Act XIII. Seulgi dan Irene

742 195 72
                                    

"Hmmmp"

"..."

"Hmmmp woah"

"Heh tolol, lu ngapain?"

"Gue menghirup udara seger rene, akhirnya setelah sembuh dari pilek yang datang tiba-tiba, 12 tahun kemudian gue bisa nikmatin udara pagi yang indah ini"

"Lo sakit ga nyampe dua hari juga, wahai mahkluk yang paling pinter sedunia"

"Aha, akhirnya lo ngaku juga"

"Apanya?"

"Ya ngaku kalo gue lebih printer dari lo"

"Pinter, jenius.. Pinter!"

"Bodoamat sih rene, yang penting gue sehat"

"Iya badan lo, tapi otak lo?"

"Sehat kok rene"

"..."

"Eh tapi gak deh"

"Huh?"

"Kayaknya ada yang salah sama otak gue-eh pikiran gue"

"Kenapa Seul kenapa?"

"Cie khawatir"

"Ya lo bicara masalah pikiran, jelas gue khawatir dong"

"Tapi serius rene, kayaknya ada yang salah"

"Seulgi ih, yang bener dong"

"Iya rene, kayaknya ada yang salah diatas sini karna 1x24 jam setiap harinya, nama Irene Bae setia mondar-mandir dipikiran ini"

"Huek"

"Heh astaga reaksinya"

"Kayaknya keahlian lo bikin gue muntah deh Seul"

"Dan keahlian lo bikin gue susah tidur"

"Ha?"

"Iya rene, lo itu anemia eh atau amnesia ya?"

"Insomnia, astaga sayang"

"Nah itu"

"..."

"..."

"Apaan sih? Jadi gue insomnia bukan Irene Bae lagi gitu?"

"Ya.. Seseorang yang bisa bikin gue terjaga sepanjang malam"

"Begadang gak baik Seul, gak baik buat kesehatan juga"

"Berada jauh-jauh dari Irene juga gak baik-gak baik buat kesehatan hati gue"

"Ini masih pagi loh Seul, coba sejenak lo stop ngomongin sesuatu yang bisa bikin gue mual?"

...

"Rene.."

"Hm?"

"Ada sesuatu yang pengen gue bilang"

"Apa tuh? Dan please jangan tentang sesuatu yang menjijikan"

"..."

"..."

"Minggu depan, gue natalan di rumah oma"

"..."

"..."

"..."

"Rene-"

"Berapa lama?"

"Tanggal 31 balik lagi ke jakarta"

"Lumayan lama ya"

"Iya"

"..."

"..."

"Berangkatnya kapan?"

"Besok sore"

"..."

"..."

"Kok baru bilang sekarang?"

"Nunggu momen yang pas"

"Dan sehari sebelum lo berangkat itu momen yang pas?"

"..."

"Oke. Hati-hati"

"Ga bisa rene"

"Kenapa?"

"Karna hati gue udah ada di lo"

"..."

"Jijik ya? Hehe sorry-"

"Jadi gak ada orang nyebelin yang bakal ganggu gue?"

"Ha?"

"Itu seminggu lebih Seul, dan lo ngomongnya tiba-tiba, gue gak ada persiapan untuk terima berita ini"

"Rene-"

"Padahal gue udah nyusun rencana"

"Rencana?"

"Ya rencana, rencana kita buat tanggal 25 nanti"

"Ah.."

"..."

"Maaf"

"Yaudah gapapa"

"..."

"Lo jaga diri disana ya, jangan telat makan, jangan belagu, jangan genit ke orang lain, jangan ngebangsat gue gak suka, jangan begadang, dan jangan lupa mandi"

"Lo juga rene, jangan terlalu banyak nonton dikamar. Kalo ga ada gue sekali-kali keluar kamar dan jalan diluar, jangan telat makan, kalo mau keluar pake jaketnya, jangan tidur terlalu larut juga.. Ya?"

"..."

"Rene?"

"..."

"Kok diem?"

"..."

"Rene-"

"Hati-hati disana Seul dan gue serius, jadi jangan balas perkataan gue ini dengan ga bisa hati-hati karna hati lo udah ada di gue."

"Iya siap kapten"

"Dan satu lagi.."

"Apapun untuk lo rene"

"Pulang nanti, lo harus nebus waktu kita yang hilang. Karna kayaknya gue bakalan kangen berat"

***

Dan disana, dibawah Matahari yang belum sempurna itu-Irene menatap Seulgi sepuas-puasnya.

Dialog; SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang