> 24 <

881 52 9
                                    

Anyeoong...
Gw comeback✋..

Apa kabar kalian? Baik? Kokoro kalian eotoke? Kaga gelisah bentar lagi pergantian taun? Semoga kaga ye..

Mari kita lewati ini bersama...
Fighting.. Fighting👍💪

Votement nya jangan lupaaa🙌

Thanks yg sudah votement😘

Mohon maaf atas typo nya di chapter ini dan di chapter sebelumnya..🙏 kek nya gw agak ngawur deh ..

Warn!!

Chapter sedikit lebih panjang dari chapter yg lain.! Semoga kaga kelenger membacanya yaa~
Maafkan author yg semakin melala..
Siapkan emosi kalian~ *apaan sih gw. Gaje banget dah. Abaikan gw. Selamat membaca..

Lets get it...

***







Jaehwan pov.

Berdiri di depan jendela saat pagi hari adalah hal yg menyenangkan. Melepas semua beban sejenak menikmati indahnya pagi hari.

Pagi yg cerah..
Matahari tersenyum manis pada bumi..
Burung burung seakan sedang menggelar konser, berkicau dg ria...
Semilir angin sejuk berhembus membawa beberapa daun menari bersamanya..
(*Eaakkk... Btw gw ngetik apaan sih. Sok putis banget elah. Kaya di novel² aja. Padahal ye kaga ada putis2 nya sama sekali )

beberapa hari ini cuaca nya sangat bagus.. Meskipun akan memasuki musim dingin tetapi matahari cukup hangat setiap pagi.

Meskipun begitu, hampir seminggu ini hari hari ku tidak sebaik dan secerah cuaca yg aslinya. Bahkan lebih buruk.

Ceklek....

Krieett...

Suara ketika knop pintu di putar dan pintu berdecit saat di buka.

" jaehwanie... Kau akan kembali sekarang? "

Suara yg sangat aku rindukan. Suara yg selalu membuat ku tenang dg menyebut namaku saja. Suara yg sangat tidak asing di telingaku.

Ku berbalik dan tersenyum.

" Ne eomma... Besok adalah rapatnya. Aku harus datang.!" memeluk tubuhnya yg lebih kecil dariku.

Dia eomma ku. Aku pulang kerumah dua hari ini setelah seminggu kemarin syuting vaerity show. Dan kami free selama dua hari.

" hmm baiklah, jangan terlalu di pikirkan. Kita tidak membutuhkan uang hwanie... Kejarlah kebahagiaanmu~ ikuti kata hatimu. Kau sudah dewasa untuk ini semua. Ibu percaya padamu." ia mengusap surai belakangku.

" ne eomma. Terimakasih sudah mendukungku. Semoga kami baik2 saja setelah ini. Aku takut mereka semua kecewa padaku~" ibuku melepas pelukanku dan memegang bahuku dg kedua tanganya.

" semua akan baik baik saja. Mereka akan mengerti nantinya. Mungkin di awal kau akan melukai mereka. Tapi coba jelaskan dengan perlahan, dan hati2. Kau juga harus menjaganya. Dia sangat baik padamu. Jaga dirinya juga perasaanya." sambil mengusap pipiku lembut.

" aigoo...kau sedikit lebih tirus sekarang. Makanlah yg banyak chagia~" ku rangkul ibuku dan pergi ke depan rumah.

" yaaa eommaa~ kau tidak lihat anakmu jika sedang makan di tv? Bahkan aku malu sendiri saat menontonya!" ia mencubit pipiku gemas. Dan kami sudah di depan rumah. Di halaman rumah tepatnya, kurasa taxi ku sebentar lagi datang.

" haha... Dasar kau. Cha.. Sebaiknya kau bergegas!" ujar ibuku saat sebuah taxi berhenti di depan rumahku.

" baiklah aku akan merindukan mu eomma~... Doakan kami untuk kedepanya! Dan doakan para agensi gila itu! Dahh eomma~" ku melambai dan bergegas masuk ke dalam taxi. Sebelumnya ku kecup kedua pipi ibuku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

I WANNA DO!  WANNA ONE!! (brothership,friendship,cauple Shipper) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang