Jangan Menjauh 6

45 6 0
                                    

Malam pun tiba, angin halus menerpa hijab Sulistiani yang kini sedang berdiri di pinggir kolam renang milik keluarga Dwi, ia melihat pantulan bulan purnama di air kolam itu, lalu pandangannya beralih melihat pantulan dirinya

"Ya Allah! apakah aku memang tidak pantas berada di sini, bersama mereka"
Gumamnya sambil memejamkan mata

"Orang sepertiku memang merepotkan, pantas ka Ghifari membenciku"

Pandangan nya beralih menatap langit yang hanya di terangi cahaya bulan, tanpa bintang
"Ya Allah! Apakah bulan apakah bulan itu kesepian? Sepertiku?"
Sulistiani memejamkan matanya seraya merasakan angin malam menerpa tubuhnya yang hanya tertutupi kaju piyama
"Tapi aku percaya, engkau tidak akan membiarkan hambanya kesiapan, hmm mungkin ini cobaan!"
Sulistiani mengusap wajahnya

"Apa yang sedang kamu lakukan disini?!"

Mendengar suara itu, refleks Sulistiani berbalik ke si pemilik suara
"Oh, ka ghifari"
Gumamnya, tapi masih bisa didengar

"Kamu ini tuli, atau pura pura tidak tau?"
Ucap ghifari dengan suara datar nya

Sulistiani benar benar tidak mengerti, ia hanya melihat ghifari dengan rawut wajah kebingungan, dan Ghifari tidak suka melihatnya

"Manja! Kamu itu manja!"

Sulistiani tersenyum miris mendengar ucapan Ghifari, 'iya, aku memang manja, dimatamu aku selalu lemah' batin Sulistiani

"Oke, aku katakan sekali lagi, apa yang kamu lakukan disini?!"
Ucap Ghifari dengan penuh penekanan, Sulistiani merasa semakin rendah dengan nada suara Ghifari

"Aku hanya ingin, aku suka suasana malam"
Jawab Sulistiani

"Keinginan yang konyol!"
Ucap Ghifari

'Apapun yang aku katakan, semaunya selalu salah ya?!'
Batin Sulistiani

"Masuk!"

Sulistiani menatap Ghifari yang menatapnya sinis

"Kamu benar benar tuli ya, kubilang masuk!"
Titah ghifari sambil menunjuk pintu masuk

Tidak ingin mendengar ejekan dari ghifari, Sulistiani segera berjalan ke arah pintu masuk

"Dan, kamu harus tau, yang tadi siang itu bukan kekasihku, kamu jangan asal bicara"
Ucap ghifari

Langkah Sulistiani berhenti, membelakangi ghifari
"Aku tidak peduli dia kekasihmu atau bukan, tapi sebagai laki laki kamu harus bersikap lembut terhadap wanita!"
Ucap Sulistiani, lalu meneruskan langkahnya

Ghifari terdiam mendengar perkataan gadis itu
"Hhhh~!"
Geramnya kesal.

---------

Ghifari Pov

Malam ini aku baru saja selesai mengerjakan tugas skripsi, lalu setelahnya aku pergi ke dapur mengambil air minum, saat hendak kembali ke kamar, aku melihatmu seseorang dari kaca jendela, Sulistiani

"Apa yang dia lakukan malam malam seperti ini!"
Aku mengangkat bahu tidak peduli dan kembali melangkah

Tapi, aku kembali berhenti, lalu kembali melihat gadis itu,
Angin malam ini cukup kencang, dan tidak baik untuk kesehatan,
Aku baru menyadari jika Sulistiani belum sepenuhnya sembuh, dia bisa kembali sakit jika terus diluar seperti itu, ceroboh!

"Dia benar benar ingin sakit!"

Aku berjalan ke arah gadis itu lalu memanggilnya, aku langsung bertanya to the poin padanya, tapi aku malah mendapat tatapan polos darinya, haish!!
Aku mengulangi ucapanku, entah mengapa aku langsung naik darah, mungkin karena aku terlalu khwatir

Jangan MenjauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang