Kubiarkan Ia Memeluk Erat Mimpiku

17 2 0
                                    

     Mimpi selalu menjadi pelesat dalam setiap jejak langkah yang kutapaki di hidup ini. Kurawat ia dengan khayalan setiap menjelang tidurku. Kuberi ia makan semangat setiap paginya agar ia selalu tumbuh dan membahagiakanku berserta keluarga. Kulempar ia setinggi  bintang di langit supaya ia mampu melihat seisi jagat raya. Keperlakukan ia sebagai satu-satunya yang paling berharga.

     Sayang, ia memiliki banyak pembenci. Musuhnya ada di sana-sini. Mimpiku tidak bisa bernafas lega acap kali berniat untuk mengembangkan sayapnya. Ia selalu dihina oleh pembenci yang hanya bisa bermain kata. Kadang ia terseok-seok dalam langkahnya. Kerikil kecil sudah cukup membuatnya letih, ditambah lagi komentar-komentar yang mencaci maki.

     Kini mimpiku tak lagi sendiri. Ada mimpi orang lain yang menguatkannya dalam perjalanan. Mereka berjalan beriringan tanpa peduli dengan komentar kasar para pencacar. Mimpiku dan mimpinya terbang bersama ke angkasa raya, berkeliling semesta dengan bahagia, dan yang pasti tidak pernah lupa akan tujuan mereka. Mimpi kami mungkin dimulai dan berada pada kereta yang berbeda, tapi satu hal yang kuyakini jika tujuan akhir dari tujuan kami adalah sama, yaitu mengingkan bahagia. Meski kami nanti kami akan berhenti pada stasiun yang berbeda. Dia di Stasiun Cawang dan aku di Stasiun Jatinegara misalnya, walau berbeda kami masih berada di kota yang sama.

     Karena itulah, kubiarkan mimpinya memeluk erat mimpiku. Setidaknya untuk saat ini aku sangat bahagia karena ada dia bersama mimpinya di sisiku. Walaupun sangat bahagia bisa berujung pada fase sangat terluka. Tidak apa-apa, aku hanya mensyukuri hari ini saja tanpa memikirkan masa datang yang tak kuketahui perihal dan keadaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan Pejuang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang