum hangatnya.

"Oke. Sampai jumpa." balas Irene melambaikan tangannya.

Irene mengecek ponselnya yang sedari tadi tersimpan rapi di tas tangan berwarna merahnya.

Seulbear 🐻 (5 missed call)
Seulbear 3 messages

Irene mengetuk layar ponselnya untuk melihat chat dari Seulgi.

LINE

Seulbear 🐻

Rene, kau sudah sampai di rumah kerabatmu ?

Seulbear 🐻

Maaf, aku tidak bisa ikut kesana. Apa kerabat mu baik - baik saja ?

Seulbear🐻

Tolong kabari aku kalau kau sudah sampai dirumah.

Irene menatap layar ponselnya dengan rasa bersalah. Ia mengetikkan sesuatu disana dan menekan tombol send.

Irene🐰
Bear, maaf tidak mengabarimu. Kerabatku perlu banyak bantuan. Aku akan pergi istirahat sekarang. Kau juga. Maaf untuk hari ini.

Irene memasukkan ponselnya ketas dan membuka kunci pagar. Ia merasa butuh tidur sekarang. Ponselnya kembali bergetar.

Seulbear🐻
Tidak apa. Kita bisa lakukan lain kali.

Seulbear🐻
You've worked hard huh ? goodnight.


💮Lie💮

Lie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang