Jangan Menjauh 12

3 1 0
                                    

Satu minggu setelah aku bertanya kepada Tiani tentang apa yang akan dia katakan padaku untuk terakhir kalinya, aku tidak mendapat jawabannya, dia pergi karna temannya memanggilnya. Yahh sudahlah aku tidak peduli lagi, mungkin dia bener-benar tidak suka padaku. Aku berharap lebih tapi aku tidak akan memaksa.
Kemarin aku baru saja menyelesaikan acara wisuda ku, semua keluarga datang termasuk ayah Tiani tapi wanita itu tidak datang. Belakangan ini aku jarang melihatnya, kalaupun bertemu dia selalu membelakangiku seolah jijik melihatku.

"Bi!"

"Iya, ada yang bisa saya bantu!"

"Tolong siapkan koper untuk packing barang barang ku, simpan saja didepan kamar!"
Aku harus menyelesaikan packing malam ini, besok pagi aku sudah harus berangkat ke Amerika. Aku akan belajar membuka usaha disana dan mungkin tinggal dalam jangka waktu yang tidak bisa di tentukan.
'Mungkin aku tidak bisa melihat mu lagi, dalam waktu yang cukup lama, Tiani!'

---------

Tiani berdiri sambil memeluk kedua tangannya, hujan turun dengan deras membuatnya menggigil kedinginan. Dia baru saja membeli sesuatu untuk diberikan kepada Ghifari, sebagai ucapan selamat dan permohonan maaf karna dia tidak bisa datang ke acara wisuda Ghifari karena dia sedang sakit.
Sebenarnya saat Ghifari bertanya tentang apa yang ingin dia katakan kepada Ghifari untuk yang terakhir kalinya, dia tidak mengerti dengan pernyataan itu, dia pikir Ghifari akan pergi kemana, bukankah mereka masih bisa bertemu meskipun bukan di universitas. Tiani ingin mengajukan pernyataan juga tapi teman-temannya memanggil, dan dia juga tidak merasa enak berdiri berdua dengan Ghifari, takut mereka yang melihat berpikir aneh-aneh. Hari-hari berikutnya dia ingin bertanya pada Ghifari, anehnya laki-laki itu selalu datang di waktu yang tidak tepat.

"Hsshttt... Hujan cepatlah reda!"
Tuturnya sambil kedinginan, dia tidak tau akan turun hujan jadi saat berangkat dari apartemen dia hanya mengenakan pakaian santai dengan bahan yang tipis. "Sepertinya hujan ini akan lama... rasanya semakin dingin"
Hujan semakin deras, dengan nekat Tiani berlari menerobos hujan, jika terus terusan disini hujan masih lama untuk berhenti, pikirnya

Sesampainya dikosan ia buru buru masuk dengan tubuh kedinginan, ingin segera berganti baju dan menyelimuti tubuhnya, 'semoga saja tidak sakit' ujarnya setelah mengganti baju dengan piyama tidur, esok pagi Tiani ingin memberikan hadiah yang dia beli untuk Ghifari.

Keesokan harinya Tiani membuka mata dengan sedikit kesilauan, kehujanan semalam membuatnya tidur nyenyak, "ahh sudah siang rupanya" Tiani mengecek chating di hp nya, semalam ia tidak sama sempat membuka ponsel nya
"Rasanya tubuhku remukkk haaa" keluhnya sambil memijit leher belakang, Tiani merasa suhu tubuhnya panas, mungkin karna kehujanan kemarin

Ghifari Messenger

Tiani, kamu dimana?
Bisa bertemu sebentar? Kalau bisa biarku jemput

21.39

Aku harus berangkat ke Amerika hari ini, ingin sekali aku bertemu denganmu 😥

Kenapa tidak menjawab pesanku, kau marah? Aku minta maaf
Kau tidak perlu menjawab perkataanku jika itu membuat mu tidak suka, maafkan aku please....

07.10

Aku berangkat ya! Jaga dirimu baik baik!
Mungkin tidak seharusnya aku mengatakan hal itu sampai sampai membuatmu semakin menjauh dariku

See you...

08.02

Setelah membaca pesan tersebut, Tiani terburu buru untuk pergi ke rumah Ghifari
'Sial! Apa masih sempat... Aku ingin bertemu denganmu kak'
Tiani berlari ke arah bus 'Tidak.. aku tidak marah padamu, aku ingin minta maaf, pleaseee jangan duluu' Teriaknya dalam hati, berharap masih sempat bertemu Ghifari

Jangan MenjauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang