Jangan Menjauh 1

201 10 0
                                    

Perhatian, aturan sebelum membaca

Assalamualaikum warahmatullahi wabarrokatuh 😊
Ini cerita request dari kalian dan insaa allah aku bakal menyelesaikan cerita ini!! Entah Sad Ending atau Happy Ending, yang jelas kalian akan tau setelah membacanya

Oke, sebelum membaca episode selanjutnya, mohon untuk di follow akun Wattpade saya, karena ada beberapa cerita yang di privert, karna berhubungan ini akun Wattpade baru saya jadi kekurangan followers 😄 baiklah selamat membaca!!!
Happy Reading

----------

Malam Hari

Seorang gadis berambut hitam sebahu itu mengusap air mata di pipinya, ia merasa sedih dengan keadaan yang tengah dijalani saat ini

"Appa, apakah tidak papa dibiarkan seperti ini?"
Tanya gadis itu pada ayahnya, ia itu menatap dengan ayahnya khwatir

"Tidak papa, biarkan saja, lagipula akan akan sembuh, hanya perlu istirahat saja, uhukk akhh…"

Sontak anak itu membantu ayahnya untuk bangun dari kursi, ia tidak tau harus berbuat apa, saat dia pulang kerumah ia mendapati seorang ayah tengkurap di lantai

"Appa, dadamu sesak?"
Dia melihat tangan apanya meremas kuat baju di daerah dadanya, itu pasti sakit, pikirnya

"Appa, ayo kita ke rumah sakit, aku tidak bisa melihat apa kesakitan seperti ini"
Ajak gadis itu, ia semakin panik melihat keadaan ayahnya saat ini

Karna tidak kuat menahan sakit di dadanya, ia hanya bisa diam dan menuruti anaknya, lalu mereka pergi ke rumah sakit dengan bantuan warga sekitar.

Di tempat lain

"Ghifari, bunda pergi dulu sebentar ya! jaga rumah"
Teriak nyonya Lasmi pada anaknya

Ghifari keluar dari kamarnya dan melihat ibunya dari balik tangga
"Memangnya bunda mau pergi kemana?"
Tanya Ghifari

"Bunda ingin membeli keu, sepertinya malam ini bunda ingin makan makanan manis, dan setelahnya bunda akan pergi mengantarkan makan malam itu untuk ayahmu kerumah sakit"
Balas nyonya Lasmi

"Loh, memangnya ayah tidak pulang?"
Tanya Ghifari

"Sepertinya malam ini ayahmu lembur lagi"

Ghifari mengangguk mengerti
"Baiklah, tapi tolong bunda belikan aku cola, satu saja!"
Setelah itu Ghifari kembali lagi ke kamar, malam ini Ghifari disibukkam dengan deskripsi kuliahnya

Di terminal bus, Sulistiani duduk di antara jajaran kursi penunggu, setelah mengantarkan appanya RS, ia bingung harus mencari uang kemana untuk biaya pengobatan ayahnya.
Sulistiani belum tau bagaimana caranya mencari uang di luar sana, bahkan ia baru saja tamat sekolah SMA nya dan sekarang ia pengangguran karna kondisi yang tidak mendukung

Sulistiani menatap sepatunya yang sudah rusak
"Mamah, appa sakit, aku tidak tau harus mencari uang kemana"
Lirihnya
"Kenapa? kenapa hidupku harus seperti saat ini, bisakah waktu kembali seperti dulu"
Ucapnya sambil menatap nanar ke arah sepatunya

Ia bingung harus berbuat apa, ia hanyalah seorang anak perempuan yang manja, karna sejak ia lahir, Sulistiani sudah terbiasa hidup enak, tapi sekarang keluarganya jatuh miskin, ini benar benar mimpi buruk untuknya, ia tidak tau harus berbuat apa karna ia tidak punya pengalaman di dunia luar.

Sulistiani menghela nafas, melamun tidak akan menyelesaikan apapun selain buang buang waktu, ia harus melakukan sesuatu, gadis itu mengedarkan pandangannya, dan pandangannya berhenti pada bis yang sedang mencari penumpang, dan ide cemerlang muncul di pikirannya, Sulistiani berlari dan menghampiri pemilik bis itu

Jangan MenjauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang