Act VI. Seulgi dan Irene

952 231 55
                                    

"Yap sampai"

"Jangan lagi.."

"Ha? Jangan lagi apa? Kalo ngomongnya jangan setengah-setengah rene, takut nih"

"Drama"

"Kalo ga drama ga gereget dong"

"Tapi serius Seul, jangan lagi ngajak gue kencan di tengah hujan"

"Kan enak basah-basah-aw!"

"Serius ih"

"Hehe iya iya, ga akan ada lagi kencan di tengah hujan"

"Bagus"

"Ya"

"Hm"

...

"Eh tau ga apa lagi yang lebih bagus dari kencan gak ditengah hujan, rene?"

"Apa? Dan please kasih jawaban yang masuk akal"

"Ya Rene, yang lebih bagus itu kalo pipi gue di cium-

"Selamat sore Seul, jangan lupa mandi bye"

"Rene.. Kecap eh kecup doang"

"Permintaan lo terlalu berat"

"Sedetik aja rene"

"Ga"

"0,00001 detik aja"

"Ga"

"Bentar aja ya, please"

"Dih maksa"

"Yaudah gue aja deh yang ciu-

"Bye"

"Rene astaga"

"Kenapa minta yang ga ga sih Seul? Emangnya ga puas tadi udah di cium sama air hujan?"

"Air hujan aja udah rene, lo kapan?"

"Ga akan pernah"

"Heh"

"Hah"

"Eh yaudah deh, gue ga bakalan maksa"

"Bagus, sana mandi biar seger dan jangan lupa parfumnya diganti"

"..."

"..."

"Hey Seu-

"Ih merinding, yang ngomong siapa ya?"

"Oh sekarang gitu ya?"

"Ih masih ada suaranya"

"Dih kok kayak bocah sih Seul?"

"Halo? Siapa disana?"

"Seulgi!"

"Astaga nama gue disebut"

"Seul ih"

"Seulgi woy bukan Seulih"

"Bodo ah, gue masuk"

"..."

"..."

...

"Kok masih disini? Katanya mau masuk"

"..."

"Masuk rene"

"..."

"Ngambek?"

"..."

"Sekarang siapa yang bocah?"

"Lo duluan kan"

"Oh bisa ngomong ternyata"

"Bodo amat dah, gue masuk nih"

"Iya silahkan"

"Ga bakal ditahan nih?"

"Ya kalo yang mulia Irene mau masuk, yaudah"

"Yakin?"

"Iya sana, mandi biar harum kayak bunga"

"Yaudah gue masuk nih"

"Ya hati-hati"

"Ya.. Gue.. Masuk.."

"Hmm"

"..."

"..."

"Seul ih, kok ga ditahan?! Bego deh!"

"Kok ngegas?"

"Ya lo nya aja yang ngeselin, ditahan dong-rene jangan masuk dulu, gue masih mau liat lo lebih lama lagi. Kayak gitu kek"

"Sadar rene, kita udah kepala dua bukan ABG lagi. Ga cocok kayak gitu.."

"Tapi waktu SMA dulu kan lo sering gitu"

"Masa lalu biarlah masa lalu"

"Kalo ga ada masa lalu ga akan ada kita yang sekarang"

"..."

"..."

"..."

"..."

(Seulgi turun dari motor dan berjalan mendekati Irene)

"Rene"

"..."

"..."

"Sana, jangan peluk-peluk"

"Tuhkan, disuruh masuk salah, dipeluk juga makin salah"

"..."

"Saya di diemin lagi nih mba?"

"..."

"Baju lo basah rene, masuk gih. Mandi terus ganti baju, abis itu tiduran di kasur sambil nonton, jangan lupa minum teh hangat.. Biar ga sakit"

"..."

"Masuk ya.."

"..."

"Mogok bicaranya jangan lama-lama rene"

"..."

"Kalo gitu gue masuk duluan ya. Lo juga"

"..."

"..."

"..."

"Rene meluknya jangan terlalu kencang, gue ga bisa napas"

"..."

"Rene.."

"..."

"Irene?"

"..."

"Gamau masuk?"

"Hmm"

"Yaudah kita disini dulu aja rene karena setelah dipikir-pikir, ternyata gue masih mau liat lo lebih lama lagi"

***

Dan saat itu Irene tak bisa lagi menyembunyikan senyuman yang terukir dengan sempurna di paras indahnya

Dialog; SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang